Nasib Pekerja Imbas Corona, Mulai dari PHK sampai THR Terancam
VIVA – Kalangan pekerja turut 'babak belur' akibat wabah virus corona atau covid-19. Pasalnya, banyak perusahaan yang memutus hubungan kerja (PHK) dengan karyawannya.Â
Sebanyak 1.923 pekerja di Jawa Timur saja sudah di PHK dan 16.086 dirumahkan. Sementara itu, para pekerja di Makassar juga terdampak pandemi ini. Pasalnya, banyak tempat kerja yang tutup dan merumahkan karyawannya.
Diantaranya karyawan rumah makan, ojek online, pedagang asongan, pemulung difabel, juru parkir, supir angkotan anak sekolah hingga karyawan hotel. Mereka yang tedampak pun diberikan bantuan oleh pemerintah setempat.
Tak hanya mereka yang di PHK dan dirumahkan yang terdampak, pekerja yang masih aktif pun juga terancam tunjangan hari rayanya (THR) akibat kondisi yang makin memburuk akibat virus ini.
Para pengusaha ada yang berupaya agar THR bisa dicicil. Pemerintah pun meminta agar ada dialog antara pengusaha dan pekerja.
Dampak corona ke sektor ekonomi khusus pekerja menarik minat pembaca VIVAnews. Berikut tiga berita seputar hal tersebut:
1. Dampak corona, ramai PHKÂ
Pandemi virus Corona atau Covid-19 telah memukul banyak sektor, salah satunya sektor ekonomi. Gara-gara virus itu pula banyak perusahaan di Jawa Timur merumahkan banyak tenaga kerjanya, bahkan ada yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Di Jatim, sebanyak 1.923 pekerja sudah menerima dampak PHK dan 16.086 pekerja dirumahkan.Â
2. Nasib THR terancam
Wabah virus corona membuat ratusan ribu pekerja kehilangan pekerjaan atau diminta mengambil cuti tanpa upah. Para pengusaha kini juga mengajukan permohonan ke pemerintah untuk membayar tunjangan hari raya (THR) dengan cara mencicil akibat kondisi keuangan perusahaan yang terpuruk.
3. Warga terdampak andalkan pemerintah ringankan beban
Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, Mukhtar Tahir, yang ikut mendampingi Iqbal menjelaskan, bantuan sembako tersebut diperuntukkan bagi warga yang kurang mampu, termasuk yang kehilangan penghasilan akibat Covid-19. Sesuai pendataan, ada sekitar 60 ribu kepala keluarga (KK) yang menerima bantuan.