Ramai-ramai Jual Mobil Usai Lebaran

Pasar mobil bekas
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yasin Fadilah

VIVA.co.id – Menjelang lebaran 2017, permintaan akan kendaraan pribadi naik signifikan. Hal ini tidak hanya terjadi pada mobil baru saja, namun juga yang berstatus bekas pakai.

Punya Uang Rp100 Jutaan Bisa Beli Mobil Mewah Ini Biar Terlihat Tajir

Berdasarkan data yang disampaikan sentra kendaraan bekas WTC Mangga Dua, trafik penjualan mobil bekas mereka, bahkan sudah meningkat 100 persen sejak Mei lalu.

Rata-rata penjualan mobil bekas jelang Lebaran mencapai 600 unit per minggu. Jumlah ini, bahkan disebut bisa mencapai angka tiga digit pada saat-saat tertentu, seperti ketika tunjangan hari raya dicairkan ke masing-masing rekening.

Mau Beli Mobil Second yang Aman? Simak Tips & Trik Agar Tidak Tertipu

Sayangnya, moncernya penjualan mobil bekas, tidak terjadi usai Lebaran. Menurut penelusuran VIVA.co.id di beberapa showroom mobil bekas, jumlah pengunjung memang cukup banyak. Tetapi, kehadiran mereka bukan untuk membeli mobil, melainkan menjualnya.

Seperti yang diungkapkan Amin, pedagang mobil bekas Isanva Mobil di MGK Kemayoran. Ia mengatakan, banyak yang menjual mobil, lantaran butuh biaya usai pulang ke kampung halaman.

Terpopuler: Komentar Marquez soal Motor Ducati, Mobil Bekas Rp100 Jutaan Gaya Sultan

"Yang jual mobil setelah Lebaran ada saja. Alasannya paling utama sih, butuh uang. Karena, dia mudik kan keluar (uang) banyak tuh," kata Amin, saat berbincang dengan VIVA.co.id, Jumat 7 Juli 2017.

Senada dengan Amin, pemilik diler mobil bekas Jordy Mobil, Andi mengatakan, konsumen menjual mobil yang memang sudah dipakai sebelumnya.

"Jadi, misalnya orang sudah punya mobil nih, terus dia ada rezeki sebelum Lebaran. Beli mobil lagi. Nah, yang dijual itu biasanya mobil yang lama. Yang baru beli sebelum Lebaran, dipakai mudik," tuturnya.

Menurut Andi, menjual mobil pascaLebaran memiliki kerugian, yakni harga yang dipatok pedagang lebih rendah dari sebelum Lebaran.

"Kalau alasannya jual setelah Lebaran, biasanya karena lebih santai waktunya. Padahal, kalau mereka mau jual sebelum Lebaran, harganya lebih bagus. Kalau habis lebaran itu biasa sepi, kami pedagang, ya enggak berani menawar tinggi," jelasnya.

Baik Amin maupun Andi sepakat, bahwa fenomena ini terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Terlebih jika hari raya berdekatan dengan masuk tahun ajaran baru sekolah.

"Sebenarnya sudah lama sih, banyak yang jual habis Lebaran. Tetapi, lebih kelihatan kalau kayak beberapa tahun terakhir, yang Lebaran nempel sama anak sekolah masuk ajaran baru. Itu pasti orang butuh uang, jadi dijual mobilnya," tutur Andi.

Selanjutnya... tukar tambah ke tipe yang lebih murah

Selain membeli mobil, ada juga beberapa konsumen yang datang untuk melakukan tukar tambah. Berbeda dari biasanya, mobil yang ditaksir harganya lebih rendah dari mobil yang saat ini dimiliki.

“Ramainya pengunjung dua minggu setelah Lebaran. Tetapi, lebih banyak menjual dan tukar tambah dengan mobil yang harganya lebih murah. Mungkin buat modal, jadi masih dapat uang lebih,” ujar Juragan DaveCar di WTC Mangga Dua, Jakarta Utara, Sunanta.

Soal harga jual mobil bekas, ia memastikan tidak ada pedagang mobil bekas yang menurunkan harga mobil setelah Lebaran. Penurunan harga yang terjadi saat muncul model baru dan pergantian tahun saja.

“Enggak yah, kalau belum ada produk baru, tidak akan turun harga. Kalau pergantian tahun baru, harganya turun, sekitar Rp5-10 jutaan,” ujarnya kepada VIVA.co.id.

Hal serupa diungkapkan Fadli, penggawa Bambu Kuning Motor di kawasan Cipinang, Jakarta Timur. Harga mobil Jepang, yang bekas masih tetap stabil setelah Lebaran. Kata dia, hanya mobil merek Eropa yang mengalami penurunan.

“Kalau Eropa, agak lebih turun sekitar 15 persen, seperti BMW Seri 3 dan Mercedes-Benz C-Class. Biasanya, harga jual mobil Eropa, memang lebih cepat turun dibanding Jepang. Kalau Jepang, biasanya turun di akhir tahun,” jelasnya.

Soal tipe yang paling banyak dicari, pedagang mobil bekas di WTC Mangga Dua, Denny Hartono, mengatakan, saat ini, banyak konsumen yang mencari mobil jenis city car.

"City car masih banyak dicari. Sampai setelah Lebaran ini pun, mobil jenis city car seperti Honda Jazz, Suzuki Swift dan lainnya itu masih bagus jualnya," kata Denny saat ditemui VIVA.co.id.

Hal senada juga diungkapkan penggawa Putra Indonesia Motor di WTC Mangga Dua, Hendry. Menurutnya, mobil di segmen low multi purpose vehicle (MPV) dan city car sehabis Lebaran diserbu konsumen.

"Iya mobil city car dan MPV gitu paling banyak dicari. Habis Lebaran begini, orang malah banyak yang cari bekas daripada saat puasa," tuturnya.

Terkait cara pembayaran, Fadli menyarankan, agar konsumen mobil bekas membayar secara tunai. Hal itu, karena bunga kredit mobil bekas saat ini sebesar sembilan persen, jauh lebih tinggi dari bunga kredit mobil baru yang ada di kisaran lima persen.

“Jadi, bisa dua kali lebih besar bunga kredit mobil bekas dibanding baru. Meskipun jangka waktu kredit yang diambil pendek,” ungkapnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya