Kutukan Juara Indonesian Idol hingga Kelompok Tukar Pasangan

Finalis Indonesian Idol 2018, Maria.
Sumber :
  • ANTARA Foto/Hafidz Mubarak

VIVA – Kisah-kisah di balik profil calon juara pencarian bakat Indonesian Idol 2018 rupanya cukup menyedot perhatian publik. Terbukti dari salah satu kisah kontestan, Maria, yang jadi berita terpopuler di VIVA, sepanjang Selasa 17 April 2018.

Terpopuler: Zodiak Sagitarius Hati-hati dengan Rekan Kerja Anda, hingga Gejala Awal Penyakit Jantung

Menurut pengakuan Maria, dia sempat tak mendapat izin orangtua untuk mengikuti ajang pencarian bakat itu. Usia jadi alasan utama orangtua larang Maria. Wanita yang belum genap berusia 17 tahun tersebut dinilai orangtua belum siap untuk bersaing di Indonesian Idol 2018.

Kabar menarik lainnya datang dari terungkapnya komunitas pasangan suami-istri yang gemar berpesta seks bersama dan tukar pasangan. Polisi diketahui melakukan penggerebekan di sebuah hotel di Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu, 14 April 2018.

Prabowo Hafal Nama Kepala Negara, Titiek Soeharto Tampil Anggun di Pelantikan

Tiga pasutri sah diciduk polisi saat pesta seks. Satu tersangka ditetapkan, yakni THD (51 tahun), warga Surabaya. Polisi kemudian membeberkan lima fakta hasil penyelidikan.

Berita terpopuler selanjutnya, yakni kasus hadiah penalti yang dianggap sangat janggal dan pertama kali terjadi di dunia. Pangkalnya, teknologi VAR atau video assistant referee membuat para pemain kedua tim yang sudah masuk ke ruang ganti di babak pertama, harus kembali masuk ke lapangan untuk melanjutkan laga.

Terpopuler: Pevita Pearce Umumkan Menikah, Irish Bella Dapat Mahar 1 Masjid

Wasit lalu memberi hadiah penalti pada salah satu tim, di mana peristiwa ini terjadi di laga Bundesliga, antara Mainz menghadapi Freiburg.

Berikut lima berita terpopuler di VIVA sepanjang Selasa, 17 April 2018:

1. Fakta Baru Calon Juara Indonesian Idol 2018

Finalis Indonesian Idol 2018, Maria Simorangkir

Maria Simorangkir terus melaju hingga babak grand final Indonesian Idol 2018. Namun ada fakta lain di balik hal tersebut. Maria sempat tidak mendapat izin dari orangtua untuk mengikuti ajang pencarian bakat tersebut.

"Orangtua sempat enggak memberi izin aku masuk ke Indonesian Idol," ujar Maria saat diwawancara usai babak Grand Final di Ecopark Ancol, Selasa dini hari 17 April 2018.

Usia yang menjadi alasan utama orangtua melarang Maria. Wanita yang belum genap berusia 17 tahun tersebut dinilai orangtua belum siap untuk bersaing di acara itu. "Memang karena umurku masih kecil sih. Jadi ya orang tua masih ragu," ujarnya.

Maria berusaha meyakinkan orangtuanya. Ia terus memperlihatkan seberapa besar dirinya ingin berkompetisi dalam ajang tersebut. Hingga orangtua yakin dan Maria bisa melangkah ke tahap puncak.

"Sekarang aku sudah meyakini papa sama di Indonesian Idol. Aku selalu minta restu," katanya. Baca Selengkapnya.

2. Delon Angkat Bicara Soal Kutukan Juara Indonesian Idol

Delon

Ajang pencarian bakat Indonesian Idol 2018, sampai tahap babak grand final, yang menyisakan Maria Simorangkir dan Ahmad Abdul pada Senin 16 April 2018 . Namun, pemenang baru akan diketahui dua minggu kemudian lewat sistem voting.

Banyak pendapat yang mengatakan bahwa tradisi dari musim-musim sebelumnya, runner up Indonesian Idol lebih terkenal daripada sang juara pertama. Hal ini juga dirasakan oleh Delon Thamrin, runner up Indonesian Idol musim pertama.

“Bisa lho runner up lebih jreng. Nomor dua sajalah. Tapi memang sudah terbukti sih, enggak tahu itu kutukan atau sumpahan sih ya. Selalu juara dua, kayaknya ya. Di luar (negeri) juga yang pertama cuma Kelly Clarkson,” ujarnya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan pada Senin 16 April 2018.

Pemain film Terbang Menembus Langit ini juga menyebutkan beberapa nama runner up Indonesian Idol, termasuk dirinya. “Kayaknya, memang juara dua ya, Citra Skolastika juara dua, gue, Judika juara dua, Gisel juara dua, Dirly, juara tiga Virzha,” sambungnya.

Ternyata, tradisi tersebut juga menjadi bahan pembicaraan di antara kontestan Indonesian Idol. Baca Selengkapnya.

3. 5 Fakta Heboh Komunitas Tukar Pasangan di Jatim

Pasangan suami-istri (berpenutup kepala) yang digerebek saat berpesta seks bebas dan tukar pasangan diperlihatkan di Markas Polda Jatim, Surabaya, pada Senin, 16 April 2018.

Kepolisian Daerah Jawa Timur mengungkap komunitas pasangan suami istri yang gemar berpesta seks bersama dan tukar pasangan. Digrebek di sebuah hotel di Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu, 14 April 2018, tiga pasutri sah diciduk polisi saat pesta seks. Satu tersangka ditetapkan, yakni THD (51 tahun), warga Surabaya.

Ada lima fakta hasil penyidikan Kepolisian yang bikin geleng-geleng kepala dari aktivitas seks menyimpang yang dilakukan oleh pasutri anggota komunitas ini. Pertama, kata Kepala Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Yudhistira Midyahwan, "Tersangka merekrut anggota melalui medsos, setelah kenal tergabung dalam grup WhatsApp bernama Sparkling."

Kedua, untuk bisa bergabung di komunitas ini pasutri harus mengantongi dan menyerahkan foto kopi surat nikah atau pasutri sah secara agama dan hukum. "Syaratnya adalah mereka harus pasangan suami istri dan punya surat nikah. Mereka melakukan perkenalan di grup, janjian dan disepakati kapan akan bertemu lalu melakukan swinger (pesta seks dan bertukar pasangan)," papar Yudhistira.

Ketiga, usia pasutri anggota grup swinger itu kebanyakan berusia matang, bahkan tersangka inisiator komunitas tergolong paruh baya. Tiga pasutri yang diamankan, misalnya, si pria berusia 45 sampai 60 tahun. Sementara si wanita atau istri berusia antara 29 sampai 50 tahun. Baca Selengkapnya.

4. Hadiah Penalti Aneh, Baru Pertama Terjadi di Dunia

Laga Mainz vs Freiburg

Teknologi VAR atau video assistant referee menjadi polemik belakangan. Banyak pihak mendukung, namun tidak sedikit juga yang menolak penggunaannya.

Lepas dari itu, ada sejumlah kasus unik dalam penerapan teknologi baru tersebut di sepakbola. Termasuk yang terjadi di laga Bundesliga, antara Mainz menghadapi Freiburg.

Karena VAR, para pemain kedua tim yang sudah masuk ke ruang ganti di babak pertama, harus kembali masuk ke lapangan untuk melanjutkan laga.

Wasit Guido Winkmann memberikan hadiah penalti kepada Mainz setelah sempat meniup peluit panjang tanda berakhirnya babak pertama. Sang pengadil lapangan hijau membuat keputusan itu usai melihat ulang kejadian di penghujung paruh waktu awal.

Sebelum menyudahi babak pertama memang sempat terjadi kemelut di gawang Freiburg. Salah satu pemain tim tamu dianggap melakukan handball. Baca Selengkapnya.

5. Ari Lasso: Dewa 19 Berutang Besar Sama Saya

Ari Lasso

Salah satu grand finalis Indonesian Idol 2018, Maria membawakan Risalah Hati. Penampilannya diiringi DJ, Jevin Julian. Seperti biasa, penampilan Maria mampu menghipnotis para juri dan mengundang standing ovation.

"Lagu ini bagus banget, epik, bahagia. Saya jadi saksi sejarah penciptaan lagu ini," ujar Maia Estianty.

Pembicaraan otomatis berbelok. Dewa 19 jadi pokok pembicaraan. Maia kembali mengungkit, sebagai pemberi ide di balik terciptanya lagu tersebut.

"Karena yang ngarang tema lagu itu saya. Saya nyumbang tema lagu ini," kata Maia.

Armand Maulana juga ikut berkomentar. Saat itu, ia memantau Dewa yang memutuskan untuk mengganti vokalis. Bukan hal mudah dan setelah Armand mendengar Once membawakan Risalah Hati, keputusan Dewa dinilai tepat.

"Ini salah satu lagu Dewa yang saya sukai. Waktu itu Ari keluar, ganti Once, ganti vokalis itu sulit. Saat ganti Once, salah satu lagu ini, gue bilang, 'Oke, ternyata lebih bagus dari Ari lasso'," kata Armand. Baca Selengkapnya.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya