Para YouTuber Emas Indonesia

YouTuber Golden Play Button
Sumber :
  • Twitter/@Google_IDN

VIVA.co.id – Platform video sudah berkembang fungsinya. Dari awalnya untuk dokumentasi momen khusus dan penting, kini menjadi medium hiburan sampai pendulang uang.

Turah Parthayana, Inspirasi Generasi Muda untuk Pendidikan Global

Zaman kini, banyak pengguna internet membuat video kemudian diunggah di medium YouTube untuk mendapatkan penghasilan. Mereka yang aktif membuat konten dan menghasilkan uang dari medium milik Google itu dikenal dengan YouTuber. Tenar di ranah digital membawa keuntungan bagi para YouTuber. Selain dilabeli sebagai seleb digital, mereka menjadikan kreativitas menciptakan konten sebagai profesi baru. 

Beberapa nama tenar YouTuber bisa disebut. Di antaranya Raditya Dika, penulis artis yang juga memanfaatkan medium YouTube untuk mencurahkan ide-idenya (2,7 juta penggemar), kemudian ada nama Edho Zhell (1,5 juta penggemar) dengan video kocak-kocaknya. Beragam nama lain menyusul menjadi YouTuber terkenal di antaranya SkinnyIndonesian24 yang merupakan nama akun kakak beradik Andovi dan Jovial da Lopez (1,04 juta penggemar), Tim2One (1,3 juta penggemar), Gen Halilintar (1,3 penggemar), Ria Ricis (1,4 juta penggemar) dan Bayu Moekito alias Bayu Skak (1,2 juta penggemar). 

IShowSpeed Sebut Indonesia Sebagai Negara Terbaik Selama Melakukan Live Streaming

Sebagai penghargaan atas pencapaian jumlah pelanggan lebih dari satu juta, Google memberikan penghargaan dengan menyematkan Gold Play Button. Mereka sebelumnya telah melewati Silver Play Button, untuk YouTuber yang memiliki jumlah pelanggan 100 ribu. Raditya Dika merupakan peraih Golden Play Button pertama dari Indonesia dan kemudian lahir YouTuber dengan jumlah penggemar tembus 1 juta. 

Salah satu pemegang Gold Play Button anyar yaitu Bayu Skak, membeberkan berapa pundi-pundi yang ia dapatkan dari video kreasinya. 

Baiknya Hati Reza Arap Bantu Keluarga Kecelakaan, Minta Warganet Tak Perlu Dipuji

Kini tiap bulannya dia mendapatkan Rp26 jutaan dari video yang diunggah di YouTube. Pendapatan rata-rata itu ia peroleh dari AdSense ataupun proyek-proyek lainnya sebagai artis YouTube.

"Pendapatan dari AdSense kan ditentukan oleh CPM (cost per mille). Ini bayaran yang diberikan ke para YouTuber kalau dia dapat kelipatan 1.000 views pada konten video mereka. Tiap negara CPM-nya berbeda-beda, tergantung pengiklan yang mau mempromosikan produknya," kata YouTuber asal Malang Jawa Timur tersebut.

Bayu Skak tak serta-merta mengandalkan pendapatan dari AdSense. Peraih Golden Play Button pertama dari luar Jakarta itu juga bergabung ke sebuah Multi Channel Network (MCN) untuk menjangkau para brand atau pihak-pihak lain yang ingin bekerja sama. Dari situ, ia dapat meraup pendapatan rata-rata hampir Rp30 juta setiap bulannya. 

Pada 2014, Bayu Skak menerima penghargaan Silver Play Button YouTube karena memiliki lebih dari 100 ribu penggemar. Setahun kemudian, jumlah penggemarnya di YouTube naik menjadi 500 ribu dan kemudian meraih Golden Play Button pada April 2017, saat kiprahnya menjadi YouTuber masuk usia 7 tahun.

YouTuber lainnya yang telah meraih Golden Play Button adalah Ria Ricis. Bagi pengguna internet, nama adik Oki Setiana Dewi itu sudah cukup dikenal. Di jagad dunia maya, perempuan berhijab dengan nama Ria Yunita itu terkenal mulai dari Instagram. Setelah melihat potensi di Instagram, Ria Ricis mengembangkan sayapnya ke medium YouTube. 

Lewat akun Ricis Official, saluran yang dibuka sejak Januari 2016 ini sudah diikuti lebih dari 33 ribu penggemar. Bersama teman-temannya, Ricis pun menelurkan video-video lucu yang menghibur serta lewat permainan squishy dan slime. Dan akhirnya berkat kreativitasnya, dia bisa menggaet 1,4 juta penggemar. 

Ria Ricis merupakan YouTuber wanita pertama di Indonesia yang menyabet Golden Play Button.

Kepopuleran Ria Ricis dalam dunia maya membawa keberkahan tersendiri baginya. Banyaknya penggemar membuat Ricis jadi incaran perusahaan untuk endorse produk mereka. Seiring dengan ketenarannya, dia kini sudah bisa membiayai kebutuhan hidupnya mulai dari kebutuhan membayar biaya kuliah, membeli mobil dari koceknya pribadi tanpa bantuan orang tuanya. 

YouTuber Golden Play Button, Bayu Skak

Bayu Skak, YouTuber Golden Play Button

Konsisten konten

Soal membuat konten menarik dan menyedot perhatian warganet bukan perkara mudah, penuh tantangan untuk bisa menyedot perhatian penonton. Bayu Skak menuturkan, kunci suksesnya mendapatkan Golden Play Button yakni konsistensinya dengan konten berbahasa Jawa. Dia tak merasa takut untuk terus memakai video berbahasa Jawa. 

"Pertama, kita harus konsisten. Misalkan, kita sudah niat mau jadi YouTuber, maka kita harus tahu segala risikonya. Jangan hanya senangnya saja tapi susahnya juga harus diterima,” kata pria berusia 24 tahun ini, Senin 18 September 2017.

Selanjutnya selain konsisten, YouTuber harus menampilkan jati dirinya. Bayu menuturkan, dia memang sejak awal sudah memosisikan untuk terus mengunggah video berbahasa Jawa, sesuai asal daerah dan komunitasnya. Pilihan fokus video berbahasa Jawa sudah sekaligus menegaskan siapa dirinya. Bayu merasa video berbahasa Jawa merupakan pasar yang cocok baginya. Seperti halnya orang berjualan, semua YouTuber punya pasar masing-masing, untuk itu menurutnya tak perlu merasa khawatir video yang susah payah dibuat tak ditonton orang.

Dia mengaku pernah, mencoba berkreasi dengan membuat video berbahasa Indonesia. Namun malahan yang terjadi dia dikeluhkan oleh penggemarnya yang merasa kehilangan jati diri Bayu. Dampak kreasi itu, jumlah penggemarnya Bayu Skak menurun. Akhirnya dia kembali ke jalur awalnya, video berbahasa Jawa, dan akhirnya jumlah penggemarnya kemudian naik kembali. 

"Tiga atau lima video, gue pernah pakai bahasa Indonesia, viewer gue malah turun. Gue sempat diomelin sama viewer gue yang dari Jawa karena ganti jati diri. Subscriber gue juga sempat berkurang karena banyak yang unsubscribe. Akhirnya, ya, gue balik lagi pakai bahasa Jawa dan subscriber gue naik lagi," kata dia.

Bayu mengaku berkat konsistensi konten itu, dia tak begitu susah payah untuk mendapatkan Gold Play Button dari Silver Play Button. Dari jumlah penggemar 700 ribu sampai menembus 1 juta penggemar, diperoleh dalam kurun waktu tiga tahun. Salah satu kunci penting dari menembus penggemar sejuta, yakni videonya yang berjudul 'Goodbye YouTube'. 

Konsistensi juga dilakukan Ria Ricis. banyak videonya berupa mainan squishy dan slime. Selain itu dia membuat video unik dan lucu yang menarik penonton YouTube. 

Sebagai penarik penggemar, dia sering memberikan barang-barang (give away) kepada penonton setianya. Itulah yang membuatnya disukai penggemarnya. 

Sedangkan Edho Zell juga konsisten dengan 'garis' video lucu dengan berbagai tema. Dia biasa memarodikan lagu, tak ketinggalan dia mengemas isu-isu panas baik dalam maupun luar negeri dengan video parodi hingga merekam aktivitas kesehariannya yang dipoles dengan lucu. 

Beberapa karyanya yang sangat laris manis ditonton dan terkenal adalah video parodi ‘Sakitnya tuh di Sini’, ‘Rude dari Magic’, dan juga Instagram Syahrini. Video-video lucu Edho Zell pun tak jarang diunggah ulang oleh 9gag.tv, sebuah saluran video internasional yang sangat terkenal.

YouTuber Golden Play Button, Ria Ricis

Ria Ricis, YouTuber Golden Play Button 

Video sedot penonton

Membuat video yang menarik memang tantangan. Platform video streaming lifestyle, C Channel mengungkapkan beberapa cara agar video yang Anda buat bisa panen penonton. 

Untuk di tanah air, C Channel mengakuisisi PT Media Makmur, yang sebelumnya dikenal melalui produk Kawaii Beauty Japan dan Nedako. 

Head of Media PT Media Makmur, Pradana Putra mengatakan, satu tips penting yang mesti diketahui pengguna yang doyan mengunggah video yaitu fokus saja pada tema konten 'bagaimana' alias 'how to'.

Menurutnya, khalayak video Indonesia sangat haus dengan konten berbau 'how to' dalam bidang make up, cooking sampai tips menyelesaikan masalah sehari-hari (lifehack). 

Pradana juga menyarankan agar kreator video juga tak melupakan konten video 'how to' yang tak lekang zaman (evergreen topic). 

C Channel misalnya, pada platform ini hampir keseluruhan berisi video tips, seperti bagaimana cara make up membuat kontur hidung, bagaimana cara mengecat kuku dengan motif bunga, dan lainnya.

Agar ‘panen’ penonton video, Pradana menuturkan, selain ‘how to’ juga tergantung pada siapa yang ada di video tersebut, apa yang jadi konten videonya, dan via media apa video itu dipublikasikan.

Pradana mengingatkan, setidaknya konten video harus ramah dengan mobile. Sebab saat ini penetrasi smartphone terus bertambah. Dia menyarankan juga agar mengunggah video pada aplikasi di smartphone. Dengan demikian menambah peluang jumlah penggemar dan penonton yang melihat video karya kreator. 

"Semakin influential clipper-nya semakin bagus views-nya, Semakin bagus kontennya (sesuai kebutuhan audiens) semakin bagus views-nya," kata Pradana.

Co-Founder dan Chief Executive Officer SociaBuzz, Rade Tampubolon mengatakan, konten YouTube yang ringan dan lucu memang menjadi kesukaan penonton YouTube. Umumnya, penonton mengakses YouTube untuk mencari hiburan. Makin aneh dan unik konten di YouTube, maka makin mudah mendapatkan perhatian dari penonton. 

Selain video yang unik dan lucu, Rade menuturkan YouTuber juga memanfaatkan topik yang sedang menjadi tren di masyarakat. Kreator YouTube ramai-ramai menggunakan topik yang sedang menjadi tren sebagai judul dan konten. Skema ini menyesuaikan dengan algoritma YouTube yang mengedepankan trending topic. Dengan demikian, jumlah penonton YouTuber bisa lebih banyak.

"Ya sekarang banyak konten yang mengikuti tren agar tetap relevan. Karena persaingan konten semakin besar juga," ujarnya. 

Menurut Rade, salah satu strategi untuk memasarkan konten YouTube yakni give away. Cara ini sudah banyak diterapkan oleh YouTuber Indonesia. Dalam give away, kreator memberi hadiah untuk penonton yang berkomentar dan menjadi penggemar. 

Give away merupakan salah satu cara agar terjadi engagement dengan penggemar. Dengan makin banyak melibatkan penggemar atau pelanggan, maka kata Rade, peluang besar video akan makin banyak ditonton dan direkomendasikan penonton YouTube ke penonton lainnya. 

Agar video YouTube makin menyedot penggemar, dia menyarankan, kreator untuk memegang konsistensi dalam mengunggah konten. 

"Konsisten upload di hari dan jam yang jelas setiap minggunya, agar penonton setia menunggu. Kalau tidak jelas kapan akan upload konten baru, akan mudah dilupakan," ujarnya. 

Selanjutnya, gunakan judul dan thumbnail video yang membuat orang cepat-cepat dan penasaran ingin mengklik video tersebut. 

"Upayakan juga konten relevan dengan apa yang lagi trending supaya terbantu algoritma YouTube," jelasnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya