Kotak Amal Teroris hingga Demo 1812 Dibubarkan

Aksi Demo 1812
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Memasuki akhir pekan, pembaca VIVA masih terfokus untuk mendapatkan informasi terupdate yang disajikan sepanjang Jumat 18 Desember 2020. Salah satunya mengenai demo 1812 di Jakarta yang menuntut pembebasan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dari Rutan Polda Metro Jaya.

Aksi berjalan sebentar dan langsung dibubarkan polisi. Alasannya jelas, Jakarta masih menduduki tingkat tertinggi untuk warga yang tekena virus corona. Selain berita soal demo 1812, ada juga yang menjadi perhatian, yakni ciri-ciri kotak amal di masjid yang diduga digunakan oleh terduga teroris untuk menggalang dana aksi mereka.

Berikut lima berita lainnya yang tak kalah menarik dan menjadi terpopuler di VIVA, di antaranya:

1. Ciri-ciri Kotak Amal Milik Jaringan Teroris 

Photo :
  • istimewa

 Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan jaringan terorisme Jamaah Islamiah (JI) telah menyebar 20.067 kotak amal ke beberapa wilayah di Indonesia. Menurut dia, kotak amal disebarkan atas nama Yayasan Abdurrahman bin Auf (ABA).

Ia menjelaskan kotak amal yang disebarkan tersebut memiliki ciri-ciri, seperti kotak kaca dengan rangka aluminium untuk wilayah Jakarta, Lampung, Malang, Surabaya, Temanggung, Yogyakarta, dan Semarang. Lalu, kotak amal wilayah Solo, Sumatera Utara, Pati, Magetan, dan Ambon memiliki rangka kayu.

“Semua itu didapat dari keterangan salah satu terduga teroris berinisial FS alias Acil,” kata Argo di Jakarta pada Kamis, 17 Desember 2020. Baca selengkapnya di sini

2. Arteria Dahlan Akui Tak Bisa Bebaskan Habib Rizieq

Photo :
  • instagram

Anggota Komisi III DPR, Arteria Dahlan, menanggapi rencana aksi 1812 yang akan digelar Front Pembela Islam dan Persaudaraan Alumni (PA) 212 pada Jumat, 18 Desember 2020. Aksi tersebut mengusung tuntutan pembebasan Habib Rizieq Shihab yang saat ini ditahan kepolisian.

"Tidak boleh suatu proses hukum diintervensi, dipaksa, sehingga berjalan tidak sesuai dengan aturan hukum," kata Arteria, Kamis, 17 Desember 2020.

Menurut politikus PDIP ini, boleh saja massa melakukan aksi untuk menyuarakan pesan kepada pemerintah dan kepolisian. Namun, aksi tersebut tidak dengan tujuan mengintervensi kasus hukum yang tengah dijalani HRS.

Baca selengkapnya di sini

3. Tagar #DemoCovidMenanti Trending

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Simpatisan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab merencanakan aksi, Jumat besok, 18 Desember 2020. Aksi ini ternyata tak sedikit menuai polemik di media sosial. Sebabnya, aksi massa mau dilakukan di masa pandemi COVID-19.

Bahkan viral tagar #DemoCovidMenanti di media sosial Twitter. Viralnya tagar ini bermula dari unggahan akun Twitter @Txtdaripolitikus yang dapat respons dari sejumlah netizen. Unggahan tersebut pun dikomentari netizen.

"Korban COVID-19 tiap hari terbaring di ruang isolasi dan perawatan. Rumah sakit sudah penuh dan tidak dapat menampung lagi pasien yang sudah berjatuhan. Masyarakat abai dengan Adaptasi Kehidupan Baru yang harusnya ditaati sebagai tanggung jawab bersama,” cuit akun @abdur_rouf91.

Baca selengkapnya di sini

4. DPR Komentar soal China Impor Vaksin Pfizer-BioNtech

Photo :
  • U-Report

Garda Revolusi Konfirmasi Tewasnya Jenderal Penasihat Militer Iran dalam Serangan di Suriah

 Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, angkat bicara memgenai kabar yang bahwa China membeli vaksin COVID-19 dari negara luar. Sementara, Indonesia justru membeli vaksin dari China. 

Menurut Saleh kabar tersebut tentu berdampak secara sosiologis di tengah masyarakat Indonesia. Hal ini cukup aneh dan ada kesan bahwa vaksin produk China tidak dipakai negaranya, dan justru menghabiskan anggaran yang cukup besar untuk mengimpor vaksin dari negara lain.

Suriah Memanas, Menlu Iran Tuding Ulah AS-Israel untuk Kacaukan Stabilitas Asia Barat

Seperti diketahui, beberapa hari lalu China mengumumkan akan membeli 100 juta dosis vaksin Pfizer-BioNtech pada tahun depan. Pembelian tersebut mencapai Rp8,5 triliun.

Baca selengkapnya di sini

8 Anggota NII Ditangkap, Ken Setiawan: Ancaman NII Tak Pernah Hilang

5. Demo 1812 Dibubarkan

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

 Massa Front Pembela Islam (FPI) akhirnya dibubarkan aparat ganbungan TNI dan Polri. Massa tersebut dibubarkan lantaran enggan mengikuti rapid test dan rapid antigen yang telah disiapkan oleh aparat.

Massa telah berkumpul sejak pukul 11.00 WIB, Jumat, 18 Desember 2020. Usai Salat Jumat, massa mulai berangsur datang dan berkumpul di Patung Kuda untuk melaksanakan aksi.

Namun, tak lama berselang, massa tersebut dibubarkan oleh aparat kepolisian dan TNI. Mereka dibubarkan karena jumlahnya terlalu banyak dan tidak mengikuti imbauan aparat TNI dan Polri untuk mengedepankan protokol kesehatan.

Baca selengkapnya di sini

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya