Kangen Water Sembuhkan Penyakit, Mitos atau Fakta

Minum air putih.
Sumber :
  • Pixabay/priyanka98742

VIVA – Kangen Water tengah ramai diperbincangkan dan semakin banyak diperdagangkan dalam bentuk botol kemasan. Kangen Water diklaim mengandung alkali, kaya akan antioksidan, dan bila diminum diyakini dapat membantu membersihkan racun-racun dari tubuh. 

Suka Ikut Marathon? Dokter Sarankan Ini untuk Cegah Cedera Hingga Kram Otot

Banyak orang pun, mulai rutin meminum Kangen Water. Salah satunya, penyanyi Ratna Listy. Ia pun mengaku sering meminum Kangen Water, dengan alasan untuk menjaga tubuhnya tetap sehat dan langsing. 

"Tujuan aku menjaga kesehatan dengan diet, olahraga. Aku diet keto, aku yoga, aku minum Kangen Water, Melilea. Awalnya ingin sehat, tetapi dapat bonus langsing," ujarnya mengungkapkan resep tubuh sehatnya. 

Semangat Nasionalisme, Persija Pilih Air Mineral Milik Indonesia untuk Liga 1 2024/2025

Kangen Water adalah air penyulingan dari mesin ionisasi air produksi perusahaan Jepang, Enagic Kangen Water. Brosur iklan Kangen Water mengklaim bahwa alat penyulingan air tersebut sebagai "medical device", dan dapat menyembuhkan penyakit.

Kangen Water mengklaim bisa digunakan untuk air terapi kesehatan, membantu proses pemulihan tubuh dari berbagai penyakit, dan menjaga membantu vitalitas tubuh agar tetap prima. Iklan tersebut berhasil menarik banyak konsumen untuk membeli Kangen Water dalam bentuk kemasan botol. 
 
Klaim tanpa bukti ilmiah Kangen Water sebagai "obat" yang mampu menyembuhkan penyakit pun menjadi sorotan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kedua lembaga tersebut memberi peringatan konsumen bahwa Kangen Water belum melalui uji keamanan dan mutu.

Kemenkes menyatakan bahwa Kangen Water bukan untuk kesembuhan. Kementerian Kesehatan RI telah resmi menarik peredaran brosur terkait air purifikasi tersebut. Penarikan tersebut dilakukan, usai pihak Kemenkes melakukan pemeriksaan terhadap produk mesin purifikasi air yang diperdagangkan oleh PT El pada 10 November 2017 lalu.

Benarkan Warna Tutup Botol Air Minum Dalam Kemasan Punya Arti? Ini Penjelasan BPOM

Dikutip dari siaran pers Kementerian kesehatan yang diterima VIVA, berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, Kemenkes menginstruksikan empat hal pada PT El. Pertama, menarik semua brosur terkait informasi yang mengklaim produk mesin Kangen Water yang "telah diakui negara".

Kedua, menarik semua brosur terkait informasi yang mengklaim bahwa produk mesin Kangen Water sebagai "medical device". Ketiga, tidak boleh mengklaim bahwa produk mesin ionisasi sebagai produk yang dapat "menyehatkan dan/atau menyembuhkan". 

"Serta keempat, imbauan PT El, agar menindaklanjuti hasil pemeriksaan dalam waktu tujuh hari," tulis Kementerian Kesehatan dikutip Sabtu lalu, 25 November 2017.

Berikutnya, tidak ada bukti ilmiah>>>

Tidak ada bukti ilmiah

Kementerian Kesehatan juga telah mengeluarkan surat untuk distributor alat purifikasi air Kangen Water yang menyatakan produk tersebut belum termasuk alat kesehatan, karena tidak ada bukti ilmiah. Karena itu, Kemenkes RI mengimbau agar tidak mengklaim sebagai produk kesehatan pada penjualannya.

Sementara itu, BPOM menegaskan bahwa Kangen Water tidak boleh diedarkan. Kepala BPOM, Penny Lukito menegaskan, akan melakukan tindakan tegas dan penarikan terhadap produk-produk tersebut. Alasannya, karena produk itu belum memenuhi standar.

"Jadi, itu warning dari kita. Jadi, tidak boleh menggunakan alat tersebut, karena belum memenuhi standar yang ada. Belum ada (aturan) kemasan yang meng-cover Kangen Water, belum ada uji keamanan dan mutu," tutur dia.

Belum lagi, klaimnya yang bisa menyehatkan dan menyembuhkan sejumlah penyakit. Menurut Penny, untuk produk makanan dan minuman tidak boleh mengklaim bisa menyembuhkan penyakit.

Kemenkes turut menyarankan masyarakat agar berhati-hati terhadap produk yang dijual bebas, baik melalui TV, media, atau dijual di mal, atau Multi Level Marketing yang mengklaim sebagai alat kesehatan dan dapat mengobati, atau menyembuhkan berbagai penyakit.

"Agar, masyarakat tetap tenang dan berhati-hati terhadap tawaran-tawaran yang belum dapat dipahami. Publik sesungguhnya bisa memantau suatu produk kesehatan melalui web resmi pemerintah infoalkes.kemkes.go.id," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes RI, Oscar Primadi.

Selanjutnya, khasiat air alkali>>>

Khasiat air alkali

Mungkin Anda telah mendengar bahwa air alkali bisa memperlambat penuaan, mengatur tingkat pH tubuh, dan mencegah penyakit kritis, seperti kanker. Tetapi, hingga kini belum ada penelitian yang dapat membuktikan klaim kesehatan itu, yang hanya merupakan strategi marketing para produsen minuman.  

Sebagai informasi dikutip dari situs Healthline, Selasa 28 November 2017, air alkali memiliki kandungan pH lebih tinggi dari air minum biasa. Air minum biasa, umumnya hanya mengandung pH 7, sedangkan air alkali mengandung pH 8 atau 9. 

Di kalangan peneliti, air alkali masih kontroversial. Ketua Indonesian Hydration Working Group Fakuktas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG(K), mengatakan minuman yang sehat, dan memberikan manfaat sehat hanya air minum bersih, yang tidak berbau, berwarna, dan memiliki pH normal.

"PH air netral adalah sekitar 7,4. Kalau dikatakan mengandung alkali, mineralisasi, atau oksigenasi, secara ilmiah bukti manfaat kesehatannya belum ada," kata dr. Budi kepada VIVA.co.id.

Minum air yang sehat, tambah dr. Budi, adalah air putih. Teh, kopi, dan yang berasa manis tidak termasuk di dalamnya. Diutarakannya, menjaga asupan air setiap hari adalah hal yang penting, karena sebelum pemenuhan gizi, minum menjadi aktivitas paling dasar untuk menjaga kesehatan.

Selain itu, diutarakan Budi, air putih sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan sel dalam tubuh termasuk sel-sel otak. Air putih sangat diperlukan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.

"Air putih itu sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan sel dalam tubuh termasuk sel-sel otak. Jika anak kurang minum air putih akan mengalami dehidrasi, dan itu akan berpengaruh terhadap kognitifnya. Misalnya mengalami gangguan," ungkap Budi. 

Dia menjelaskan, air mineral dapat meningkatkan daya tahan tubuh, agar terhindar dari penyakit. "Air juga akan membantu anak jarang sakit;" tuturnya.

Hal senada juga diutarakan dokter RS Moh. Ridwan Meuraksa, Dr. Tri Maryani Kusuma. Ia menegaskan, secara medis air kemasan, atau penyulingan tidak bisa menyembuhkan penyakit, belum ada penelitian yang mendukung klaim tersebut. 

"Kalau penyakitnya dehidrasi, iya air mineral bisa menyembuhkan," katanya kepada VIVA, Selasa 28 November 2017.

Tri mengungkapkan, kandungan air mineral secara umum baik dibutuhkan untuk tubuh. Air mineral bisa membantu kekurangan kalium di tubuh, dan kandungan zink di air mineral sangat dibutuhkan tubuh.  

Konsumen diharapkan untuk selalu memperhatikan kebersihan air minum kemasan. Dia mengungkapkan, ciri utama air bersih adalah tidak berbau dan berasa. 

“Air kemasan harus tertutup rapat saat dibeli dan dijual. Air mineral apapun itu, harusnya tidak memiliki bau yang mencolok. Kalau ada indikasi bakteri, biasanya baunya berbeda, sudah enggak bisa dipakai minum,” ucapnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya