Jokowi Dianggap Keliru soal Ba'asyir Hingga Ahok Bebas dari Penjara

Yusril Ihza Mahendra mengunjungi narapidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir (tengah) di Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 18 Januari 2019.
Sumber :
  • Dok. Yusril Ihza Mahendra

VIVA – Mantan ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, menilai ada yang keliru dari kebijakan Presiden Joko Widodo memercayakan persoalan pembebasan narapidana terorisme, Abu Bakar Ba’asyir kepada Yusril Ihza Mahendra.

Cak Imin Yakin Dukungan Jokowi Pengaruhi Suara Ridwan Kamil dan Luthfi

Yusril, kata Mahfud, memang ahli hukum tata negara dan mantan menteri kehakiman, juga penasihat Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf. Tetapi, dia mengingatkan, Yusril tak memiliki kapasitas dan legalitas apapun dalam urusan hukum Ba’asyir, apalagi kalau berkaitan dengan kebijakan negara.

Setidaknya hal itulah yang jadi sorotan publik dan menjadi berita terpopuler di laman VIVA, sepanjang Kamis, 24 Januari 2019.

Bela Jokowi, Rampai Nusantara Tak Sependapat Dengan Hasto Soal Kriminalisasi Terhadap Anies

Berita terpopuler kedua soal bebasnya mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sejak pagi, sebelum pembebasan, Markas Komando Brimob, Kelapa Dua Depok, Jawa Barat, sudah ramai digeruduk wartawan dan sejumlah simpatisan.

Tak cuma wartawan nasional, banyak pula jurnalis internasional yang turut menunggu Ahok keluar dan mengakhiri masa hukumannya pada Kamis, 24 Januari 2019. Publik sepertinya penasaran dengan proses pembebasan Ahok hingga penasaran apa aktivitas pertama yang dilakukannya.

Eks Wantimpres Kecewa, Bilang Harusnya Jokowi Jadi Negarawan saat Pilkada

Berita terpopuler ketiga adalah kecelakaan maut yang terjadi pada dini hari dan pagi ini. Sedikitnya dua orang pengendara tewas dalam peristiwa tersebut.

Berdasarkan laporan singkat polisi yang dikutip dari akun Twitter Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya, @TMCPoldaMetro, salah satu kecelakaan terjadi di Kilometer 29 Tol Cengkareng (arah ke Bandara Soekarno-Hatta) pada pukul 01.24 WIB. Satu orang tewas dalam peristiwa itu.

Berikut lima berita terpopuler di VIVA sepanjang Kamis, 24 Januari 2019:

1. Mahfud MD Anggap Jokowi Keliru Percayakan soal Ba'asyir pada Yusril

Mahfud MD

Mantan ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, menilai pada dasarnya Presiden Joko Widodo tak bersalah dalam masalah rencana pembebasan narapidana terorisme, Abu Bakar Ba’asyir.

Presiden, kata Mahfud, sebetulnya tak pernah dengan tegas menyatakan sudah memutuskan membebaskan tanpa syarat Ba’asyir. Dia menganggap, pernyataan Jokowi saat kunjungan kerja di Kabupaten Garut, Jawa Barat, itu pada dasarnya hanyalah menjawab pertanyaan wartawan, menyusul konferensi pers Yusril Ihza Mahendra bersama Ba’asyir di Lapas Gunung Sindur.

Tetapi, dia mengingatkan, Jokowi tak menyatakan sudah memutuskan, melainkan masih mempertimbangkan opsi-opsi hukum untuk Ba’asyir atas dasar kemanusiaan. Kalaupun ada diksi “ya”, yang diucapkan Jokowi, sebenarnya itu bermaksud bertanya balik kepada wartawan, bukan bermakna membenarkan.

“Kan, biasa Pak Jokowi mengucapkan ‘ya’, saat ditanya wartawan. Itu sebenarnya, “ya” (dengan tanda tanya). Pak Jokowi saya kira, sedang mempertimbangkan, belum memutuskan,” katanya dalam telewicara dengan dengan tvOne pada Kamis pagi, 24 Januari 2019.

Mahfud hanya menilai, ada yang keliru juga dari kebijakan Jokowi memercayakan persoalan itu kepada Yusril Ihza Mahendra. Yusril, katanya, memang ahli hukum tata negara dan mantan menteri kehakiman, juga penasihat Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf.

Tetapi, dia mengingatkan, Yusril tak memiliki kapasitas dan legalitas apapun dalam urusan hukum Ba’asyir, apalagi kalau berkaitan dengan kebijakan negara. Baca selengkapnya.

2. Detik-detik Pembebasan Ahok di Markas Brimob Depok

Situasi di depan Markas Komando Brimob, Kelapa Dua Depok, Jawa Barat, menjelang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bebas dari hukuman pada Kamis pagi, 24 Januari 2019.

Situasi di depan Markas Komando Brimob, Kelapa Dua Depok, Jawa Barat, Kamis pagi, tampak dipadati wartawan dan sejumlah simpatisan. Mereka menunggu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok keluar dan mengakhiri masa hukumannya.

Berdasarkan pantauan di lokasi, puluhan awak media nasional maupun internasional memadati seberang gerbang utama Markas Brimob sejak pukul 06.00 WIB. Beberapa di antaranya bahkan ada yang bermalam demi menunggu momen pembebasan Ahok.

Namun hingga sekira pukul 08.07 WIB, belum terlihat tanda-tanda mantan gubernur DKI Jakarta itu akan keluar.

Awak media maupun pendukung pun tidak mengetahui pasti Ahok menumpang di mobil apa. Petugas juga membatasi ruang gerak wartawan dan dilarang mendekat ke gerbang utama. Baca selengkapnya.

3. Empat Kecelakaan Maut di Jakarta Dini Hari, Dua Tewas

Kecelakaan lalu lintas di Kilometer 29 Tol Cengkareng (arah ke Bandara Soekarno-Hatta) pada pukul 01.24 WIB, Kamis, 24 Januari 2019.

Polisi melaporkan terjadi tiga kecelakaan lalu lintas di sejumlah jalan di Jakarta pada Kamis dini hari dan pagi, 24 Januari 2019. Sedikitnya dua orang pengendara tewas dalam peristiwa itu.

Berdasarkan laporan singkat polisi yang dikutip dari akun Twitter Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya, @TMCPoldaMetro, kecelakaan pertama terjadi di Kilometer 29 Tol Cengkareng (arah ke Bandara Soekarno-Hatta) pada pukul 01.24 WIB.

Kecelakaan itu melibatkan truk bernomor polisi B 9556 BYW dan mobil Toyota Yaris bernomor polisi B 1608 BIU. Polisi menyebut satu orang tewas dalam peristiwa itu.

Kecelakaan kedua terjadi di depan Gedung Satelindo Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, pada pukul 01.26 WIB. Kendaraan bermotor yang tabrakan ialah sebuah truk bernomor polisi B 9040 CEN dan sepeda motor Suzuki bernomor polisi AE 5766 QL.

Satu orang tewas di sana meski tak disebutkan identitasnya pengemudi truk atau sepeda motor. Baca selengkapnya.

4. Polemik Pembebasan Ba'asyir, Yusril Dinilai Lakukan Manuver Berbahaya

Yusril Ihza Mahendra mengunjungi narapidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir (tengah) di Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 18 Januari 2019.

Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, menanggapi pernyataan kuasa hukum Abu Bakar Ba'asyir yang menyebut Yusril Ihza Mahendra menemui Ba'asyir sebagai kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf. Ia menyebut hal ini sebagai manuver politik yang berbahaya.

"Kalau memang Yusril atas namakan pengacara TKN, ini manuver politik berbahaya yang bisa melampaui kewenangannya. Termasuk kewenangan hukum. Tapi kami akan kaji langkah selanjutnya," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, 23 Januari 2019.

Ia menuding kedatangan Yusril ke Ba’asyir sebagai langkah politik untuk kepentingan pilpres. Yusril dianggap menemui Ba'asyir bukan sebagai pengamat atau pengacara, tapi penasihat hukum TKN.

"Jadi ini urusannya elektabilitas, bukan perkara hukum atau kemanusiaan," kata Fadli. Baca selengkapnya.

5. Nikah Pasca Bebas dari Bui, Begini Sosok Calon Istri Saipul Jamil

Vonis Saipul Jamil

Pedangdut Saipul Jamil tak lama lagi akan menghirup udara bebas.Banyak hal yang bakal dilakukan setelah dia bebas. Bahkan, santer terdengar Bang Ipul--sapaan Saipul Jamil akan segera menikah selepas bebas dari penjara.

Saat ditanya mengenai perihal ini, keluarga Bang Ipul sangat terbuka. Bahkan, keluarga sedikit membocorkan siapa wanita yang akan menjadi pendamping hidup Saipul Jamil setelah bebas dari penjara. Diakui salah satu anggota keluarga, wanita itu bukanlah seorang selebriti, namun memang hobi menyanyi.

"Nanti juga tahu (namanya). Dia orang biasa tapi hobi nyanyi," kata Samsul kakak Ipul di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Rabu, 23 Januari 2019.

Wanita itu ternyata sering menjenguk Ipul selama di dalam penjara. Samsul mengatakan bahwa Ipul dan wanita misterius ini sudah saling kenal sejak lama. "Orangnya lembut, putih, cantik, baik hatinya, mudah-mudahan. Bukan dijodohkan, tapi dikenalkan kali ya," ucap Samsul lagi.

Samsul menjelaskan ketika Ipul sudah bebas akan ada syukuran. Sejauh ini, Syamsul menjelaskan, kondisi mantan suami Dewi Perssik itu selalu sehat. Baca selengkapnya.

Direktur Eksekutif IPR, Iwan Setiawan

Dukungan Prabowo dan Jokowi Disebut Tingkatkan Suara Melki-Johni di Pilkada NTT

Menurut Direktur Eksekutif IPR, Iwan Setiawan, adanya dukungan dari Prabowo Subianto dan Jokowi yang ikut pilkada serentak, sebagai upaya keberlanjutan program pemerintah

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024