ICW Kaget Pidato Jokowi Hingga Penyebab Indihome Tumbang
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA – Pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo pada sidang tahunan MPR RI, Jumat, 14 Agustus 2020, menuai sorotan. Salah satunya adalah ketika Presiden mengatakan tidak pernah main-main dalam pemberantasan korupsi.
Seperti diketahui, Jokowi menginginkan adanya upaya pencegahan melalui sistem tata kelola yang sederhana, transparan, dan efisien. Serta, penegakan hukum yang lurus tanpa pandang bulu.
Komitmen pemberantasan korupsi Presiden Jokowi itu mendapat kritikan tajam dari Indonesia Corruption Watch (ICW). Kata ICW, sejak awal Jokowi memimpin RI, tidak pernah terbukti berpihak pada sektor pemberantasan korupsi.
Pemberitaan seputar pidato kenegaraan Presiden Jokowi jelang HUT RI-75 ini menjadi salah satu berita yang paling diminati pembaca VIVA, Jumat, 14 Agustus 2020. Disamping tentunya masih banyak berita-berita lain yang juga masuk jajaran berita terpopuler VIVA, seperti dalam round up berikut ini:
1. Versi Murah Toyota Rush Segera Meluncur, Harga di Bawah Avanza
Toyota dikabarkan sedang menyiapkan model baru untuk dibuka selubungnya. Sebelumnya, pabrikan asal Jepang itu sudah menghadirkan mobil baru yang diberi nama Corolla Cross di Indonesia.
Masuk dalam segmen sport utility vehicle, Corolla Cross mengusung mesin 1.800cc dan diposisikan di atas Toyota Rush. Nah, model baru yang akan meluncur dikabarkan bakal mengisi pasar di bawah SUV tujuh penumpang itu.
Namun, peluncuran bukan dilakukan di Indonesia, melainkan India. Kendaraan anyar itu disebut-sebut akan memakai nama Toyota Urban Cruiser, dan merupakan kolaborasi dengan Suzuki.
Simak berita selengkapnya di tautan ini.
2. ICW Kaget Dengar Pidato Jokowi soal 'Tidak Main-main Berantas Korupsi'
Indonesia Corruption Watch (ICW) mengkritik tajam pidato Presiden Joko Widodo pada sidang MPR, DPD, dan DPR di Senayan, Jumat 14 Agustus 2020. Kepala Negara menyebut bahwa 'pemerintah tidak pernah main-main dengan pemberantasan korupsi'.
Menurut Peneliti ICW, Kurnia Ramadhana, sejak awal Jokowi memimpin RI, tidak pernah terbukti berpihak pada sektor pemberantasan korupsi.
"ICW cukup tercengang dan kaget mendengar pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo di DPR yang mengatakan bahwa 'Pemerintah tidak pernah main-main dengan upaya pemberantasan korupsi'. Sebab, sejak awal pemerintahan Presiden Joko Widodo tidak pernah terbukti berpihak pada sektor pemberantasan korupsi," kata Kurnia kepada awak media.
Simak berita selengkapnya di tautan ini.
3. Video Pria Tembaki Bos Pelayaran di Kelapa Gading hingga Tewas
Bos perusahaan pelayaran bernama Sugiarto (51) tewas akibat ditembak orang tak dikenal pada Kamis siang kemarin, 13 Agustus 2020. Sugiarto meregang nyawa setelah empat tembakan menyasar badannya.
Dari video rekaman CCTV yang diunggah akun instagram @jurnalis169, menunjukan sosok pelaku penembakan Sugiarto. Video berdurasi 15 detik itu menggambarkan Sugiarto yang menggunakan kaus berwana biru tengah berjalan di ruko sambil menelepon.
Tidak lama setelah dia jalan, ada sosok laki-laki menggunakan jaket dan topi berwarna hitam langsung mengacungkan pistol ke arah Sugiarto dari belakang. Setelah menembak Sugiarto hingga tewas, pelaku kabur.
Simak berita selengkapnya di tautan ini.
4. Telkom Beberkan Penyebab Indihome Tumbang, Telkomsel Bagi-bagi Paket
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom beberkan penyebab layanan broadband internet, Indihome tumbang pada Kamis, 13 Agustus kemarin. Menurut Vice President Corporate Communication Telkom, Arif Prabowo, gangguan berasal dari salah satu Domain Name Server (DNS) yang fungsinya tak berjalan semestinya.
DNS adalah server yang menerjemahkan alamat IP milik host. "Inilah yang menyebabkan putusnya trafik internet yang umumnya terjadi 5-10 menit. Di sejumlah lokasi, seperti Slipi, Bekasi, dan Bandung membutuhkan waktu recovery lebih lama, hingga maksimal 25 menit. Hari Kamis pukul 10.45 WIB, trafik dan semua layanan sudah pulih," kata dia, Jumat, 14 Agustus 2020.
Simak berita selengkapnya di tautan ini.
5. Lebanon dalam Keadaan Darurat, Militer Berkuasa Penuh
Parlemen Lebanon menyetujui permintaan Pemerintah untuk menaikkan status negara tersebut menjadi dalam keadaan darurat. Dengan keputusan ini, kekuasaan negara itu diserahkan sementara pada pihak militer.
Dilansir dari Aljazeera, Jumat 14 Agustus 2020, keputusan itu didasari keoknya Pemerintahan Lebanon akibat kerusuhan yang belakangan ini terjadi. Ledakan hebat yang terjadi di Beirut pekan lalu pun memperburuk suasana.
Kabinet Pemerintahan Lebanon diketahui telah mengumumkan dan meminta persetujuan parlemen, untuk menaikkan status negara itu dalam keadaan darurat pada 5 Agustus lalu. Kamis waktu setempat, para anggota Parlemen pun mengabulkan permintaan itu dan sampaikan pengumuman ke publik.
Simak berita selengkapnya di tautan ini.