Marak Aksi Demo, Gibran Masuk PDIP, dan Gadis Difabel Disetubuhi
- VIVA/M Ali Wafa
VIVAnews - Sejumlah pemberitaan mewarnai laman VIVAnews sepanjang Senin, 23 September 2019. Namun, aksi demonstrasi para mahasiswa yang menolak RUU KPK, RUU KUHP di daerah-daerah menyita perhatian publik.
Tidak heran apabila berita soal tindakan Presiden Jokowi yang mengumpulkan para menteri di Istana untuk menyikapi aksi-aksi tersebut menjadi yang terpopuler. Apalagi, di saat bersamaan, kerusuhan kembali di Bumi Cenderawasih, kali ini di Wamena, Papua Barat.
Berita kedua yang populer adalah menyangkut petisi menolak balap mobil di kawasan Gelora Bung Karno. Petisi yang sudah ditandatangani ribuan orang itu diunggah oleh seseorang bernama Reza Puspo.
Yang ketiga, masih terkait demonstrasi mahasiswa. Kali ini adalah soal munculnya poster ajakan kepada para mahasiswa se-Surabaya agar turun ke jalan pada Kamis, 26 September 2019.
Selain tiga berita itu, masih ada dua berita lainnya yang tidak kalah pentingnya. Pertama, dari dunia perpolitikan di tanah air. Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, telah resmi menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Gibran mengatakan bahwa kedatangannya untuk mengurus KTA serta menanyakan terkait formulir untuk pendaftaran bakal calon Wali Kota Solo yang diusung melalui PDIP.
Kedua, dari dunia kriminal. Dua remaja putri penyandang disabilitas digagahi sejumlah tukang ojek di Kampung II, Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat. Satu dari dua korban bahkan sampai hamil lima bulan.
Berikut lima berita terpopuler di VIVAnews sepanjang Senin, 23 September 2019:
1. Marak Aksi Demo, Jokowi Kumpulkan Menteri di Istana
Aksi demonstrasi terjadi di sejumlah daerah terkait penolakan RUU KPK, RUU KUHP, sampai makin mencekamnya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Salah satu aksi dimotori mahasiswa yang sudah bergerak di Jakarta dan Yogyakarta.
Selain itu, kondisi di Papua Barat sempat memanas. Menyangkut situasi tersebut di Tanah Air, Presiden Joko Widodo memanggil sejumlah menteri terkait.
Sejumlah menteri atau pejabat setingkat yang dipanggil antara lain Menko Polhukam Wiranto dan Menkumham Yasonna H Laoly.
Selain itu, informasi yang diterima VIVAnews, hadir juga diantaranya Kepala BIN Budi Gunawan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Kepala Staf Presiden, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengatakan, saat ini masih dirapatkan menyangkut situasi terkini dalam negeri.
Untuk lebih lengkapnya klik di sini.
2. Tiga Ribu Lebih Tanda Tangani Petisi #TolakBalapMobilGBK
Polemik diadakannya balap mobil di kawasan Gelora Bung Karno atau GBK, Senayan, Jakarta, terus bergulir. Semuanya diawali dari unggahan video di Instagram yang kemudian viral.
Reza Puspo, pengunggah video mobil balap sedang memacu kecepatan di kawasan GBK kini melanjutkan perjuangan untuk menolak melalui laman Change.org. Dia mengajak masyarakat untuk ikut serta melakukan penolakan ini.
Bagi Reza, kawasan GBK harus sesuai dengan visi dan misi yang tertulis di laman resmi Pusat Pengelola Kawasan Gelora Bung Karno (PPKGBK). Di mana, mereka ingin menjadikan kawasan tersebut sebagai pusat olahraga terintegrasi yang modern, ramah lingkungan, dan unggul di dunia.
Belum lagi, biasanya kawasan GBK ramai dipadati masyarakat umum pada pagi dan sore hari. Mereka berolahraga di sana, mulai dari bersepeda hingga berlari demi kesehatan tubuh.
Untuk lebih lengkapnya klik di sini.
3. Muncul Poster Mahasiswa se-Surabaya Turun ke Jalan
Poster seruan aksi turun ke jalan di sejumlah daerah tersebar di media sosial. Di Kota Surabaya, Jawa Timur, ajakan berdemonstrasi disebut akan digelar mahasiswa sejumlah kampus pada Kamis, 26 September 2019.
Isu yang disoal di antaranya pengesahan RUU KPK, pembahasan R-KUHPidana, dan kecurigaan adanya upaya pembelokan demokrasi. Poster yang beredar di antaranya bergambar gedung DPR berwarna putih dengan latar warna serbahitam. Di bawah gedung, tertulis besar-besar 'MOSI TIDAK PERCAYA'.
Di bawahnya tertulis tanggal 24 dan 26 September 2019 bersanding dengan tulisan lokasi, 'FISIP UNAIR, DPRD JATIM'. Tiada tulisan penanggung jawab poster.
Tersebar pula poster bergambar gedung utama Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Di atas gedung, tertulis kalimat, 'Surabaya Memanggil Kaum Pergerakan'.
Di bawahnya tertera poin-poin ajakan: Prei Kuliah, Prei Kerja, Prei Sembarange. Paling bawah tertulis besar-besar, 'UINSA RESMI LIBUR 26 SEPTEMBER 2019'.
Untuk lebih lengkapnya klik di sini.
4. Gibran Resmi Jadi Kader PDIP Demi Pilkada Solo
Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka telah resmi menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Hal ini ditandai dengan kepemilikan kartu tanda anggota (KTA) kader PDIP yang dikeluarkan kantor DPC PDIP Kota Solo pada hari ini, Senin, 23 September 2019.
Gibran tiba di kantor DPC PDIP Kota Solo di Brengosan, Laweyan, Solo sekitar pukul 13.50 WIB. Suami Selvi Ananda itu datang dengan mengenakan kemeja pendek batik motif pahlawan nasional.
Kedatangan putra Presiden Jokowi itu disambut sejumlah pengurus PAC PDIP Banjarsari. Setelah duduk dan berbincang dengan para pengurus PDIP, selanjutnya Gibran menyatakan bahwa kehadiranya untuk mendaftar dan membuat KTA PDIP.
Gibran sudah menyiapkan berbagai persyaratan yang diperlukan untuk pendaftaran membuat KTA seperti halnya pas foto. Selain itu, ia juga sudah mengisi formulir pendaftaran sehingga tinggal untuk diserahkan kepada pengurus PDIP.
Untuk lebih lengkapnya klik di sini.
5. Dua Gadis Difabel Disetubuhi Pengemudi Ojek, Satu di antaranya Hamil
Dua remaja putri penyandang disabilitas digagahi sejumlah tukang ojek di Kampung II, Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat. Satu dari dua korban bahkan sampai hamil lima bulan.
Korban yang hamil berinisial SU (24 tahun), yang digagahi pelaku bernama Reza. Sedang korban L, (20 tahun), digagahi pelaku bernama Rio, namun tak sampai hamil. Kedua korban merupakan siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) bagi anak berkebutuhan khusus.
"Perbuatan pelaku dilakukan di rumah kediaman L sekitar bulan Mei 2019 lalu," kata EN, orangtua korban SU, Senin 23 September 2019.
EN mengakui, mulanya keluarga tidak mengetahui anaknya disetubuhi oleh pria yang berprofesi pengemudi ojek. Namun, kecurigaan itu muncul, setelah korban SU mual-mual dan pusing, sehingga EN membawanya ke rumah sakit terdekat.
Untuk lebih lengkapnya klik di sini.
(ren)