Sepeda Motor Semakin Tidak Laku
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Setiap tahun, tidak kurang dari lima juta sepeda motor di Indonesia beralih tangan dari produsen ke konsumen. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan kendaraan beroda empat, yang setiap tahunnya ada di kisaran angka satu juta unit.
Namun, berdasarkan data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia atau AISI, transaksi jual beli kendaraan roda dua di Tanah Air mengalami penurunan setiap tahunnya.
Jika pada 2015 lalu sepeda motor bisa laku sebanyak 6,48 juta unit, maka pada tahun selanjutnya turun menjadi 5,9 juta unit. Dibandingkan dengan tahun ini, jumlah motor yang terjual pada Januari-Juni 2016 adalah sebanyak 2,9 juta unit. Sementara, di periode yang sama tahun ini angkanya hanya tercatat sebesar 2,7 juta unit.
Padahal pada periode yang sama dua tahun lalu, penjualan motor secara nasional mencapai lebih dari 3,1 juta unit. Artinya, ada penurunan sekitar 200 ribu unit setiap tahunnya.
Salah satu penyebab terpuruknya penjualan motor adalah karena makin terjangkaunya harga mobil. Saat ini, mobil jenis low cost green car bisa dimiliki dengan dana kurang lebih Rp100 jutaan.
Bahkan menurut Datsun, sebagian besar pembeli mobil mereka merupakan orang-orang yang tadinya mengendarai motor untuk beraktivitas sehari-hari.
“70 Persen konsumen mobil Datsun merupakan perpindahan dari pemilik sepeda motor,” ujar Head of Datsun Indonesia, Indriani Hadiwidjaja, beberapa waktu lalu.
Datsun GO+ (Foto: VIVA.co.id/Pius Mali)
Menurut penelusuran VIVA.co.id di data penjualan mobil yang dirilis oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan mobil memang cenderung meningkat.
Dilihat secara periode Januari-Juni, penjualan mobil pada 2015 adalah sebanyak 525 ribuan unit. Angka itu naik menjadi 532 ribuan unit pada tahun selanjutnya, dan kembali naik menjadi 534 ribuan unit di 2017.
Meski kenaikan penjualan mobil tidak sebesar penurunan penjualan motor, namun hal ini bisa menjadi salah satu indikasi mulai jenuhnya pasar sepeda motor di Tanah Air.
Selanjutnya.. Terpuruk saat libur lebaran
Mayoritas rakyat Indonesia menjalani ibadah puasa setiap tahunnya. Bertepatan dengan waktu tersebut, biasanya penjualan motor mengalami penurunan.
Seperti di 2015, pada bulan Juli penjualan motor hanya menyentuh angka 421 ribuan unit. Sementara di bulan-bulan lainnya angka penjualan mencapai 500-600 ribuan unit.
Demikian pula saat 2016, penjualan motor di Juli hanya 305 ribu unit. Padahal, biasanya angka tersebut tidak kurang dari 400 ribu unit.
Tahun ini, penjualan motor di bulan puasa, yakni Juni, juga paling rendah dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Produsen hanya mengirimkan 379 ribuan unit, dari yang biasanya 400 ribuan unit.
Parahnya lagi, penjualan sebesar 300 ribuan unit terjadi dua kali pada tahun ini. Hal ini belum pernah terjadi di 2016 dan 2015.
Menurut General Manager Aftersales and Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Muhammad Abidin, turunnya penjualan pada Juni lalu diakibatkan panjangnya waktu libur.
“Kebetulan lebaran kan jatuhnya tanggal 25, jadi tanggal 30 masih banyak yang liburan,” ujarnya kepada VIVA.co.id.
Meski mengalami penurunan, namun ada beberapa tipe motor yang justru naik penjualannya pada Juni lalu. Kenaikannya bahkan ada yang lebih dari 70 persen.
Motor pertama yang dimaksud adalah Yamaha MT-25. Penjualan motor ini pada Juni 2017 naik 78 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yakni dari 96 unit menjadi 171 unit.
Yamaha MT-25 (Foto: VIVA.co.id)
Motor kedua yaitu Honda CRF 250. Motor ini baru saja meluncur beberapa waktu lalu dan diposisikan untuk mengganggu penjualan Kawasaki KLX 250.
Pada Mei 2017, motor ini laku sebanyak 77 unit. Namun di bulan selanjutnya, motor ini terjual sebanyak 176 unit, atau naik 128 persen.
Sayangnya, kesuksesan dua motor tersebut tidak diikuti oleh motor-motor bertransmisi matik andalan masing-masing pabrikan.
Contohnya motor matik andalan Honda, yakni BeAT. Jika biasanya BeAT eSP terjual lebih dari 100 ribu unit per bulan, pada bulan keenam tahun ini angkanya hanya 95 ribuan unit.
Jika ditotal, semua tipe BeAT hanya laku 111 ribuan unit pada Juni lalu. Sementara, di bulan sebelumnya angkanya berada di 168 ribuan unit.
Penurunan juga dialami Yamaha dengan motor matik andalan mereka, Mio M3. Jika pada Mei 2017 Mio M3 tipe CW bisa laku 24 ribuan unit, maka di bulan selanjutnya hanya 19 ribuan unit.