Bantuan Rp600 Ribu Berlanjut Tahun Depan, Hingga PKS Terbajak
- Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
VIVA – Pemerintah akan melanjutkan program bantuan upah Rp600 ribu bagi pekerja yang bergaji di bawah Rp5 juta hingga tahun depan. Program ini diklaim pemerintah mampu mendongkrak daya beli masyarakat di tengah resesi ekonomi imbas pandemi COVID-19.
Berita seputar bantuan tunai bagi pekerja ini menjadi salah satu topik terpopuler di laman News VIVA.co.id, Senin, 7 September 2020. Disamping tentunnya masih banyak berita-berita lain yang juga menarik pembaca VIVA.
Seperti Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon yang bicara tentang cara memenangkan hati rakyat Sumatera Barat di tengah kontroversi pernyataan politikus PDIP Puan Maharani yang dinilai menyinggung rakyat Sumatera Barat.
Ada juga Rocky Gerung yang memberikan komentar soal ucapan Puan Maharani kepada rakyat Sumatera Barat. Rocky mengibaratkan 'Puan setitik merusak meja makan di restoran Padang'.
Masih banyak lagi berita-berita menarik yang bisa dinikmati pembaca VIVA sepanjang Senin kemarin. Semua terangkum dalam round up berikut ini:Â
1. Bantuan Rp600 Ribu bagi Pekerja Gaji Bawah Rp5 Juta Sampai 2021
Pemerintah akan melanjutkan program subsidi upah bagi para pekerja yang bergaji di bawah Rp5 juta. Wacana itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai sidang kabinet paripurna di Istana Negara hari ini.
"Bantuan untuk subsidi gaji itu juga akan dilanjutkan di kuartal pertama tahun depan [2021]," kata Airlangga, Senin 7 September 20020.
Airlangga menyebutkan, bantuan sosial lain juga dilanjutkan selama pandemi COVID-19 terjadi di Tanah Air. Di antaranya Program Keluarga Harapan, bantuan sembako, Kartu Prakerja, bantuan UMKM.
"Dengan demikian program-program ini diharapkan utk masih menjaga daya beli masyarakat," ujarnya.
Simak berita selengkapnya di tautan ini.
2. Fadli Zon Ungkap Cara Memenangkan Hati Rakyat Sumatera Barat
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan orang-orang Sumatera Barat memiliki independensi cukup tinggi, egaliter, dan tidak bisa diatur dengan mudah. Untuk merebut hatinya, tentu harus dengan cara-cara yang dapat diyakinkan dengan memenangkan hati dan pikirannya.Â
"Memenangkan hati orang Sumbar tidak mudah apalagi dibeli dengan uang. Ini sudah menjadi karakter jauh sebelum indonesia merdeka. Jadi, sangat sulit diubah," kata Fadli Zon di Bukittinggi, Minggu, 6 September 2020.Â
Menurut Fadli, orang Sumatera Barat memiliki peran dan andil yang besar terhadap berdirinya Indonesia. Dari total keseluruhan tokoh Pahlawan Nasional di Indonesia, 15 persen diantaranya berasal dari Sumatera Barat.Â
Bahkan, di salah satu majalah ternama, sempat membuat serial empat pendiri Republik Indonesia. Tiga diantaranya berasal dari Tanah Minang.Â
Simak berita selengkapnya di tautan ini.
3. Rocky Gerung: Puan Setitik Merusak Restoran Padang
Pernyataan Ketua DPR Puan Maharani yang dinilai menyinggung masyarakat Sumatera Barat atau Sumbar dan dibela elite PDIP jadi perhatian pengamat politik Rocky Gerung. Rocky menyampaikan ucapan Puan memunculkan kejengkelan kelompok rakyat terhadap kekuasaan.
Dia mengatakan Puan direpresentasikan sebagai paket kekuasaan oleh pihak yang jengkel. Ucapan Puan yang dicap menyinggung rakyat Sumbar hanya sebagai akumulasi saja. Â
"Sinisme terhadap Istana sebetulnya yang direalisasikan melalui ucapan Puan. Jadi, sekali lagi ini akumulasi aja," kata Rocky dalam akun YouTube Rocky Gerung Official yang dikutip VIVA pada Senin, 7 September 2020.
Simak berita selengkapnya di tautan ini.
4. Geger, Sebuah Organisasi di Garut Ganti Lambang Garuda Pancasila
Pemerintah Kabupaten Garut Jawa Barat dibuat geger setelah menerima berkas permohonan izin sebuah organisasi yang mengganti lambang negara Indonesia Garuda Pancasila. Organisasi itu menggunakan lambang Garuda dengan kepala menghadap ke depan dan memiliki mahkota.Â
Organisasi itu juga menambah kalimat Soenata Logawa pada semboyan bangsa Indonesia Bhinneka Tunggal Ika.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Garut, Wahyudijaya, mengaku kaget saat memeriksa lambang organisasi tersebut berbentuk Garuda Pancasila yang diubah.
"Kami masih mempelajari berkas pengajuan izin, namun ada yang janggal yaitu lambang negara diganti," ujarnya, Senin, 7 September 2020.
Simak berita selengkapnya di tautan ini.
5. Gagal Bikin Koalisi Tandingi Gibran Jokowi, PKS Merasa Terbajak
Partai Keadilan Sejahtera mengumumkan bahwa mereka gagal membangun koalisi untuk mengajukan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Solo sebagai tandingan atas pasangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa.
Ada dua pasang bakal calon dalam pilkada yang mendaftar ke KPU Solo, yaitu Gibran-Teguh, yang diusung koalisi PDIP, PAN, Partai Gerindra, Partai Nasdem, Partai Golkar, PSI, PPP, dan PKB; dan Bagyo Wahyono-FX Supardjo alias Bajo, calon perseorangan alias nonpartai politik dan didukung organisasi Tikus Pithi Hanata Baris.
PKS awalnya ingin menghadirkan pasangan calon alternatif. Namun, partai itu hanya memiliki 5 kursi di DPRD Kota Solo, sehingga harus membangun koalisi dengan mengumpulkan sedikitnya 9 kursi DPRD. Sayangnya PKS gagal membangun koalisi itu.
"Kami mohon maaf kepada masyarakat Solo, karena belum berhasil membangun koalisi alternatif sebagaimana harapan. Oleh karena itu, PKS Kota Solo bakal abstain dalam pendaftaran calon wali kota dan wakil wali kota Solo," ujar Ketua PKS Solo, Abdul Ghofar Ismail, kepada wartawan di kantornya, Senin 7 September 2020.
Simak berita selengkapnya di tautan ini.