Korban 'Strategi Intel' Vietnam, Habib Rizieq dan 'Parpol' FPI
- PSSI.org
VIVA – Berita soal timnas Indonesia U-22 akan melawan Vietnam menjadi berita yang paling dicari pembaca VIVAnews pada Minggu, 1 Desember 2019. Sejak siang hingga menjelang malam, berita tersebut berada di berita terpopuler paling atas.
Selain berita soal timnas U-22 itu, berita-berita yang juga cukup diminati adalah soal Liverpool sukses meneruskan tren positifnya namun blunder dilakukan oleh kiper Alisson Becker. Selain itu, berita soal PA 212 membandingkan nasib Ahok dan Habib Rizieq juga termasuk jadi berita yang banyak diklik pembaca kemarin.
Selain itu ada juga berita soal alasan FPI mencantumkan kilafah di visi misi organisasinya. Kemudian yang juga cukup menarik pembaca adalah soal Gerindra yang menyarankan agar FPI berubah menjadi partai politik.
Apa saja berita-berita yang sangat dilirik para pembaca pada hari Minggu? Cek ulasannya di bawah ini.
1. Jangan Kaget, Timnas U-22 Bisa Jadi Korban 'Strategi Intel' Vietnam
Timnas Indonesia U-22 akan melanjutkan perjuangannya di laga ketiga babak penyisihan Grup B SEA Games 2019 pada Minggu 1 Desember 2019. Kali ini lawan yang mereka hadapi tidak sembarangan, yaitu sang pemuncak klasemen sementara, Vietnam. Di ajang ini, mereka lagi-lagi menyiapkan strategi patennya untuk menjungkalkan Indonesia, apa itu?
Vietnam diketahui adalah tim yang sangat detail dengan mempelajari kekuatan dan kelemahan calon lawannya. Yang mereka lakukan adalah menggunakan strategi mata-mata. Dan yang menjadi aktornya tidak lain adalah pelatihnya sendiri, Park Hang-seo.
2. Blunder Konyol Alisson yang Hampir Buat Liverpool Tersandung
Liverpool sukses meneruskan tren positifnya di ajang Premier League setelah menjadi pemenang saat bentrok dengan Brighton & Hove Albion di pekan ke-14, Sabtu malam WIB 30 November 2019.
Namun ada satu momen yang merusak kemenangan itu, yaitu blunder yang dilakukan oleh sang penjaga gawang, Alisson Becker.
3. PA 212: Ahok Enak Jadi Komisaris, Pengasingan Rizieq Selesaikan Dong
Reuni Akbar 212 akan kembali digelar tahun ini pada Senin, 2 Desember 2019. Ada beberapa agenda utama reuni, salah satunya mendorong pemerintah menyelesaikan masalah Pengasingan politik Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di Arab Saudi agar bisa segera pulang ke Tanah Air.
Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Ma'arif mengingatkan, pemerintah harus Adil bijak mengenai hal ini. Dia pun menyinggung posisi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang kini sudah 'nyaman' dengan penugasan pemerintah jadi komisaris utama BUMN PT Pertamina.
4. Alasan FPI Cantumkan Gagasan Khilafah di Visi Misinya
Pemerintah belum juga mengeluarkan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) kepada organisasi massa Front Pembela Islam (FPI). Meskipun Kementerian Agama telah memberikan rekomendasi untuk perpanjangan SKT FPI, namun Kementerian Dalam Negeri tak kunjung mengeluarkan perpanjangan izin FPI.
Salah satu alasan yang mengganjal di Kemendagri adalah terkait AD/ART FPI. Dalam AD/ART FPI tercantum bahwa visi dan misi organisasi FPI adalah penerapan Islam secara kaffah di bawah naungan kilafah islamiyah. Melalui pelaksanaan dakwah penegakan hisbah dan pengawalan jihad.
5. Gerindra Sarankan FPI Jadi Parpol, Kans Habib Rizieq 'Nyapres' Terbuka
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono menanggapi soal pemerintah yang belum bisa menerbitkan surat perpanjangan izin ormas Front Pembela Islam atau FPI.
Ia menyarankan agar organisasi FPI menjadi parpol saja. Dengan demikian, peluang Habib Rizieq Shihab untuk mencalonkan diri jadi Presiden pada Pemilu 2024, akan terbuka lebar.