Paspampres Soekarno, Bocah Panjat Tiang Bendera, dan Ratu Aliran Sesat

Seorang bocah memanjat tiang bendera dalam upacara di NTT.
Sumber :
  • Ist

VIVA – Isu Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 masih menjadi berita yang paling banyak disimak pembaca VIVA pada Sabtu, 18 Agustus 2018. Berita pertama terkait komentar Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspamres era Soekarno akan memilih siapa dalam Pilpres tahun depan.

Sersan Mayor KKO (Purn) Djoni Matius atau Djoni Liem, mantan anggota Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres era Presiden RI pertama, Soekarno, rupanya juga mengikuti perkembangan politik nasional.

Kendati pun usianya sudah sepuh yakni 83 tahun. Termasuk soal ramai-ramai Pemilihan Presiden 2019 yang menghadirkan dua bakal calon, Joko Widodo versus Prabowo Subianto, ia tak mempersoalkan yang bakal jadi Presiden kelak ketika ditanya siapa yang dia didukung secara pribadi.

Berita kedua yakni soal Johannes Adekalla menjadi tenar karena aksinya yang viral memanjat tiang bendera saat upacara HUT ke-73 Kemerdekaan RI di Desa Silawan, Belu, Nusa Tenggara Timur. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto ikut angkat jempol kepada bocah siswa SMP yang disapa Joni itu.

Selanjutnya, ada kabar mengenai teka-teka pengisi kursi Wakapolri akhirnya terungkap. Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto yang akhirnya dilirik Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebagai pendampingnya hingga masa jabatan berakhir.

Wakapolri sebelumnya, Komjen (Purn) Syafruddin didapuk menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, dan Reformasi Birokrasi Indonesia pada Kabinet Kerja yang dilantik sejak tanggal 15 Agustus 2018.

Selain tiga berita tadi terdapat dua kabar lainnya yang juga tidak kalah menarik untuk disimak. Berikut daftar lengkapnya dalam VIVA Round Up:

1. Paspampres Era Soekarno Angkat Bicara Pilih Siapa di Pemilu 2019

Sersan Mayor KKO (Purn) Djoni Matius atau Djoni Liem (veteran)

Sersan Mayor KKO (Purn) Djoni Matius atau Djoni Liem, mantan anggota Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres era Presiden RI pertama, Soekarno, rupanya juga mengikuti perkembangan politik nasional.

Kendati pun usianya sudah sepuh yakni 83 tahun. Termasuk soal ramai-ramai Pemilihan Presiden 2019 yang menghadirkan dua bakal calon, Joko Widodo versus Prabowo Subianto. Djoni tak mempersoalkan yang bakal jadi Presiden kelak ketika ditanya siapa yang dia didukung secara pribadi.

"Terserah itu rakyat yang memilih yang penting hari ke depannya lebih baik. Itu saja," kata Djoni saat menghadiri perayaan HUT ke-73 RI di Pasar Atom Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat, 17 Agustus 2018. Penasaran komentar selanjutnya, klik di sini.

2. Panglima Prioritaskan Bocah Pemanjat Tiang Bendera Jadi Prajurit TNI

Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto saat mengunjungi Pelabuhan Tigaras.

Johannes Adekalla menjadi tenar karena aksinya yang viral memanjat tiang bendera saat upacara HUT ke-73 Kemerdekaan RI di Desa Silawan, Belu, Nusa Tenggara Timur. Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto ikut angkat jempol kepada bocah siswa SMP yang disapa Joni itu.

“Panglima TNI memberikan apresiasi berupa beasiswa atas keberanian dan aksi heroik Johannes Adekalla, sehingga bendera Merah Putih dapat dikibarkan dalam upacara tersebut,” kata Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah dalam keterangannya, Sabtu 18 Agustus 2018.

Menurut Sabrar, aksi yang dilakukan Joni itu membangun rasa nasionalisme. Kata dia, panglima TNI pun siap memberikan penghargaan berupa beasiswa hingga lulus SMA. Baca selengkapnya.

3. Komjen Ari Dono, Kasus Ahok dan Hadiah Jadi Wakapolri

Kabareskrim Irjen Ari Dono

Teka-teka pengisi kursi Wakapolri akhirnya terungkap. Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto yang akhirnya dilirik Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebagai pendampingnya hingga masa jabatan berakhir.

Wakapolri sebelumnya, Komjen (Purn) Syafruddin didapuk menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, dan Reformasi Birokrasi Indonesia pada Kabinet Kerja yang dilantik sejak tanggal 15 Agustus 2018.

Tito tak sembarangan pilih orang. Ari Dono merupakan pejabat tinggi polri bintang tiga yang punya prestasi. Nama Ari mencuat tajam setelah dia menetapkan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai tersangka kasus penistaan agama. Klik di sini.

4. Miris, Timnas Sepakbola Wanita Indonesia Terusir dari Wisma Atlet

Ilustrasi Sepakbola Wanita Indonesia

Timnas sepakbola wanita Indonesia terpaksa harus dipindah dari wisma atlet yang berada di Jakabaring Sport City Palembang. Ini tak lepas dari berlebihnya penghuni di wisma atlet, dan pelatih Satia Bagja melihat ini sebagai hal yang negatif.

Sebelum melakoni laga perdana kontra Maladewa di penyisihan Grup A pada Kamis 16 Agustus 2018, mereka masih menempati wisma atlet. Akan tetapi, usai memenangkan laga tersebut dipaksa dipindah karena wisma yang over capacity.

Alhasil, Muzdalifah Zahra cs kini harus pindah ke Hotel Zuri. Satia menegaskan bila dia sebenarnya tak mau pindah ke hotel, dan dia merasa timnya memang seperti di anak tirikan karena tak masuk sebagai cabor unggulan. Baca selengkapnya.

5. Ratu Aliran Sesat Kerajaan Ubur-ubur Akhirnya Taubat

Aisyah, Ratu Kerajaan Ubur-ubur

Minta Maaf Usai Terkapar Ditampol Paspampres, Mahasiswa Penerobos Ring I Ngaku Pengen Masuk TNI

Ratu aliran sesat Kerajaan Ubur-ubur, Aisyah bertaubat dan kembali ke ajaran Islam yang benar. Dia mengutarakan hal itu tepat pada perayaan HUT RI ke-73.

"Saya mohon maaf jika kelakuan saya selama ini terlalu banyak yang berlebihan. Saya akan bertaubat," kata Aisyah, di Mapolresta Serang, yang memunculkan diri pertama kali usia ramainya pemberitaan Kerajaan ubur-ubur, Jumat malam.

Heboh Mahasiswa Penerobos Ring I Jokowi Terkapar Ditampol Paspampres, Ini Pengakuan Kolonel Kris

Aisyah muncul di Mapolresta Serang untuk meminta maaf secara terbuka kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama warga di lingkungan Sayabulu, RT 02 RW 07, Kelurahan Serang, Kota Serang, Banten, di tempat tinggalnya. Klik di sini.

Wakapolri Komjen Pol Agus Andrianto memimpin kenaikan pangkat perwira Polri

Komjen Agus Andrianto Ungkap Cara Polri Usut Kejahatan Transnasional

Korps Bhayangkara menggandeng kepolisian internasional guna menangani kejahatan transnasional. Hal itu diungkap Wakapolri, Komisaris Jenderal Polisi Agus Andrianto saat u

img_title
VIVA.co.id
18 September 2024