Ustaz Gondrong Pengganda Uang Dibui, Rumah Mewah Dirampok

Ustaz Gondrong di Bekasi viral karena menggandakan uang
Sumber :
  • Facebook

VIVA – Aksi seorang pria di Bekasi, Jawa Barat, viral gara-gara bisa menggandakan uang berujung di ruang tahanan. Herman, pria asal Babelan, Kabupaten Bekasi diamankan aparat setelah videonya viral bisa menggandakan uang.

Video penggandaan uang dengan memanfaatkan media kotak ajaib dan jenglot ini sebelumnya viral di media sosial. Dalam video berdurasi 12 menit, aksi menggandakan uang membuat geger warganet.

Kabar seputar pria yang mengaku disebut Ustaz Gondrong itu menjadi salah satu berita terpopuler di laman VIVA.co.id, Senin, 22 Maret 2021. Ada berita seputar aksi perampokan rumah mewah di Jakarta Barat yang cukup unik.

Lima berita terpopuler VIVA bisa disimak dalam round up berikut ini:

1. Pria di Bekasi yang Viral Gandakan Uang Dipanggil Ustaz Gondrong

Photo :
  • Facebook

Polisi masih menyelidiki viralnya video seorang pria di wilayah Babelan, Bekasi, Jawa Barat, yang bisa menggandakan uang. Dari hasil penyelidikan Polres Metro Bekasi, pria tersebut biasa dipanggil dengan sebutan ustaz.

"Sebutannya Ustaz Gondrong. Mengaku ustaz, cuma ditanya surat-surat juga enggak ngerti," kata Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Hendra Gunawan, Minggu, 21 Maret 2021.

Simak berita selengkapnya di tautan ini

2. Ustaz Gondrong Pengganda Uang Jadi Tersangka dan Ditahan Polisi

Photo :
  • Facebook

Herman alias Ustaz Gondrong yang viral akan aksi menggandakan uang telah ditetapkan jadi tersangka. Polisi membenarkan status tersangka.

"Iya, sudah (jadi tersangka)," kata Kapolsek Babelan, Komisaris Polisi Ghulam kepada wartawan, Senin 22 Maret 2021.

Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan penahanan terhadap yang bersangkutan. Polisi tengah mencari siapa saja korban dari aksi penipuan ini. Sebab, hingga kini belum ada korban yang melapor. "Hari ini penahanan," katanya lagi.

Simak berita selengkapnya di tautan ini

3. Oknum Polisi Penembak Laskar FPI Segera Jadi Tersangka

Photo :
  • VIVAnews/Foe Peace

Tim penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri sudah memiliki bukti kuat untuk menetapkan tiga orang Anggota Polda Metro Jaya, yang diduga melakukan unlawful killing atau penembakan terhadap empat orang Laskar Front Pembela Islam (FPI) sebagai tersangka.

"Penyidikan sudah untuk penetapan tersangka. Andai pun belum (penetapan tersangka), pasti akan sampai ke sana," kata Kepala Bareskrim, Komjen Agus Andrianto saat dihubungi wartawan pada Senin, 22 Maret 2021.

Simak berita selengkapnya di tautan ini

4. Prof Armin Sebut Jokowi Boleh 3 Periode, tapi Syaratnya Penuhi Ini

Photo :
  • Instagram @sekretariat.kabinet

Isu Jokowi jabat tiga periode sebagai Presiden RI kembali mencuat dan menyedot perhatian publik. Banyak penolakan terhadap wacana 3 periode ini karena dinilai tak sesuai dengan amanat reformasi dan melanggar konstitusi.

Terkait itu, Dekan Fisip Universitas Hasanuddin, Prof Armin menyampaikan sistem politik harus berdasarkan konstitusi. Namun, jika mau melakukan amandemen terhadap Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 untuk jabatan Presiden 3 periode juga boleh asalkan bisa memenuhi syarat yang dikemukakan olehnya.

Simak berita selengkapnya di tautan ini

5. Perampokan Rumah Mewah di Jakbar, yang Diambil Ubin hingga Kusen

Photo :
  • Istimewa

Ada-ada saja ulah pelaku perampokan. Peristiwa yang terjadi di salah satu rumah mewah di Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini pelaku mengambil barang yang tidak biasa. Aki pelaku membobol habis isi rumah viral di media sosial.

Kritikan Keras Said Didu ke Jokowi: Kudeta Partai yang Membesarkannya

Biasanya perampok mengincar barang mewah seperti emas atau barang berharga lainnya tapi pelaku di kejadian ini malah mengincar hal yang lain.

Simak berita selengkapnya di tautan ini

Dukungan Prabowo dan Jokowi Disebut Tingkatkan Suara Melki-Johni di Pilkada NTT
Pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maim

Analisis Pengamat soal Penyebab Utama PDIP Usung Andika-Hendi Kalah di Jateng

Pengamat politik mengatakan kekalahan PDIP dalam pemilihan kepala daerah di Jawa Tengah karena beberapa faktor, termasuk di antaranya endorsement Jokowi dan Prabowo.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024