Corona 'Ikut Hajar' Harga Minyak Dunia

Ladang minyak pertama di Arab Saudi.
Sumber :
  • Al Arabiya.

VIVA – Harga minyak dunia berangsur anjlok menyentuh angka US$31,02 per barel akibat perang harga antara negara-negara eksportir utama yang tergabung dalam Organisasi Negara-negara Eksportir Minyak atau OPEC. Hal itu diperburuk dengan adanya wabah virus Corona atau Covid-19.

Mikir Keras Buat Irit BBM, Begini Caranya Biar Gak Boncos

Turunnya harga minyak mentah dunia ini, menimbulkan pertanyaan soal pengaruhnya terhadap kemungkinan turunnya harga BBM. Pihak Pertamina saat dikonfirmasi menjelaskan harga minyak mentah dunia bukan satu-satunya faktor penentu harga BBM.

Pemberitaan mengenai turunnya harga minyak dunia ini menarik perhatian pembaca VIVAnews. Berikut tiga berita seputar harga minyak dunia:

Bahlil Sebut Subsidi BBM Bakal Disalurkan via BLT dan ke Barang, Begini Penjelasannya

1. Perang harga picu jatuhnya harga minyak dunia

Ilustrasi kilang minyak Aramco

30 Persennya Tidak Tepat Sasaran, Bahlil Ungkap Kebocoran Subsidi Energi Rp 100 Triliun

Harga minyak dunia anjlok cukup dalam hingga menyentuh angka terendahnya sejak 2016. Mengutip CNBC, harga minyak mentah acuan internasional berjangka Brent jatuh 30 persen, menyentuh angka US$31,02 per barel, pada perdagangan hari ini, Senin, 9 Maret 2020.

2. Arab Saudi akan diskon besar-besaran

Kapal tanker super angkut minyak Iran melewati Gibraltar

Harga minyak dunia terus menerus berangsur anjlok pada perdagangan hari ini, Senin 9 Maret 2020. Setidaknya harga minyak sudah anjlok lebih dari 30 persen setelah gagalnya Organisasi Negara-negara Eksportir Minyak (OPEC) dengan sekutunya mencapai kesepakatan soal pengurangan produksi.

3. Harga minyak mentah tak jadi satu-satunya faktor penentu

TBBM miliki Pertamina.

PT Pertamina mengaku terus memantau pengaruh anjloknya harga minyak dunia ke dalam negeri. Hingga saat ini, keputusan soal adanya penyesuaian harga BBM dalam negeri oleh perusahaan pelat merah ini masih terus dikaji.

Ilustrasi subsidi energi.

Ekonom Nilai Pemberian Subidi Energi Dalam Bentuk Produk Sudah Tak Tepat Sasaran, Ini Penjelasannya

Presiden Prabowo Subianto bersama menteri-menterinya harus lebih berani membuat keputusan agar subsidi energi lebih tepat sasaran.

img_title
VIVA.co.id
6 November 2024