Sang Juara Misterius The Sacred Riana
- YouTube
VIVA – Sebuah mantra dibacakan The Sacred Riana saat menaburkan pasir di tangan sang juri Asia's Got Talent, Anggun. Anggun saat itu awalnya bingung apa yang akan dilakukan Riana kepada dirinya, dengan menyuguhkan simbol bintang lima.
Dengan wajah ketakutan, Anggun pasrah saat tangannya digenggam Riana. Apa yang terjadi? Punggung tangan Anggun muncul gambar bintang bersudut lima.
"Wah..." begitu kata Anggun.
Juri lainnya, Daivd Foster dan Jay Park pun turut terkejut dengan aksi Riana malam itu.
Riana ingin menunjukkan dirinya adalah seorang ilusionis sejati saat menghadapi Grand Final Asia's Got Talent. Tak puas hanya melukis tangan Anggun, Riana melakukan hal yang menyeramkan.
Kalimat mantra langsung diucapkan Riana ke arah kotak bermotif emas. Apa yang terjadi? Muncul belasan sosok hantu yang menakutkan.
Mereka tak bisa dikendalikan, hanya Riana yang mampu. Riana secara mengejutkan datang di belakang Anggun, penyanyi asal Indonesia itu pun ketakutan.
"Riana mengapa kau lakukan kepadaku," tanya Anggun malam itu. "Riana, ini spektakuler" puji Anggun.
Punya 'Ilmu'?
The Sacred Riana sempat membuat salah satu juri Asia's Got Talent ketakutan dengan aksinya. Dalam durasi singkat Riana menampilkan permainan ouija, sebuah permainan untuk memanggil arwah.
Dalam salah satu kata rapal atau mantra yang diucapkan pemilik nama asli Marie Antoinette Riana Graharani ini, ternyata adalah mantra yang digunakan untuk memanggil arwah dalam permainan jailangkung.
"Sebelumnya kami gunakan bahasa Latin waktu final show-nya, saat gunakan bahasa Latin banyak orang berpikir kenapa enggak membawa unsur Indonesia, karena Riana dari Indonesia. Dengan ide kreatif kami membawa unsur Indonesia, bawa mantra Indonesia. Mantranya itu rapal ketika kami bacakan untuk main jailangkung," ujar Bow, manajer Riana.
Pemilihan rapal untuk dibacakan selama pertunjukan juga tidak main-main, karena baik itu rapal berbahasa latin ataupun Jawa selalu memiliki cerita di baliknya.
"Biasanya kami sudah ada ceritanya dulu. Bahasa latin, itu bahasa kalau orang mau pemanggilan arwah dan makhluk gaib. Di Indonesia sendiri gampang mencari rapal yang pemanggilan arwah," ujarnya.
Sekadar mengingatkan, dalam pertunjukan di grand final yang akhirnya membawa kesuksesan pada Riana, bizzare ilusionis ini mengajak Jay Park dan lima penonton lainnya ke atas panggung dan melakukan permainan ouija. Dalam salah satu rapal yang dibacakannya, Riana mengucapkan rapal berikut:
"Yen siro teko weneh ana tondo (kalau kamu datang berikanlah tanda)." ucap Riana kala itu.
Meski terlihat menggunakan hal-hal mistis, Riana dan tim menolak menyebut pertunjukannya sebagai magic atau kekuatan gaib.
"Karena kami berkecimpung di dunia magic, salah satu jurusan sulap. Semua itu bisa dijelaskan dengan ilmu sains. Kami enggak pakai mistis dan jin. Saya pastikan tidak sama sekali. Efeknya yang diberikan ke penonton magician memang memberikan ilusi. Merasakan 'seram nih' yaitu ilusinya beda-beda tapi memang semua dilakukan teknik ilusi," ujar Bow.
Sosok Pendiam
Bow Vernon mengatakan, Riana memang misterius bagi banyak orang yang menonton aksinya di panggung Asia's Got Talent. Bahkan, penggemarnya di media sosial (Instagram) dibuat penasaran dengan karakter Riana yang cenderung pendiam.
Riana yang asli memang memiliki kepribadian tertutup, yang tidak terlalu suka bicara dengan orang. Bahkan ketika dinyatakan sebagai pemenang Asia's Got Talent, tidak ada reaksi berlebihan dari Riana yang akhirnya membuat warganet memberi beragam komentar hingga menganggap Riana tidak sopan.
"Banyak yang tanya, Riana menang enggak ada ekspresi. Di Instagram Riana banyak yang nanya (kenapa) dia enggak komentar. Pendukungnya sudah mengerti pribadi Riana seperti itu," ujar Bow.
Menurut Bow, Riana merupakan tipe orang yang hanya akan bicara dengan orang yang dia merasa nyaman saat berada dengan orang tersebut. Jadi tak heran bila Riana memilih banyak diam dan bagi orang sekitarnya hal tersebut merupakan hal wajar, jika mereka bicara dan tidak mendapat tanggapan dari Riana.
Sama halnya saat The Sacred Riana ditanya oleh juri Asia's Got Talent, David Foster tentang dari mana dirinya berasal. Riana hanya menganggukkan kepala ke samping kiri.
"Halo siapa namamu dan dari mana asalmu Riana?" ujar David saat itu, di audisi pertama.
Riana justru menghampiri mereka para juri dengan atraksi sulap dan ilusionis pertamanya.
