Kejutan Helmy Yahya di TVRI hingga Personel Densus 88 Jadi DPO

Helmy Yahya
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Helmy Yahya, kini sudah tidak menjabat sebagai Direktur TVRI. Tetapi, ia pernah dibuat terkejut saat menangani televisi pelat merah tersebut. Selain Liga Inggris yang berhasil ditayangkan, Helmy juga kaget saat TVRI menduduki peringkat satu.

Bos Sriwijaya Air Ditahan Kejagung, Jokowi Sampai Turun Gunung Bantu RK-Suswono

Sementara itu, debat panas antara Abdullah Hehamahua dengan Adian Napitupulu du acara Indonesia Lawyers Club (ILC) menjadi perhatian pembaca VIVAnews. Menurut Abdullah, kasus Harun Masiku melibatkan lembaga negara, pelaksana pemilu, dan menentukan nasib bangsa.

Selain itu, berita mengejutkan datang dari personel Densus 88 Antiteror Polri. Di mana, seorang polisi berpangkat brigadir berinisial HH masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Surat DPO Brigadir HH diterbitkan pada 28 Januari 2020, dan ditandatangani Kabid Propam Polda Kalbar, Kombes Rudy Mulyanto.

Ridwan Kamil Serang Mas Pram Ahok Kena Getahnya, Kelakuan Mahasiswa Mabuk hingga Oral Seks

Berikut, lima berita paling populer di VIVAnews sepanjang hari Rabu, 29 Januari 2020:

1. Helmy Yahya Kaget saat TVRI Siarkan Timnas Indonesia Vs Malaysia

Terpopuler: Ramalan Zodiak: Taurus Butuh Banyak Uang, hingga Amanda Manopo Ungkap Tren Kecantikan 2025

Mantan Direktur Utama TVRI, Helmy Yahya, menggelar rapat dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Selasa kemarin, 28 Januari 2020. Dalam kesempatan itu, dia membela diri dari keputusan Dewan Pengawas TVRI yang memecatnya.

Helmy menjabarkan secara rinci terkait tudingan melakukan kesalahan saat membeli hak siar Premier League lewat Mola TV sebesar dua juta dolar (Rp27,2 miliar). Dari dana tersebut, TVRI mendapatkan hak atas tayangan 76 pertandingan kompetisi kasta tertinggi sepakbola Inggris dalam semusim. Baca di sini.

Mantan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi, Abdullah Hehamahua terlibat debat panas dengan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Adian Napitupulu, di acara Indonesia Lawyers Club (ILC), tvOne, Selasa 28 Januari 2020. Debat dimulai, ketika Abdullah menyampaikan pendapat yang bertentangan dengan pendapat Adian.

Abdullah mengatakan bahwa kasus Harun Masiku adalah kasus besar. Bukan kasus kecil atau sepele.

"Yang disebut big fish itu adalah faktor figur, faktor kerugian negara, dan dampaknya," kata Abdullah. Baca di sini.

3. Personel Densus Malah Jadi Buronan karena Jual Senjata Dinas

Seorang polisi berpangkat brigadir dan berinisial HH masuk daftar pencarian orang (DPO) karena berpraktik jual-beli senjata api ilegal hingga menipu sejumlah orang.

"Sudah dikeluarkan DPO dan kita lakukan pencarian kepada yang bersangkutan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Polisi Asep Adi Saputra ketika dikonfirmasi, Rabu, 29 Januari 2020. Baca di sini.

4. Adian Napitupulu: Harun Masiku 900 Juta, Ada Ketua Partai 2,3 Triliun

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Adian Napitupulu, coba membandingkan kasus yang menimpa Harun Masiku dengan pihak lainnya. Dia mengatakan ada lima ketua partai yang ditangkap.

Salah satu dari mereka, ada yang dakwaan korupsinya sampai Rp2,3 triliun. Kemudian ada juga dua sekjen partai, bendahara umum partai ditangkap, dengan jumlah yang sangat fantastis. Baca di sini.

5. 100 Hari Jokowi, Rocky Gerung: Saya Kasih Nilai 9 Untuk Kebohongan

Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin memasuki 100 hari kinerjanya sejak dilantik pada 20 Oktober 2019. Kritikan tertuju kepada Jokowi sebagai kepala negara yang dinilai belum ada prestasi dan janji yang direalisasikan.

Kritikan juga disampaikan pengamat sosial politik Rocky Gerung. Ia menyampaikan pandangannya terkait 100 hari Jokowi-Ma'ruf Amin dalam video youtube Rocky Gerung Official-Resonansi.tv. Baca di sini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya