Tawaran Menarik Wapres AS untuk RI

Pertemuan Wapres AS Mike Pence dengan Presiden Jokowi
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA.co.id – Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence, melakukan kunjungan kehormatan ke Indonesia sebagai bagian dari tur 10 harinya ke Asia. Pence bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, sekaligus merayakan ulang tahun ke-50 perhimpunan bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan peringatan 40 tahun hubungan ASEAN-AS.

Kunjungan Pence ini adalah kali pertama sebagai Wakil Presiden AS ke negara berpenduduk mayoritas muslim. Dan merupakan kunjungan untuk menyampaikan sejumlah tawaran yang dimandatkan oleh Presiden AS, Donald Trump, guna meningkatkan hubungan bilateral AS dengan mitra dagang utama. 

Dengan situasi tersebut, tak heran sejumlah pengamat menilai kunjungan Pence kali ini adalah kunjungan untuk meningkatkan hubungan saling menguntungkan antara AS beserta sejumlah negara di Asia yang dikunjunginya dan bukan agenda politik serta keamanan internasional.

Dilansir dari laman CNBC pada Kamis 20 April 2017, Direktur Asia untuk Eurasia Group, Meredith Sumpter, mengatakan kunjungan Pence ke Jakarta dipastikan fokus pada memperluas hubungan yang saling menguntungkan antara AS dan Indonesia.

Salah satu pembahasan yang paling utama ditujukan ke Asia dan Indonesia adalah perdagangan bilateral. Langkah ini bertujuan untuk menyebarkan pesan Presiden Trump bahwa AS akan mendorong perdagangan ke Asia meskipun telah memutuskan keluar dari kemitraan Trans Pacific Partnership (TPP). 

Pence dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi pun mengatakan dalam upaya meningkatkan hubungan perdagangan antarnegara, Pemerintah AS mengharapkan adanya kesetaraan dalam mengurangi hambatan-hambatan perdagangan khususnya barang-barang ekspor AS ke Indonesia.

Permintaan tersebut, dinilai Pance sangat wajar sebagaimana kebijakan AS yang mempermudah eksportir asal Indonesia masuk ke pasar AS selama bertahun-tahun. Dengan pemohonan kesetaraan tersebut diharapkan eksportir AS juga dapat sepenuhnya bisa berpartisipasi dalam pasar Indonesia.

"Kami percaya hambatan perdagangan harus dihapuskan dan arena kompetisi harus setara," kata Pence.

Sementara itu, menanggapi permintaan AS, Wapres Jusuf Kalla menilai dengan adanya komitmen kerja sama bilateral di bidang ekonomi maka kedua negara akan saling mendapatkan keuntungan. Terlebih Indonesia juga merupakan negara yang terbilang tak banyak bergabung dengan perjanjian kerja sama perdagangan multilateral.

JK mengatakan, adanya tawaran kerja sama oleh AS kali ini tentu sangat wajar, karena akan lebih memberikan pengaruh menguntungkan terhadap AS. Hal itu pun menjadi salah satu pertimbangan AS kenapa mengundurkan diri dari keanggotaan TPP, Januari 2017 lalu.

"Karena indonesia juga tidak masuk TPP, karena itu kita akan segera untuk merundingkan strategic partnership, khususnya di bidang ekonomi dengan AS. Karena itu, Menteri Luar Negeri dan Menteri Perdagangan, duta besar, dan lain-lain, akan mempersiapkan pertemuan itu (tindak lanjut komitmen)," ujar JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 20 April 2017.

JK mengatakan, selain terkait peningkatan kerja sama di bidang perdagangan, bidang ekonomi lain juga akan dikembangkan oleh dua negara yang mencakup investasi di bidang energi, teknologi informasi, transportasi, dan pertanian.

Selanjutnya... Indonesia-AS Bahas Energi dan Freeport

Indonesia-AS Bahas Energi dan Freeport

Di sela-sela pertemuan antara Mike Pence dan Presiden Jokowi, sejumlah tawaran kerja sama di sektor energi dan pertambangan juga disebutkan secara makro. Salah satunya adalah sektor ketenagalistrikan dan pembahasan mengenai PT Freeport Indonesia.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, mengatakan Pemerintah Indonesia menawarkan kepada Pence untuk mengoptimalkan US Power Working Group for Indonesia. Kelompok bisnis di sektor ketenagalistrikan ini terbentuk sejak tanggal 25 September 2015. 

Menurut dia, kerja sama melalui kelompok bisnis yang sudah dibentuk ini harus ditingkatkan, terutama karena kelompok ini telah memiliki target peningkatan rasio elektrifikasi hingga 99 persen pada 2019 dan 100 persen pada 2020. US Power Working Group for Indonesia beranggotakan 42 perusahaan dan 11 badan Pemerintah AS. 

Kelompok bisnis ini dibentuk guna mendukung program 35 ribu Megawatt (MW) yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.

Selain subsektor Ketenagalistrikan, lanjut Jonan, Amerika Serikat juga ingin menjajaki kerja sama di subsektor Energi Baru Terbarukan (EBT). "Pada subsektor EBT juga telah terjalin kerja sama melalui pemanfaatan teknologi yang tepat untuk mengubah sampah menjadi energi listrik. Diharapkan terjalin kerja sama yang lainnya juga di EBT ini," ujar Jonan.

Sedangkan terkait PT Freeport Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan Wapres Pence sangat puas dengan penjelasan yang disampaikan Presiden Jokowi terkait Freeport pada pertemuan bilateral. Pence mengerti apa yang menjadi masalah dan apa yang diinginkan oleh Indonesia. 

Luhut Ungkap Pembicaraannya dengan Wapres AS soal Industri Farmasi

Adapun penjelasan yang disampaikan Presiden Jokowi kepada Wapres Pence adalah terkait divestasi 51 persen saham PT Freeport untuk Indonesia dan perubahan kontrak karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

"Pence sangat puas dengan penjelasan Presiden Jokowi. Masa rakyat kita (Indonesia) minta saham lebih banyak enggak boleh," kata Luhut, di Istana Negara, Jakarta, Kamis 20 April 2017.

Donald Trump Positif COVID-19, Wapres AS Mike Pence Kirim Doa

Selanjutnya... Keuntungan Indonesia

Keuntungan Indonesia

Alami Insiden Mengerikan di Udara, Pesawat Wapres AS Mendarat Darurat

Kedatangan Wapres Pence ke Indonesia, ternyata ditanggapi positif pengamat, salah satunya adalah ekonom dari Standard Chartered Bank, Aldian Taloputra. Menurutnya, kedatangan Pence menjadi peluang Indonesia untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi dua negara.

Selain itu, tudingan negara tersebut terhadap Indonesia dalam hal defisit perdagangan juga dapat dimanfaatkan Indonesia dengan sejumlah komitmen. Terlebih sebenarnya Indonesia sebenarnya bukan negara yang sangat merugikan bagi AS, dan tidak seperti China yang alami suplus cukup besar dengan AS.

"Jadi sebaiknya dari kedatangan Pence ini, kita cari peluang aja untuk kerja sama investasi dan perdagangan. Itu yang menjadi urgensi kali ini," tegasnya.

Sedangkan Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, mengatakan, dengan kedatangan Wapres Pence sejumlah sektor industri Indonesia diharapkan bisa lebih didorong lebih maju.

"Kalau industri dengan AS, kita juga mendorong mereka interest-nya ke power plan, kemudian di industri sebagian juga terkait dengan industri digital. Kemudian juga, industri yang sebagian lebih ke consumer product," kata Airlangga saat ditemui di Hotel Shang Ri-La, Jakarta, Kamis 20 April 2017. 

Menurut dia, sektor-sektor yang cukup berkembang di Indonesia itu dapat dikembangkan dengan kerja sama yang lebih baik dengan AS. Lantaran Indonesia masih membutuhkan transfer teknologi dari negara Amerika Serikat. 

"Trade dan ekspor kita positif dengan AS, namun kita juga mendorong bahwa apa yang diproduksi di Indonesia tidak diproduksi di AS, dalam arti complimentary. Ekspor kita banyak di tekstil, di sepatu, itu kan juga menggunakan merek AS, Nike, Reebok, atau yang lain," kata dia. (one)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya