Ketagihan Dihantui Film Horor
- facebook.com/TheConjuringUK
VIVA.co.id – Matanya bulat, besar, dengan lingkaran hitam di sekitarnya begitu mengintimidasi siapa pun yang menatapnya. Bibirnya yang gelap membuatnya makin mengerikan. Gaun lusuh dan kepang dua pada rambut pirangnya menegaskan, dia berasal dari masa lalu yang kelam.
Dia bukan manusia, melainkan sosok boneka horor ikonik, Annabelle namanya. Diperkenalkan lewat film The Conjuring, gadis kecil itu kembali menghantui bioskop dunia dengan Annabelle: Creation. Film yang disutradarai David F Sanberg itu adalah prekuel dari film Annabelle sebelumnya.
Dirilis pada 11 Agustus kemarin, seri kedua Annabelle tersebut rupanya sudah menyedot banyak penonton. Film spin-off dari Conjuring ini, dikutip Box Office Mojo, Senin 14 Agustus 2017, diperkirakan sudah meraup keuntungan US$35 juta dari 39 pasar di luar negeri, beberapa di antaranya yakni Korea Selatan, Prancis, UK, Rusia, dan Australia. Film ini otomatis langsung meringsek ke posisi teratas box office Amerika Serikat.
Rupanya, jumlah pendapatan tersebut terbilang sangat memuaskan bagi Warner Bros sebagai studio. Dikutip dari USA Today, Annabelle: Creation hanya berbujet US$15 juta saja. Kesuksesan di pekan debut, juga pernah dialami film pertamanya, Annabelle pada tahun 2014 dengan kocek US$37 juta.
Kesuksesan Annabelle sendiri sebenarnya tak lepas dari The Conjuring, film induknya. Annabelle merupakan salah satu karakter seram dalam film yang disutradarai pakar horor James Wan. Dua film Conjuring sendiri sangat sukses. Dengan bujet US$20 juta, film ini berhasil meraup US$137 juta di dalam domestik saja, sementara sekuelnya dengan bujet US$40 juta sukses dengan pendapatan US$102 juta.
James Wan, mengaku tak pernah menyangka Conjuring bisa menjadi dunia horor yang begitu disukai penonton. Meski begitu, ia sudah tahu banyak kisah menarik tentang Warrens, paranormal utama dalam Conjuring, yang bisa diceritakan pada penikmat film horor sedunia.
"Ketika kami membuat Conjuring pertama, kami selalu bercanda dan merasa bahwa segala hal tentang Warrens dan apa yang ada di ruangan 'buruan' (hantu) mereka bisa punya kisah masing-masing dan layak difilmkan, tapi kami tidak pernah menyangka mimpi liar itu bisa benar-benar terwujud," ujar James Wan pada Entertainment Weekly.
James Wan memang tidak terlibat langsung dalam penggarapan film Annabelle: Creation. Namun, Wan dan New Line Cinema yang mempercayakan kisah asal mula Annabelle itu kepada David F Sandberg, sutradara yang melakukan debutnya pada Lights Out.
Tentu saja bukan tanpa alasan. Film debut Sandberg tersebut hanya bermodal US$4,9 juta saja pada tahun 2016 lalu. Namun, keuntungan yang didapat mencapai US$67 juta dan melambungkan namanya sebagai salah satu sutradara film horor yang layak diperhitungkan.
James Wan, kepada The Hollywood Reporter, menjelaskan, dunia Conjuring, meski di tangan sutradara yang berbeda, akan punya gaya visual yang sama. Itulah yang membuat film-filmnya punya keterkaitan satu sama lain yang sudah familiar di kalangan penonton.
"Estetikanya yang saya rasa sudah saya atur dengan jelas. Saya sangat ingin menjaga (filmnya) bernuansa klasik dan gaya bercerita yang kuno untuk semua film-film ini. Itulah film horor yang saya suka dan saya harus memastikan bahwa film-film dalam dunia Conjuring seolah datang dari tempat yang sama," tegasnya.
Mengapa Film Horor Disukai?
Bukan hanya di industri Hollywood saja film horor laris manis di pasar, perfilman Tanah Air juga punya kondisi serupa. Dari filmindonesia.or.id, Senin, 14 Agustus 2017, data penonton bioskop di tahun 2017 cukup menggembirakan bagi para sineas film horor.
Lima film Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak tahun ini didominasi oleh genre horor. Danur: I Can See Ghosts yang dirilis pada 30 Maret lalu berhasil berada di peringkat teratas dengan perolehan 2.736.157 penonton. Sementara itu, Jailangkung yang beredar mulai 25 Juni lalu mengumpulkan 2.550.271 dan berada di posisi kedua. The Doll 2 yang baru diluncurkan 20 Juli kemarin sudah bertengger di posisi keempat dengan 1.225.220 penonton.
Film horor memang dinilai masih seksi dari segi pendapatannya, dengan bujet yang terbilang rendah. Selain itu, James Wan mengatakan, terbukanya banyak pintu sumber inspirasi kisah seram membuat horor jadi genre dengan ragam cerita yang makin kaya.
"Kalian bisa mendapatkan banyak jenis horor untuk para fans horor saat ini. Kalian bisa lihat, banyak film-film independen yang keren dari Sundance (festival film) yang dibuat dari kamar tidur orang-orang, lalu ada juga dari kisah-kisah viral di YouTube, hingga studio film yang hebat. Kita hidup di waktu yang makin baik untuk genre (horor) ini. Di televisi juga begitu, horor makin dapat tempat dan ini adalah masa yang membanggakan bagi genre horor," kata sutradara yang juga pernah menggarap Saw dan Insidious ini.
Berdasarkan penelitian, memang ada alasan klinis mengapa film horor masih jadi primadona di mata penonton. Dikutip dari artikel Independent yang terbit pada Oktober 2015 lalu, sejumlah studi mengatakan bahwa sebagian orang memang akan lebih tertarik dengan hal-hal yang menakutkan.
"Bagi sebagian orang, memiliki pengalaman menonton film horor menciptakan perasaan psikis yang diinterpretasikan sebagai seru, agak menegangkan, dan sebagainya. Bagi yang lainnya, perasaan itu bisa diterjemahkan sebagai teror atau perasaan negatif serupa," kata Dr Bryan Roche, Dosen Psikologi dari Maynooth University, Irlandia.
Ditambahkan Margee Kerr, seorang sosiolog spesialis ketakutan, menakuti diri sendiri memang sudah lama jadi cara untuk menyatukan orang-orang. Sensasi tersebut akan membuat mereka punya rasa saling memiliki dan meningkatkan kekuatan dalam diri satu sama lain.
Psikolog Sosial dari UGM, Yugiani Sugiarto, juga mengungkapkan pandangannya soal alasan mengapa film horor diminati masyakarat. Ia mengatakan, umumnya, penonton akan mencari film yang arah ceritanya cenderung bertolak belakang dari situasi sebenarnya.
"Kalau dari sisi Psikologi, karena mereka cenderung mencari hal yang tidak mereka dapat di dunia nyata, misal, saat kondisi sedang damai, aman, maka orang cenderung akan mencari film yang lebih tegang seperti film perang," ujarnya ketika dihubungi oleh VIVA.co.id, Senin, 14 Agustus 2017.
Menurut Yugiani, orang cederung memilih film yang menegangkan, karena pengalaman horor tidak dirasakan semua orang di dunia nyata.
"Kan tidak semua orang merasakan pengalaman horor yang sebenarnya, maka mereka memilih genre horor, yang memacu adrenalin, karena bertolak belakang dengan kehidupan mereka di dunia nyata," tambahnya lagi menjelaskan.
Prediksi Tren Box Office
Annabelle: Creation makin membuktikan bahwa dunia Conjuring masih diminati banyak pecinta horor dunia. Setelah film ini, Wan bersama tim studionya akan kembali dengan The Nun, kisah suster Valak dari Conjuring, dan spin-off lain, The Crooked Man. Selain itu, seri ketiga Conjuring juga mulai masuk tahap penyusunan naskahnya.
Tapi sebelum itu, IT akan jadi film horor dalam waktu terdekat yang akan tayang. Film ini sudah menarik banyak perhatian sebab diadaptasi dari karya Stephen King, sang master dalam dunia novel horor dan supranatural. Tapi sabar dulu, karena film yang bikin penasaran itu masih akan dirilis pada 8 September mendatang.
Akankah Annabelle: Creation bertengger lama di puncak box office? Sampai IT dirilis, film horor tersebut mungkin bisa saja bergeser turun. Alasannya, dua film dengan menggandeng aktor besar Hollywood akan diluncurkan pekan ini. Mereka adalah The Hitman's Bodyguard, film action komedi yang dibintangi Ryan Reynolds dan Samuel L Jackson, dan Logan Lucky yang diperankan Channing Tatum, Adam Driver, yang sama-sama bakal dirilis 18 Agustus 2017. Diprediksi, film-film tersebut bisa mengguncang kejayaan Annabelle: Creation.
Begitu juga dari bioskop di Indonesia. Diprediksi, geliat penonton film Tanah Air akan bergairah lagi pada penghujung Agustus mendatang. Warkop DKI: Reborn Part 2 digadang-gadang akan menghentak bioskop Indonesia mulai 31 Agustus mendatang.