Balas Dendam MU ke Dortmund Hingga Indonesia Seperti Korsel

Winger Borussia Dortmund, Jadon Sancho
Sumber :
  • Instagram/@sanchooo

VIVA – Manchester United atau MU masih menyimpan dendam, usai Borussia Dortmund menikung pemain incaran mereka, Erling Braut Haaland. MU sudah menyiapkan balas dendam pada Dortmund. Caranya, dengan membajak bintang muda Die Borussen, Jadon Sancho. 

Laga Perdana Pimpin Manchester United, Ruben Amorim Sudah Bikin Kejutan untuk Lawan

Sementara itu, dari dunia sepakbola bola Indonesia, PSSI resmi memperkenalkan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong di Stadion Pakansari, Bogor. Pelatih berusia 50 tahun itu berjanji dan memiliki target, Indonesia bisa menjadi juara Piala AFF 2020.

Selain itu, gunung Anak Krakatau (GAK) masih menjadi mimpi buruk bagi daerah di pesisir pantai Banten dan Lampung. Setelah tahun lalu menyebabkan tsunami dan menewaskan ratusan orang, kini GAK kembali erupsi hanya dua hari jelang pergantian tahun.

Sadis, Roy Keane Sindir Amorim Usai Man Utd Diimbangi Ipswich

Berikut, berita paling populer di VIVAnews sepanjang hari terakhir tahun ini, Selasa 31 Desember 2019:

1. Ditikung Soal Erling Haaland, MU Siapkan Balas Dendam Buat Dortmund

Kata Ruben Amorim Setelah MU Gagal Raih Kemenangan, Kami Bakal Kalah Kalau Bukan karena Sosok...

Winger Borussia Dortmund, Jadon Sancho

Manchester United tampak sakit hati dengan Borussia Dortmund yang menikung transfer mereka dengan bomber ganas Salzburg, Erling Braut Haaland. Untuk itu, Setan Merah siap balas dendam kepada klub asa Jerman tersebut.

Haaland setuju untuk bergabung dengan Dortmund, untuk empat setengah musim ke depan. Dia diboyong dengan harga wajar, yakni sebesar £18 juta.

Tentunya, kesepakatan ini juga tak lepas dari peran Mino Raiola selaku agen sang pemain. Maka itu, dikabarkan hubungan MU dengan Raiola mengalami perpecahan, lantaran transfer tersebut.

2. Indonesia Pasti Bisa Seperti Korea Selatan

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, bersama Ketum PSSI, Mochamad Iriawan

PSSI secara resmi telah memperkenalkan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia di Stadion Pakansari, Bogor, akhir pekan lalu, Sabtu, 28 Januari 2019. Pelatih asal Korea Selatan itu nantinya Shin tidak hanya menangani Timnas Indonesia senior, namun juga akan membantu di kelompok umur.

Dalam jumpa pers tersebut, Shin Tae-yong menguncapkan terima kasih atas sambutan hangat publik di Indonesia. Dia mengaku menerima tawaran dari PSSI, karena walau pun ada banyak kekurangan, tetapi masih ada harapan. Dia pun berharap, rakyat Indonesia terus menyemangati timnas agar bisa maju ke depan.

3. Erupsi Krakatau dan Bayangan Gelap Tsunami Senyap

Erupsi Gunung Anak Krakatau

Setahun lalu, 22 Desember 2018, pesisir Banten dan Lampung dihantam tsunami. Lebih dari 400 orang tewas tersapu ombak tinggi. Aktivitas vulkanik gunung Anak Krakatau (GAK) ditengarai sebagai sumbernya.

Saat itu terjadi erupsi di GAK. Erupsi terjadi dengan tinggi kolom abu sekitar 400 meter di atas puncak dan 738 meter di atas permukaan laut. Pada saat itu, GAK masih berada di Level II atau Waspada. Meski kekuatan erupsi tak besar, tetapi telah memicu terjadinya longsor di lereng GAK seluas 64 hektare.

4. Linmas Vs Simpatisan soal Spanduk Dukungan 'Anak Emas' Risma

Spanduk dukungan terhadap Eri Cahyadi di Surabaya

Petugas Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya mencopot spanduk-spanduk yang terpasang di sejumlah titik, termasuk spanduk dukungan terhadap Kepala Bappeko Eri Cahyadi untuk Pilkada Surabaya. Namun, simpatisan membalas dengan memasang spanduk dukungan lebih banyak.

Spanduk Eri Cahyadi yang dicopot, di antaranya, di Putat Jaya dan Sambikerep. Kepala BPB Linmas Eddy Christijanto mengatakan, pencopotan spanduk Eri Cahyadi itu dilakukan bagian dari penertiban. "Ini sesuai perda yang berlaku di Surabaya," katanya kepada wartawan, Selasa 31 Desember 2019.

5. Menperin Sebut Gaji Dihitung Per Jam Tak Berlaku untuk Pekerja Pabrik

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menyambut baik adanya wacana pembayaran upah pekerja per jam. Hal itu, menurutnya, akan didasari oleh Omnibus Law cipta kerja yang saat ini sedang digodok Pemerintah. 

Menurut Agus, skema pembayaran pekerja seperti itu bisa memperkuat ekonomi nasional. Daya saing pekerja Indonesia pun meningkat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya