Banjir Dua Meter Cikarang, Ibu-Balita Ditahan, Peretas Data Kejaksaan
- VIVA/Satria Zulfikar
VIVA – Peristiwa memilukan yang menimpa empat ibu rumah tangga di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, memantik perhatian lebih warganet pada saat sebagian wilayah Jakarta dan sekitarnya dilanda banjir pada Sabtu, 20 Februari 2021.
Keempat ibu yang malang itu dijebloskan ke penjara gara-gara dilaporkan kepada polisi setelah memprotes keberadaan gudang pabrik rokok di kawasan permukiman mereka. Dua di antara mereka bahkan memiliki anak balita yang harus ikut merasakan jeruji penjara karena terutama mesti menyusui.
Mereka ditangkap dan ditahan atas tuduhan perusakan. Padahal mereka melakukan protes karena pemilik pabrik selalu mengabaikan keluhan mereka. Banyak anak-anak yang telah sakit akibat polusi dari pabrik. Bahkan, warga setempat sama sekali tidak dipekerjakan di pabrik itu.
Kabar itu menjadi salah satu artikel terpopuler di VIVA sepanjang hari kemarin. Namun, ada empat berita lagi yang tak kalah menarik, di antaranya Bupati Lebak yang diklaim siap maju dalam pilkada DKI Jakarta, bencana banjir di Cikarang yang ketinggian airnya mencapai dua meter, pemandangan unik seorang anak asyik belanjar secara online saat banjir, dan identitas peretas data Kejaksaan Agung terkuak.
Simak ulasan selengkapnya dalam artikel-artikel berikut ini:
1. Bupati Lebak menatap DKI Jakarta
Nama Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya masuk dalam daftar calon gubernur DKI Jakarta, seperti yang ditulis politikus Partai Demkrat Andi Arief di Twitter @Andiarief_. Partai Demokrat Banten mengklaim Iti siap maju dalam pesta demokrasi itu. Baca selengkapnya di sini.
2. Banjir parah di Cikarang
Banjir di wilayah Karang Raharja, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, merendam rumah penduduk hingga ketinggian 4 meter. Akibatnya 400 kepala keluarga terisolasi. Banjir sempat surut pada Jumat malam, namun pasang lagi dan lebih parah esok harinya. Baca selengkapnya di sini.
3. Empat ibu dengan dua balita ditahan
Empat ibu rumah tangga (IRT) di Desa Wajageseng, Kecamatan Kopang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, mendekam di balik jeruji Kejaksaan Negeri Praya. Dua dari mereka harus membawa bayi mereka berada di balik jeruji karena mesti menyusui. Baca selengkapnya di sini.
4. Tetap belajar meski dikepung banjir
Momen banjir kali ini jauh berbeda dari banjir-banjir yang melanda wilayah DKI Jakarta pada tahun-tahun sebelumnya. Sebab, banjir kali ini terjadi di tengah pandemi COVID-19 dan sekolah masih tetap dilakukan secara daring atau online. Baca selengkapnya di sini.
5. Peretas belia
Peretas database Kejaksaan Agung ditangkap di Lahat, Sumatera Selatan. Si peretas yang berinisial MFW ternyata masih belia; usianya baru enam belas dan bersekolah di satu madrasah di Palembang. Jaksa Agung memutuskan untuk tidak memproses hukum bocah itu. Kenapa? Baca selengkapnya di sini.