Di PBB AS Sebut Pembunuhan Qasem Soleimani untuk Pertahanan Diri
- Anadolu Agency
VIVA – Di hadapan PBB, pemerintah Amerika Serikat mengklaim bahwa pembunuhan terhadap Jenderal Iran Qasem Soleimani dilakukan sebagai bentuk pertahanan diri. AS juga berjanji untuk mengambil tindakan tambahan seperlunya di Timur Tengah, untuk melindungi personel dan kepentingan Amerika.Â
Dalam sebuah surat kepada Dewan Keamanan PBB, Duta Besar AS Kelly Craft mengatakan bahwa negaranya siap untuk terlibat tanpa syarat dalam negosiasi dengan Iran untuk mencegah timbulnya bahaya bagi perdamaian dan keamanan internasional lebih lanjut, atau bahkan eskalasi oleh rezim Iran.
Craft juga mengatakan bahwa pembunuhan Soleimani di Baghdad juga 'dibenarkan' berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB. Menurut pasal tersebut, negara-negara diwajibkan untuk segera melapor kepada Dewan Keamanan PBBÂ mengenai segala tindakan yang diambil untuk membela diri. Sebelumnya AS pernah menggunakan pasal tersebut untuk membenarkan tindakan yang dilakukan di Suriah terhadap ISIS pada 2014 lalu.
Dilansir Channel News Asia, Jumat 10 Januari 2020, Presiden Donald Trump mengungkapkan keputusannya untuk membunuh Soleimani didasarkan pada laporan intelijen bahwa ia berencana menyerang pasukan AS di Timur Tengah. Namun baik itu Trump dan tim keamanan nasionalnya, termasuk Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, Menteri Pertahanan Mark Esper dan Penasihat Keamanan Nasional Robert O'Brien, tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut.
Sementara itu dalam suratnya kepada DK PBB, Iran juga membenarkan tindakannya berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB. Duta Besar Iran untuk PBB, Majid Takht Ravanchi, menuliskan bahwa Teheran tidak berupaya mencari eskalasi atau perangS setelah menjalankan haknya untuk membela diri dengan mengambil tindakan militer yang terukur dan proporsional, dengan menargetkan pangkalan udara Amerika di Irak.
"Operasi itu tepat dan menargetkan sasaran militer, sehingga tidak menyebabkan kerugian pada warga sipil dan aset sipil di daerah itu," tulis Ravanchi.
"Iran menyatakan bahwa kami bertekad untuk terus, dengan penuh semangat dan sesuai dengan hukum internasional yang berlaku, membela rakyatnya, kedaulatan, persatuan dan integritas teritorial terhadap agresi apa pun," tegasnya.
Â