Sumbar Provinsi Pancasilais hingga Paguyuban Cetak Uang Sendiri

Paguyuban Tunggal Rahayu Garut bikin uang sendiri
Sumber :
  • VIVA/Diki Hidayat

VIVA – Berita tentang ucapan Ketua DPR Puan Maharani soal Sumbar masih berbuntut panjang. Hal itu jugas direspons oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. Soal nasionalisme di Sumbar kata Irwan tak perlu diragukan.

Jangan Tertipu! Begini Cara Bedakan Uang Asli dan Palsu Made in UIN Makassar

Berita soal respons atas pernyataan Puan ini ternyata menjadi berita yang cukup diminati pembaca VIVA di kanal News dan Trending pada Rabu, 9 September 2020. Selain berita soal hal itu, berita ekspresi Arteria Dahlan yang disinggung sebagai keturunan anggota PKI di Sumbar juga masuk di jajaran berita terpopuler News-Trending VIVA.

Namun berita lainnya yang juga cukup menarik perhatian pembaca berita adalah soal uang cetakan komunitas paguyuban Tunggal Rahayu yang ternyata di komunitasnya pakai uang bikinan sendiri dan tidak menggunakan Rupiah sebagaimana uang resmi Republik Indonesia.

5 Aplikasi Penghasil Uang yang Bikin Dompet Tebal, Sudah Coba?

Lalu berita-berita apa saja yang bertengger di urutan banyak klik, cek satu per satu di bawah ini.

1. Soal Ucapan Puan, Gubernur Tegaskan Sumbar Provinsi yang Pancasilais

Talitha Curtis Bongkar Permintaan Keluarga dari Pernikahan Transaksional, Mulai dari Uang hingga Aset Materi

Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno

Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno menegaskan tidak perlu meragukan rasa nasionalisme Provinsi Sumatera Barat. Pernyataan Irwan ini tak lepas dari polemik pernyataan Ketua DPR RI Puan Maharani yang terkesan meragukan Sumatera Barat dalam menerapkan Pancasila.

"Saya akan tegaskan pastilah Sumbar Pancasilais tidak akan mungkin keluar dari pancasilais. Dari dalil banyak sekali UU Nomor 17 tahun 2011 jadi untuk peraturan perundangan itu harus dijadikan sumbernya adalah Pancasila. Undang-undang dasar 1945 Pasal 67 kita kepala daerah wajib berpegang teguh dan mengamalkan Pancasila melaksanaan undang-undang Dasar 1945 ini perintah," kata Irwan, dalam acara Indonesia Lawyers Club tvOne dengan tema "Sumbar Belum Pancasilais?" Selasa 8 September 2020. Baca berita selengkapnya di sini.

2. Ekspresi Arteria Dahlan saat Disebut Keturunan Pendiri PKI Sumbar

Ekspresi Arteria Dahlan saat disebut bahwa kakeknya adalah pendiri PKI Sumbar

Tokoh pers Sumatera Barat, Hasril Chaniago bercerita terkait sejarah Partai Komunis Indonesia (PKI) di Sumatera Barat. Yang cukup mengejutkan, dia menyebut bahwa kakek politikus PDIP Arteria Dahlan adalah pendiri PKI di Sumbar yaitu Bachtaruddin.

Awalnya Hasril bercerita soal sejarah Pemilu 1955 yang didominasi oleh tiga partai yaitu Partai Masyumi, Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti), dan PKI. Saat itu ada lebih dari 100 partai yang menjadi peserta. Mau tahu lengkapnya, klik di berita ini.

3. Begini Uang Cetakan Paguyuban Tunggal Rahayu, Berlaku di Komunitasnya

Paguyuban Tunggal Rahayu Garut bikin uang sendiri

Sebuah paguyuban dengan nama lengkap Kandangwesi Tunggal Rahayu di Kabupaten Garut Jawa Barat yang membuat geger masyarakat ternyata sudah mencetak uang sendiri. Uang dengan nilai tertinggi Rp20 ribu tersebut sudah berlaku komunitas paguyuban Tunggal Rahayu.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Garut, Wahyudijaya, mengatakan bahwa uang versi Paguyuban Tunggal Rahayu, memiliki kemiripan dengan uang Republik Indonesia karena tertera tulisan Bang Indonesia (BI). Uang tersebut berdasarkan hasil penyelidikan di lapangan sudah menjadi alat transaksi namun terbatas di komunitas paguyuban.

"Hasil penyelidikan kami, uang itu sudah dipergunakan untuk bertransaksi di kalangan mereka (Paguyuban Tunggal Rahayu)," ujar Wahyudijaya pada Rabu 9 September 2020. Klik ulasan lengkapnya di sini.

4. Tak Semua Peserta BPJS Gaji di Bawah Rp5 Juta Dapat Subsidi Rp600 Ribu

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek mengungkapkan, berdasarkan validasi awal ada 1,6 juta rekening pekerja penerima subsidi upah Rp600 ribu per bulan tidak valid. Rekening tersebut tidak sesuai dengan aturan terkait Kementerian Ketenagakerjaan.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, mengungkapkan, 62 persen dari jumlah rekening pekerja yang diberikan sejumlah perusahaan, ternyata bergaji di atas Rp5 juta per bulan.

"Tidak sesuai ketentuan yang terima BSU (Bantuan Subsidi Upah), upahnya di bawah Rp5 juta, ternyata ada yang di atas," ujar Agus dalam telekonferensi secara virtual, dikutip Rabu 9 September 2020. Baca di link ini.

5. Viral PNS Bergaji Rp498 Ribu Minta Dikawini Siapa Saja Demi Utang

Viral ibu PNS minta dikawini demi tutup utang

Seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Sumatera Selatan (Sumsel) menghebohkan publik setelah mengunggah video dia yang mengaku memiliki utang bank sebesar Rp150 juta dan sedang mencari suami untuk membantu melunasi utang tersebut.

Wanita berusia 37 tahun yang bekerja sebagai PNS di Rumah Sakit Umum (RSU) Muara Dua, Oku Selatan ini, mengaku berutang pada Bank Sumsel. Pada Januari 2020 lalu, dia memiliki utang sebanyak Rp40 juta, kemudian di bulan Februari 2020 dia kembali mengambil utang sebanyak Rp100 juta. Ketahui lengkapnya dan klik tautan berita berikut.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya