Maradona Sayang Ibu hingga UAS Dukung Oezil
- Gelandang serang Arsenal, Mesut Oezil
VIVA – Nama pesepakbola Argentina Diego Maradona masih menjadi magnet hingga kini. Meski sebagai pesepakbola, dia telah gantung sepatu, sepak terjang dan kisah hidupnya masih tetap menarik perhatian.
Di tengah perjalanan hidup Maradona yang diwarnai petualangan, ternyata dia sosok yang sangat sayang kepada ibunya. Dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi olahraga Argentina TyC Sports, Maradona mengungkapkan soal gaji pertamanya sebagai pesepakbola yang dihabiskan bersama sang ibu.
Berita soal legenda sepakbola tim nasional Argentina itu menjadi berita yang menduduki peringkat pertama terpopuler di laman VIVAnews, Sabtu, 21 Desember 2019.
Di posisi kedua, berita terpopuler lainnya juga datang dari sepakbola. Kali ini, soal nasib klub sepakbola Flamengo dan Liverpool. Manajer The Reds, Juergen Klopp, menyoroti arti penting Piala Dunia Klub. Diketahui, Liverpool menghadapi Flamengo di final Piala Dunia Klub, Sabtu 21 Desember 2019.
Selanjutnya, berita yang banyak menarik perhatian pembaca yaitu soal Ustaz Abdul Somad. Melalui akun Instagramnya, ustaz yang akrab disapa UAS ini memuji tindakan pesepakbola Mesut Oezil yang membela muslim Uighur di kawasan Xianjing, China. UAS mengunggah foto Oezil sedang berdoa di Instagram.
Berikut ini lima berita terpopuler di laman VIVAnews, Sabtu, 21 Desember 2019:
1. Habiskan Gaji Pertama buat Ibu, Maradona Seperti Orang Terkaya Sedunia
Legenda Timnas Argentina, Diego Maradona menjadi salah satu pemain terbaik di dunia pada masanya. Segudang bakat luar biasa mengiringinya di atas rumput hijau. Tapi, kehidupannya di luar lapangan penuh kontroversi, bahkan tak mencerminkan sebagai seorang atlet.
Mungkin sudah banyak yang mengetahui perjalanan hidup Maradona kerap diwarnai petualangan yang berkaitan dengan minuman keras, narkoba dan seks.
Salah satu ceritanya yang paling terkenal adalah saat ia kedapatan memesan dua pekerja seks. Momen itu terjadi pada 1991 dan ketika ia memperkuat Napoli.
2. Nasib Kontras Flamengo dan Liverpool Jika Juara Piala Dunia Klub
Liverpool akan menghadapi Flamengo di final Piala Dunia Klub malam nanti, Sabtu 21 Desember 2019. Jelang laga, manajer The Reds, Juergen Klopp, sedikit berkeluh kesah.
Dia menyoroti arti penting Piala Dunia Klub. Klopp agak cemas karena muncul anggapan trofi ini tidak terlalu penting-penting. Terbukti dengan tidak adanya kelonggaran jadwal bagi Liverpool.
Sangat kontras dengan Flamengo yang bakalan tampil habis-habisan di laga nanti. Klopp sadar betapa tim asal Brasil menghargai trofi tersebut.
3. UAS Dukung Langkah Oezil Bela Muslim Uighur
Tindakan Mesut Oezil yang membela muslim Uighur di kawasan Xianjing, China, memicu pro dan kontra. Sebelumnya, dukungan muncul dari manajer Arsenal, Arsene Wenger. Kini dukungan datang dari Ustaz Abdul Somad alias UAS.
Wenger menyebut Oezil memiliki hak untuk berpendapat dan apa yang disampaikan pemain 31 tahun tersebut merupakan bentuk opini pribadi dan bukan merepresentasikan klub.
4. Rekam Aksinya Setubuhi 14 Penumpang, Sopir Taksi Online Dicokok Polisi
Seorang sopir taksi online berinisial AS (34) terpaksa berurusan dengan polisi buntut merekam hubungan badan dengan 14 mantan penumpangnya. Lebih mencengangkannya lagi, dari 14 orang mantan penumpang yang pernah disetubuhinya itu tiga di antara mereka dinikahi secara siri.
Ketiga orang itu dinikahi secara siri karena mengandung anak hasil hubungan badan dengan AS. Dari ketiga yang hamil, satu di antaranya berinisial IH, seorang pelayan restoran yang akhirnya melaporkan pelaku (AS) ke polisi
5. Polisi Duga Korban Pencabulan Habib Husein Lebih dari Satu
Tersangka pencabulan dengan modus pengobatan alternatif, Habib Husein Alatas (HA) terancam dipenjara selama tujuh tahun lamanya buntut dugaan tindakan cabul yang dia lakukan.
"Maksimal (terancam) tujuh tahun penjara," ujar Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Dedy Murti saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu, 21 Desember 2019.
Husein terancam hukuman hingga tujuh tahun karena dikenakan Pasal 290 KUHP. Dalam pasal itu disebutkan ancaman hukuman bui maksimal tujuh tahun