Jalan Panjang Perdamaian The Jakmania dan Bobotoh

Almarhum Bobotoh Persib, Ricko Andrean.
Sumber :
  • instagram.com/persib_official

VIVA.co.id – Kabar duka menghampiri sepakbola nasional pekan lalu. Seorang Bobotoh korban pengeroyokan salah sasaran, Ricko Andrean, meninggal dunia, Kamis pagi, 27 Juli 2017. 

Riko menjadi korban amukan oknum Bobotoh pada laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta pada pekan 16 Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Sabtu 22 Juli 2017.

Peristiwa terjadi ketika pertandingan masuk istirahat babak pertama. Ricko yang tengah menyantap makanan mendengar ada keributan di tribun utara atas stadion.

Kemudian, Ricko coba mendekati lokasi tersebut. Tiba-tiba korban pengeroyokan yang diduga suporter Persija, The Jakmania, itu lari dan sembunyi di belakang tubuh Ricko.

Malang nasib Riko, dia malah terkena sasaran pengeroyokan oknum Bobotoh yang tengah emosi. Padahal, dia sudah coba menghindar dan menunjukkan KTP domisili Bandung.

Pria berusia 22 tahun ini langsung tak sadarkan diri dan dibawa rekannya ke rumah sakit AMC Cileunyi, Kabupaten Bandung. Kemudian, dia dirujuk ke Rumah Sakit Santo Yusuf, Bandung, 23 Juli 2017.

Sebelumnya, para pemain Persib dan manajemen sempat menjenguk korban. Mereka memberikan dukungan agar Ricko segera sembuh dari sakitnya.

Riko Andrean jadi korban salah sasaran oleh sesama Bobotoh.

Pentolan Viking Persib, Yana Umar langsung mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban. Dia pun berharap kekerasan dalam sepakbola tidak terulang lagi. 

"Turut berduka cita dari Viking, semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT. Jangan sampai terulang, sudahi, mau sampai kapan lagi. Ini ibarat senjata makan tuan," kata Yana.

Dengan kejadian tersebut Yana meminta perseteruan Viking dengan The Jakmania segera berakhir. Dia pun berharap pelaku pengeroyokan meminta maaf langsung ke keluarga almarhum. 

Tidak hanya kelompok suporter Persib, manajemen Persija turut berbelasungkawa dengan kabar duka ini. Ini disampaikan Direktur PT Persija Jaya Jakarta, Gede Widiade.

"Kami turut menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya. Mudah-mudahan amal ibadah almarhum diterima dan diberikan tempat terbaik di sisi-Nya," kata Gede.

Bukan cuma Persija, Jakmania juga menyampaikan duka mereka. Awalnya, Ketua Umum Jakmania, Ferry Indra Sjarief bahkan ingin menjenguk Ricko di Bandung.

"Kami kaget mendengar berita ini. Sempat ingin ke sana, menjenguk. Tapi, rupanya Tuhan punya rencana lain," terang Ferry.

Selanjutnya: Merajut Damai The Jakmania dan Bobotoh

Merajut Damai The Jakmania dan Bobotoh

Aksi Bobotoh Persib di Stadion GBLA

Kericuhan antar suporter memang senantiasa jadi catatan kelam sepakbola Indonesia. Khususnya tentu saja terkait rivalitas panjang Bobotoh dan The Jakmania. 

Dan kematian Ricko pekan lalu seakan jadi pematik untuk Bobotoh dan The Jakmania untuk berdamai. Ketua Umum The Jakmania, Ferry Indrasyarief dan Ketua Viking Persib, Heru Joko, saling berkoordinasi untuk bisa mendamaikan para anggotanya.

Tak cuma di kalangan suporter, inisiasi perdamaian antarsuporter juga membuat Kemenpora tergerak. Rencananya, Kemenpora bekerjasama dengan PSSI dan seluruh suporter klub Indonesia, akan menggelar acara Jumpa Suporter Indonesia, Kamis 3 Agustus 2017.

Pertemuan ini digagas Kemenpora, untuk mencoba membenahi dan mendamaikan para suporter yang kerap berseteru. Gatot Dewa Broto selaku Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), menegaskan pihaknya sangat prihatin dengan kondisi ini.

"Jumpa Suporter Indonesia ini jadi inisiatif kami. Kami undang PSSI dan perwakilan suporter, untuk sama-sama membuat acara ini. Mau sampai kapan terus ada korban jiwa di kalangan suporter," kata Gatot, Selasa 1 Agustus 2017.

"Mau bagaimana pun, suporter adalah bagian dari keindahan sepakbola. Jadi, kita semua ingin membuat situasi damai di kalangan suporter," kata imbuhnya.

Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria mengatakan akan tetap memelihara dan mengelola rivalitas, yang menjadi bagian dari kompetisi. Hanya saja, rivalitas ini harus dikelola dengan cara yang positif.

"Kami menyambut baik inisiatif Kemenpora. Ini adalah yang pertama digelar, dan kami dari PSSI akan mencoba meneruskan dan menjaga. Bagaimana pun, ini kan bagian dari rivalitas kompetisi," kata Tisha. 

Rivalitas harus tetap ada dan terkelola dengan baik. Tapi, rivalitas ini tidak boleh keluar dari koridornya," lanjutnya.

Suporter Persija Jakarta, The Jakmania

Sementara itu, inisiasi pertemuan antar suporter sepakbola Indonesia, disambut baik berbagai pihak. Salah satunya The Jakmania. Ketua The Jakmania, Ferry Indra Syarif menjadi orang yang paling antusias menyambut acara yang diinisiasi oleh Kemenpora ini.

Pengakuan Pelatih Persib Usai Hajar Persita di Kandang

Namun demikian, Ferry justru tak ingin proses ini berjalan instan. Menurutnya, harus ada proses panjang yang akan mendamaikan kedua belah pihak dan akan terjaga dalam waktu yang lama.

"Saya sebenarnya tak ingin hasilnya secepat ini. Karena, semua yang instan itu hasilnya enggak bagus. Tapi, saya menghormati semua pihak. Yang jelas saya meminta semua pihak, biarkan perdamaian ini berjalan dengan prosesnya," ujarnya.

Dedi Kusnandar Absen Hingga Akhir Musim, Pelatih Persib Tak Ada Rencana Cari Pengganti

Harapan yang sama juga dilontarkan manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar. Dia siap mengumpulkan semua kelompok suporter Persib guna membahas perdamaian.

"Mudah-mudahan secepatnya korlap se-Jabar akan kumpul, Setelah bulat sepakat nanti kontak Jakarta akan ketemu di mana, tapi harus tulus dari hati," ujar Umuh.

Pertahanan Persita Jadi Sorotan, Begini Respon Pelatih Persib

Manajer 69 tahun ini berharap perseteruan dengan Jakmania bisa berakhir. Tewasnya Ricko Andrean (22) seharusnya membuat suporter introspeksi diri. 

Apalagi, Ricko  meninggal setelah dikeroyok sesama Bobotoh juga. Dia menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Santo Yusuf, Bandung, 27 Juli 2017 lalu. 

"Untuk perdamaian ini mudah-mudahan terakhir, cukup dengan Ricko saja ini dibayar mahal. Persib juga dihukum lima kali tidak boleh ada penonton ini sangat sakit," ungkapnya. 

Umuh berharap perdamaian dengan The Jakmania bisa secepatnya dilakukan. Dia khawatir jika proses perdamaian memakan waktu lama bakal terjadi gesekan antar suporter lagi. 

"Harus tahun ini dong, kan dari Jakarta juga berkeinginan damai, itu sangat mulia. Ini sudah satu bahasa. Ini namanya olahraga untuk mempersatukan bangsa. Masa kita harus pecah belah," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya