GIIAS 2017: Indonesia (Masih) Jadi Basis Jualan Mobil

Pengunjung suatu pameran mobil di Tangerang beberapa waktu silam.
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA.co.id – Pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show baru saja berakhir. Menurut catatan panitia, lebih dari 21 ribu transaksi dilakukan selama 10 hari pameran digelar.

Terpopuler: Risiko Mobil Listrik di Kapal, Beratnya Penjualan Kendaraan Tahun Depan

Angka itu sedikit lebih tinggi dibandingkan GIIAS tahun sebelumnya. Hal ini bisa berarti banyak hal, mulai dari membaiknya kondisi ekonomi hingga semakin mudahnya orang membeli kendaraan secara kredit.

Berdasarkan informasi dari beberapa agen pemegang merek, konsumen mereka banyak yang memakai jalur kredit untuk bisa mendapatkan mobil impian. Di GIIAS 2017, ada diler yang berani menawarkan kredit kendaraan hingga 10 tahun alias 119 kali bayar. Hampir setara dengan kredit rumah.

Ini Mobil Suzuki yang Paling Banyak Diburu Orang RI Menjelang Akhir Tahun

Selain mobil yang pembayarannya bisa diangsur hingga ratusan kali, GIIAS tahun ini juga diramaikan oleh beberapa kendaraan baru.

Dua yang paling menonjol dan tidak pernah sepi dari pengunjung adalah stan Mitsubishi dan Wuling. Mitsubishi memang punya cara unik untuk memamerkan mobil terbaru mereka, Xpander.

Harapan Keluar dari Stagnasi Penjualan Mobil Satu Juta Unit di 2025

Wuling Confero S.

Booth Wuling di GIIAS 2017.

Selain bisa melihat wujud secara utuh, Mitsubishi juga memajang Xpander yang dipotong bagian atasnya. Jadi, pengunjung bisa melihat langsung interior mobil berkapasitas tujuh penumpang itu.

Hal yang sama juga dilakukan pabrikan mobil asal China, Wuling. Mobil Confero andalan mereka dibelah hingga menyisakan interior mobil dan beberapa panel eksterior saja.

Selanjutnya...mobil rasa Indonesia

Xpander dan Confero memiliki kesamaan. Menurut para pembuatnya, dua mobil multi purpose vehicle (MPV) tersebut didesain khusus untuk pasar Indonesia. Bukan hanya soal model mobil keluarga serbaguna, tapi juga fitur-fiturnya.

Dua mobil itu juga dirakit secara lokal di Cikarang, Jawa Barat. Sayang, kandungan komponen yang dibuat secara lokal baru 65 persen. Masih kalah dari Avanza yang mencapai 90 persen.

Kedua mobil itu dirancang dengan dimensi yang lebih besar dari para kompetitornya. Ini untuk menjawab keinginan konsumen akan sebuah mobil tujuh penumpang yang dapat menampung orang dewasa di bangku baris ketiga.

Meski memiliki radius putar lebih besar dari Avanza dan Xenia, namun nyatanya Confero dan Xpander justru lebih banyak menyita perhatian pengunjung pameran. Tidak hanya sukses menyedot atensi pengunjung, Xpander juga dinobatkan sebagai mobil terfavorit pada gelaran tersebut.

Berdasarkan data internal PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) 10-19 Agustus 2017, jumlah surat pemesanan kendaraan atau SPK untuk Xpander mencapai lebih dari 5.000 unit, setara dengan target mereka selama satu bulan.

Peluncuran Mitsubishi Xpander di Kota Medan

Peluncuran Mitsubishi Xpander di Medan, Sumatra Utara

Secara nasional, pemesanan mobil yang kerap disebut-sebut sebagai adik Pajero Sport ini menembus angka 7.000 unit. Jauh lebih banyak ketimbang kapasitas produksi yang hanya sekitar 4.000 unit per bulan.

"Xpander membukukan SPK (surat pemesanan kendaraan) yang luar biasa, khususnya di hari-hari libur, yang bisa mencapai lebih dari 600 unit per harinya," kata Intan Vidiasari, Head of Public Relations and CSR Departement MMKSI.

Sementara itu, meski belum menyebutkan jumlah SPK selama GIIAS, namun minat warga akan Confero juga tidak kalah dari Xpander.

Bahkan, peminat uji berkendara Confero jauh lebih banyak ketimbang Xpander. Menurut data MMKSI, peserta uji berkendara Xpander mencapai 1.200 orang, sedangkan uji berkendara Confero diikuti lebih dari 2.000 peserta (data panitia GIIAS).

Selanjutnya...masih jadi basis penjualan

Jika dilihat, rata-rata mobil yang banyak diminati konsumen di Indonesia adalah berjenis MPV. Tidak heran apabila produsen mobil berlomba-lomba mengembangkan model tersebut di Tanah Air.

Selain dipasarkan di dalam negeri, beberapa mobil MPV produksi lokal juga diekspor ke mancanegara. Avanza, Innova dan Ertiga sudah dikirim ke luar negeri. Mitsubishi juga memiliki rencana untuk mengekspor Xpander.

Chief Executive Officer Mitsubishi Motors Corporation, Osamu Masuko, mengungkapkan, MPV yang dilahirkan di Bekasi dengan mesin 1.500 cc ini ternyata bukan untuk pasar Indonesia saja.

"Kami juga akan mengekspor model ini ke negara-negara ASEAN di Februari tahun depan. 20 ribu unit untuk diekspor ke negara-negara ASEAN. Pertama kami ekspor ke Filipina, Thailand, Malaysia, Vietnam. Lalu kemudian berencana untuk berkembang," tuturnya saat ditemui di GIIAS 2017.

Sayangnya, pasar otomotif dunia tidak didominasi mobil jenis MPV. Hal itu dikatakan Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, saat berkunjung ke GIIAS.

Ia mengatakan, pasar mobil sedan tak lagi bertaji di Indonesia. Padahal, di luar negeri mobil sedan masih digandrungi. "Di dunia, sedan lebih tinggi (penjualannya) daripada MPV,” tuturnya.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, saat berkunjung ke GIIAS 2017.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, saat berkunjung ke GIIAS 2017.

Hal yang sama juga diungkapkan Ketua I Gaikindo, Jongkie D Sugiarto. Menurutnya, Indonesia saat ini hanya bisa menawarkan ekspor model MPV, karena memang sudah jadi basis produksi. Sedangkan dunia, pasarnya masih sedan dan SUV.

“Jadi sekarang ini, Indonesia memang jago kandang, karena MPV laku keras di domestik," kata dia beberapa waktu lalu. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya