Brimob Tewas Ditikam, Letusan Merapi hingga Maling NMAX
- ANTARA FOTO/Yusran Uccang
VIVA – Seorang anggota Brimob menjadi korban penganiayaan hingga tewas. Peristiwa itu terjadi tepat sehari setelah insiden kerusuhan napi teroris di rumah tahanan Markas Brimob Kelapa Dua, Depok.
Korban peristiwa nahas itu adalah Bripka Marhum Frenje, anggota Satuan Intel Korps Brimob. Berita ini menyedot perhatian pembaca VIVA, Jumat kemarin, 11 Mei 2018
Berita yang tak kalah menarik perhatian pembaca VIVA, Jumat kemarin adalah terkait himbauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang agar masyarakat tetap tenang dan menjauhi radius 3 Kilometer dari puncak Merapi.Â
Dikutip dari akur Twitter resmi BPPTK-PVMBG, Jumat 11 Mei 2018, asap putih tebal dengan tekanan lemah keluar dari kawah Merapi. Namun status Merapi masih normal.Â
Tidak hanya berita duka soal Brimob dan himbauan letusan Merapi, video lucu terkait detik-detik usaha gagal dua maling motor NMAX yang tengah terparkir juga turut menarik perhatian.
Kunci kontak berhasil dibobol, namun saat hendak dibawa kabur, motor tidak bisa bergerak. Setelah dicek, ternyata rem depan diberi pengaman berupa besi yang terhubung dengan tuas gas.
Berikut ini 5 artikel terpopuler di VIVA, Jumat kemarin 11 Mei 2018:
1. Lagi, Anggota Brimob Tewas Ditikam
Seorang anggota Brimob menjadi korban penganiayaan hingga tewas. Peristiwa itu terjadi tepat sehari setelah aparat berhasil menguasai napi teroris di rumah tahanan Markas Brimob Kelapa Dua, Depok.
Data yang berhasil dihimpun VIVA, Jumat 11 Mei 2018 menyebutkan, korban peristiwa nahas itu adalah Bripka Marhum Frence, anggota Satuan Intel Korps Brimob.Â
Kejadian bermula ketika dia mencurigai orang yang berada di depan RS Bhayangkara Brimob. Setelah diamati selama dua jam Bripka Frence membawa yang bersangkutan ke Kantor Sat Intel dengan cara dibonceng di motor.
Selengkapnya...
2. Gunung Merapi Meletus, Warga Diimbau Tenang
Kawah Gunung Merapi menunjukkan aktifitasnya pagi ini. Letusan Freatik gunung tersebut terpantau membumbung tinggi ke udara.Â
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang mengimbau masyarakat tetap tenang dan menjauhi radius 3 Kilometer dari puncak Merapi.Â
Dikutip dari akur Twitter resmi BPPTK-PVMBG, Jumat 11 Mei 2018, asap putih tebal dengan tekanan lemah keluar dari kawah Merapi. Namun status aktivitas masih normal.Â
3. Maling NMAX Marah Gara-gara Alat Sederhana Ini
 Yamaha NMAX saat ini menjadi salah satu skuter matik yang populer di Indonesia. Angka penjualannya tak pernah kurang dari puluhan ribu unit, setiap bulannya.
Besarnya populasi NMAX di Indonesia menjadi kesempatan bagi para maling motor untuk meraup keuntungan besar. Tak heran bila skuter matik berbodi bongsor itu kerap jadi incaran.
Hal itu makin diperparah dengan tidak adanya sistem pengaman canggih pada motor tersebut. Satu-satunya pengaman yang ada hanya penutup lubang kunci, yang saat ini dengan mudah dijebol oleh maling.
4. Ertiga dan Xpander Punya Satu Kesamaan
Suzuki resmi meluncurkan Ertiga baru di pameran Indonesia International Motor Show 2018, yang berakhir pada April lalu di Jakarta. Model tersebut merupakan generasi kedua dari mobil keluarga kelas bawah andalan mereka.
Ditawarkan dengan banderol mulai dari Rp193 juta, pesaing Toyota Avanza tersebut laku dipesan 764 konsumen pada pameran IIMS. Selain mengubah eksterior, Suzuki juga memasang mesin baru berkapasitas 1.500 cc.
Di pasar low multi purpose vehicle atau MPV, Ertiga bersaing dengan Avanza, Daihatsu Xenia, Honda Mobilio, dan Mitsubishi Xpander.
5. Amien Rais: Kalau Prabowo Menang, Klop dengan Mahathir
Ketua Majelis Kehormatan Partai Amanat Nasional atau PAN, Amien Rais menilai, bulan Ramadan menjadi momentum yang baik berdoa untuk memanjatkan harapan mendapatkan pemimpin baru yang baik untuk bangsa Indonesia. Menurutnya, pemimpin baru yang diperlukan, yaitu tak berpihak kepada asing.
"Jadi, saya pesan nanti, setelah buka puasa juga berdoa, agar Indonesia mendapatkan pemimpin baru yang baik. Tidak berpihak kepada asing maupun aseng," kata Amien, saat mengisi acara pengajian di Masjid Muthohirin, Umbulharjo, Yogyakarta, Kamis malam, 10 Mei 2018.
Menurutnya, warga Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) jika salah pilih lagi, umat Islam akan terpinggirkan. Apalagi, secara konstitusi pergantian pemimpin negara butuh waktu lima tahun.