Duka Keluarga SBY, Makar dan Perlawanan Mahasiswa Papua
- VIVAnews/Eduward Ambarita
VIVA – Penangkapan mahasiswa Papua di kawasan Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat, menjadi berita yang menarik perhatian pembaca VIVAnews, pada Sabtu 31 Agustus 2019.
Dua orang mahasiswa, saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka makar dan menjalani penahanan di Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Penggerebekan dan penangkapan mahasiswa asal Papua di Depok itu, dilakukan petugas dari Polda Metro Jaya. Penangkapan dilakukan, karena mahasiswa ini dianggap melakukan upaya makar, setelah mengibarkan bendera Bintang Kejora, saat menggelar aksi di depan Istana Negara pada Rabu lalu, 28 Agustus 2019.
Saat aksi dilakukan, tidak ada tindakan tegas yang dilakukan polisi. Tetapi, setelah ada perintah langsung dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian, penangkapan terhadap mereka-mereka yang mengancam kedaulatan NKRI, kemudian dilakukan.
1. Penangkapan Memicu Perlawanan
Penangkapan ini memicu perlawanan dari sejumlah mahasiswa asal Papua. Sebanyak 11 orang pemuda asal Papua, mendatangi Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu dini hari tadi. Kedatangan mereka, guna menemui rekannya yang ditangkap Kepolisian.
Baca juga kelanjutan berita terkait upaya makar mahasiswa asal Papua dengan mengklik sejumlah tautan di bawah ini.
a. 11 Pemuda Papua Geruduk Polda Metro.
b. Mahasiswa Papua Dijerat Pasal Makar, Dipindah ke Mako Brimob.
 Â
2. Kerusuhan Jayapura
Selain penangkapan mahasiswa asal Papua ini. Berita mengenai kondisi Papua yang mencekam, juga masih menjadi perhatian pembaca VIVAnews. Terutama, terkait kerusuhan di Jayapura, yang menyebabkan sejumlah fasilitas umum milik pemerintah terbakar.
Buntut dari kerusuhan yang terjadi di Jayapura, polisi telah menangkap 30 orang dan sudah ditetapkan sebagai tersangka kerusuhan. Mereka memiliki peran masing-masing dan akan diproses sesuai peran dan tindakan pidana yang dilakukan. Baca beritanya di sini.
Bila ingin membaca lebih lengkap mengenai kerusuhan di Papua, Anda dapat menbaca liputan mendalam kami dalam program Sorot. Baca di sini Membungkam Papua.
3. Liga Inggris
Dari arena Liga Inggris, kemarahan Manajer Liverpool, Juergen Klopp, paling banyak menyita perhatian pembaca VIVAnews. Juergen Klopp tak bisa lagi diam dalam menanggapi isu tidak memberi jalan keluar kepada pemain muda, Bobby Duncan. Dia pun memberi sindiran dengan membawa-bawa nama Lionel Messi.
Duncan yang juga sepupu dari Steven Gerard, dikabarkan ingin mendapatkan kesempatan bermain di luar Liverpool. Tetapi, klub tidak mengizinkannya, sehingga itu membuatnya tertekan.
Saif Rubie, agen dari Duncan, bahkan mengatakan saat ini, sang pemain sedang dilanda masalah mental. Dia merasa diperlakukan dengan buruk, karena tidak mendapat kesempatan dipinjamkan.
Tetapi, Klopp kemudian membantah. Menurutnya, segala pertimbangan mengapa tidak mengizinkan Duncan keluar sementara dari Liverpool karena ada alasan kuat.
"Dengan pemain muda, kami sangat sensitif. Kami harus melakukan hal yang benar, dan untuk semua pihak yang berbeda," tutur Klopp, dikutip dari Mirror.
"Masalah besar yang bisa mereka miliki adalah kehilangan kesabaran. Jika Anda bukan Messi, Anda harus mengambil langkah demi langkah. Ini benar-benar tentang kesabaran," tambahnya.
4. Kabar Duka Keluarga SBY
Perhatian masyarakat terhadap keluarga Presiden ke-VI RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sedang berduka atas meninggalnya ibunda tercinta, Siti Habibah, ikut meningkatkan perhatian pembaca VIVAnews terkait berita duka tersebut.
Tidak hanya masyarakat, sejumlah tokoh penting juga ikut menyampaikan bela sungkawa terhadap keluarga besar SBY. Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla, Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie dan Sandiaga Uno.
Kemudian ada Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin dan Wakil Ketua DPR, Utut Adianto, Djoko Suyanto, Andi Alfian Mallarangeng, Hatta Rajasa, Sugiharto, Salim Segaf Al-Jufri, mantan Kepala BIN, Marciano Norman.
Selain itu, turut serta pengusaha nasional, Garibaldi Thohir. Selain tokoh-tokoh tersebut, sejumlah elite Partai Demokrat juga terlihat di Puri Cikeas.
Setelah disemayamkan di kediaman SBY, Cikeas, Jawa Barat, jasad Siti Habibah dibawa ke Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta. Pemakaman dilakukan pada pukul 14.00 WIB, Sabtu, 31 Agustus 2019.
Setelah prosesi pemakanan, SBY menaburkan bunga terakhir di depan makam. Dia tak henti-henti mengusap pusara sang ibunda. SBY yang merupakan putra tunggal, tak dapat menahan tangis, saat mengenang sosok ibundanya.
"Atas nama keluarga, saya mohon keikhlasan bapak dan ibu untuk mendoakan almarhumah. Agar oleh Allah SWT, diampuni segala dosanya, diterima amal ibadahnya, diterangkan kuburnya, juga di lapangkan jalannya menghadap Allah SWT," ujar SBY.
SBY juga mengemukakan, ia mengenang ibunya sebagai sosok kuat dalam menghadapi segala tantangan kehidupan.