Dan hal yang membuat Riana semakin menjadi misteri dan menjadi juara adalah sosok boneka yang kerap dibawanya saat tampil. Riani, begitu Riana menamakan boneka bayi berambut ikal pirang itu.
Riani ditemukan sejak Riana berusia sekitar delapan tahun, dan telah menjadi teman khayalan Riana selama ini.
"Riana pertama pindah ke Jakarta dan di rumahnya ada bonekanya dia itu. Dari situlah Riana menemani Riani," kata Bow Vernon.
Bersama boneka kesayangan itu, Riana berhasil menyingkirkan runner-up DM-X Comvalenos dari Filipina, artis/penari dengan teknologi digital dari Mongolian Canion Shijirbat, ADEM Dance Crew dari Kyrgyzstan, pemain ukulele cilik yang berbakat Feng E dari Taiwan, beatboxer Neil Rey Gracia Llanes, dan Urban Crew yang juga berasal dari Filipina. Ia pun membawa pulang hadiah utama sebesar US$100 ribu atau sekitar Rp1,3 miliar.
Riana Akan Sukses?
Suksesnya The Sacred Riana menjuarai Asia's Got Talent diungkapkan pengamat dunia hiburan Amazon Dalimunthe, tak lepas dari peran media sosial saat ini.
Amazon mengatakan, pihak Asia's Got Talent rajin mengunggah video-video perjalanan panjang Riana sejak audisi hingga ke grand final selama mengikuti ajang berbakat tersebut.
"Semua tak lepas dari peran media sosial. Riana bisa sukses dan dikenal banyak orang. Buktinya dia ditonton dan puluhan juta orang di mana pun jadi tahu siapa dia saat tampil di Asia's Got Talent," ucap Amazon.
Bagi Amazon, jika Riana ingin bisa lebih sukses lagi adalah menggali potensi ilusionisnya dan mencari trik-trik baru yang belum pernah ada sebelumnya.
"Ya dia harus lebih eksplore lagi. Mencoba hal baru untuk ilusionisnya, jadi banyak orang penasaran sama dia," ucap Amazon.
Amazon yakin dengan hal baru yang diciptakan oleh Riana, bukan tak mungkin ada stasiun televisi yang mengontraknya. Amazon melihat Riana memiliki peluang itu.
"Awalnya Riana muncul di variety show dahulu, terus dilihat banyak penontonnya atau tidak, baru deh bikin acara sendiri," ucap Amazon.
Bow, sang manajer mengatakan, Riana belum terpikirkan untuk ‘nyemplung’ di dunia perfilman Tanah Air. Meski kini tengah ramai film horor, dia dan Riana belum merencanakannya.
"Kalau untuk sekarang belum ada pemikiran dan tawaran ke film. Namun, kami tidak menutup kemungkinan untuk Riana main film horor, tapi bukan berarti dia harus berperan sebagai karakter lain, tapi harus sesuai karakter dia sekarang," ucap Bow.
Bow senang saat ini tak sedikit tawaran manggung di beberapa tempat di ibu kota.
"Kalau sekarang alhamdulillah ada dari off air dan on air-nya. Kalau soal show tunggal mudah-mudahan bisa tahun depan tapi balik lagi ini kan baru rencana," ucap Bow.
Masa Depan Ilusionis
Masa depan dunia ilusionis atau sulap maupun mentalis cukup besar peluangnya di Tanah Air. Amazon mengatakan, tidak sedikit penonton televisi masih tinggi antusiasnya menyaksikan hal-hal unik seperti ilusionis.
"Masih banyak penontonnya. Masih banyak orang yang mencari acaranya. Jadi masih peluang besar untuk ilusionis," ucapnya.
Pasca mundurnya ilusionis senior seperti Deddy Corbuzier, Amazon menyebut justru kesempatan bagi yang muda atau junior untuk tampil di depan banyak orang. Amazon pun salut dengan The Sacred Riana bisa berani dan percaya diri tampil di Asia's Got Talent dengan karakter sendiri.
"Riana itu bisa ditiru untuk keberaniannya, dia berani tampil di ajang yang besar seperti Asia's Got Talent. Mengapa yang lain tidak bisa," ucap Amazon.
Dunia ilusionis, diungkapkan Amazon, kini sudah bukan isapan jempol belaka. Sejumlah komunitas dan sekolah pun ada untuk mendalami ilusionis tersebut.
"Ada komunitasnya, sekolahnya, bahkan orang Tionghoa juga sampai ke luar negeri sekolah itu, agar bisa profesional," ucapnya.
Sementara itu, Bow menyebut di Indonesia cukup banyak ilusionis dan magician. Bow meyakini akan semakin ramai dengan hadirnya mereka.
"Banyak banget. Ternyata yang bikin saya kaget tuh di daerah-daerah malah lebih banyak talenta-talenta magic-nya dan itu benar-benar gila lah. Tiba-tiba ketemu orang yang bisa gini," ucap Bow.
Bow juga mengatakan, ilusionis di daerah kurang memiliki kesempatan bisa tampil di layar kaca dan ditonton banyak orang.
"Tapi memang kesulitannya dari mereka yang saya lihat, ya karena pertama mereka di daerah sehingga susah menunjukkan bakatnya. Kedua, karena sebagai magician itu staminanya untuk perform, di satu trik bagus tapi pas trik lain belum tentu sebagus pertama," ucap Bow.