Perintah Habib Rizieq ke FPI, Banser Pembakar Bendera, Protes Jet Li
VIVA – Imam Besar Front Pembela Islam, Habib Mohammad Rizieq Shihab, meminta semua kadernya untuk mengibarkan bendera atau panji Rasulullah di seluruh pelosok negeri. Pemberitaan soal perintah Habib Rizieq ke FPI menjadi yang paling mendapat perhatian dan sorotan dari pembaca VIVA sepanjang Kamis, 25 Oktober 2018.Â
Berita terpopuler kedua masih berkaitan dengan pembakaran bendera Tauhid. Kali ini soal nasib oknum banser yang membakar bendera Tauhid. Polisi sampai Kamis kemarin belum menentukan status tiga oknum anggota Barisan Serba Guna (Banser) yang terlibat kasus pembakaran bendera Tauhid pada peringatan Hari Santri Nasional di Garut, Jawa Barat, 22 Oktober 2018 lalu.Â
Berita soal pembakaran bendera Tauhid cukup mendapat sorotan tajam dari publik. Uztaz Adi Hidayat ikut angkat bicara soal insiden tersebut. Pemberitaan ini juga menarik pembaca VIVA. Berita ini menjadi terpopuler ketiga.
Sedangkan berita lainnya yang menarik perhatian datang dari sepakbola, dan berhubungan dengan tim nasional U-19.Â
Berita lainnya yang juga mendapat perhatian dari pembaca VIVA datang dari dunia hiburan. Kali ini berhubungan dengan aktor laga terkenal Jet Li. Beberapa tahun belakangan ini, Jet Li jarang tampil di layar lebar. Ia absen dari dunia film karena penyakit Hipertiroid dan masalah tulang belakang. Banyak kabar tak sedap soal penyakit Jet Li.
Berikut lima berita terpopuler di laman VIVA, Kamis 25 Oktober 2018.Â
1. Bendera Tauhid Dibakar, Ini Perintah Habib Rizieq ke FPI
Hal itu diungkapkan Habib Rizieq dalam akun Twitternya, @RizieqSyihabFPI yang diunggah pada Rabu, 24 Oktober 2018.
"Seruan, Cabang FPI di seluruh Indonesia, WAJIB mengibarkan Bendera & Panji Rasulullah SAW di posko-posko FPI," ujar Habib Rizieq, Â Kamis, 25 Oktober 2018.Â
Tak hanya FPI, Rizieq meminta kepada para alumni, dan simpati aksi 212 untuk turut mengibarkan panji Rasulullah juga.Â
Isu ini mencuat setelah adanya anggota Barisan Serba Guna (Banser) Nahdlatul Ulama yang melakukan pembakaran bendera berkalimat Tauhid saat peringatan Hari Santri Nasional di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.Â
Baca berita lengkapnya di sini.
2. Belum Cukup Bukti, Banser Pembakar Bendera Tauhid akan Dilepas?
Polisi sampai hari ini belum menentukan status tiga oknum anggota Barisan Serba Guna (Banser) yang terlibat kasus pembakaran bendera Tauhid pada peringatan Hari Santri Nasional di Garut, Jawa Barat, 22 Oktober 2018 lalu.  Polisi bahkan belum melakukan penyelidikan kasus ini.
"Hari ini masih prapenyelidikan, masuk penyelidikan pun belum. Data awal belum ada alat bukti," kata Direktur Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Pol Umar Surya Fana dalam wawancara bersama tvOne, Kamis, 25 Oktober 2018.
Umar mengatakan, polisi sudah menerjunkan tiga tim ke Jawa Barat, Yogyakarta dan Pekalongan, untuk meminta keterangan ulama dan ahli agama tentang peristiwa pembakaran bendera di Garut. Tim Inafis juga masih berada di Garut, untuk mencari profil pembawa bendera.
Umar menjelaskan peristiwa pembakaran bendera yang dilakukan oknum anggota Banser dilatarbelakangi karena reaksi anggota Banser melihat ada orang yang membawa bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di acara Hari Santri di Garut.
"Tidak ada pembakaran seandainya tidak ada orang yang bawa, ini ada aksi ada reaksi. Itu kenapa Banser bakar bendera HTI, tentu ada tujuannya," ujar Umar.
Baca berita lengkapnya di sini.
3.Bendera Tauhid Dibakar, Ustaz Adi: Setiap yang Beriman Pasti Menolak
Ustaz Adi Hidayat angkat bicara terkait insiden pembakaran bendera bertuliskan 'Lailahaillallah Muhammadar Rasulullah' di Kabupaten Garut saat peringatan Hari Santri Nasional oleh oknum tiga anggota Banser.
Hal tersebut diungkapkan Adi seusai pelepasan tujuh pemuda asal Jawa Barat ke Turki dalam program kader ulama di Gedung Sate Kota Bandung, Rabu, 24 Oktober 2018.
"Sampai berita kepada kami terkait dengan isu yang sedang berkembang di Garut, yaitu satu insiden pembakaran bendera yang kemudian tertulis di dalamnya lafaz Tauhid, tentunya kita setiap muslim menyayangkan peristiwa dimaksud dan setiap jiwa yang beriman akan memberikan perasaan menolak untuk kita semua," kata Ustaz Adi.
Menurutnya, aksi pembakaran tersebut harus menjadi peringatan bagi semua pihak agar tidak terulang di kemudian hari. Adi juga meminta semua pihak agar menyikapi kejadian tersebut dengan tenang.
"Sehingga tidak memicu isu yang lebih luas lagi dan memberikan konflik yang lebih meluas. Karena itu kita sikapi dengan sikap sikap terbaik," katanya.
Baca berita lengkapnya di sini.
4. Dapat Kartu Merah, Nurhidayat Malah Disebut Pahlawan Timnas U-19
Pelatih Indonesia U-19, Indra Sjafri, menyebut kapten timnya, Nurhidayat Haji Haris, sebagai pahlawan kemenangan saat menghadapi Uni Emirat Arab U-19 di partai penentuan Grup A Piala Asia U-19 2018, Rabu 24 Oktober 2018. Padahal, dia mendapat kartu merah di laga tersebut.
Setelah tampil buruk pada laga melawan Qatar U-19, Nurhidayat kembali dipercaya untuk mengisi jantung pertahanan bersama dengan Rachmat Irianto. Namun, dia tampil ceroboh sehingga membuahkan dua kartu kuning.
Kondisi ini jelas merugikan tim yang sedang berjuang mencari kemenangan demi tiket lolos ke fase gugur. Beruntung, Garuda Nusantara berhasil mempertahankan keunggulan 1-0 berkat gol dari Witan Sulaeman hingga akhir laga dan lolos ke perempat final Piala Asia U-19 2018.
Baca berita lengkapnya di sini.
5. Aksi Protes Jet Li soal Penyakitnya
Hampir beberapa tahun belakangan ini, Jet Li absen dari dunia akting. Ia menderita sakit hipertiroid dan masalah tulang belakang. Bahkan, Jet Li sempat dikabarkan terkena serangan jantung dan harus menghabiskan waktu di kursi roda.Â
Berbagai pemberitaan tentang kondisi kesehatan aktor ini membuat penggemarnya khawatir. Jet Li awalnya tenang-tenang saja. Namun, belakangan ini, ia tampak terganggu dengan kabar tak sedap soal dirinya. Ia tak terima saat dikatakan bahwa dirinya menggunakan kursi roda.Â
"Saya bukan brand ambassador untuk kursi roda mengapa mereka selalu mengatakan saya menggunakan kursi roda," katanya saat tampil di acara talk show salah satu televisi China, A Date With Luyu seperti dilansir dari Toggle.
Bintang laga asal China ini juga mengajukan protes pemberitaan soal penyakitnya di dunia maya.Â
"Ketika saya klarifikasi (spekulasi ini) internet bahkan tak peduli. Internet hanya ingin melaporkan yang negatif," katanya.Â
Baca berita lengkapnya di sini.
(ren)