Narkoba Kembali Menjerat Selebriti
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Pesta kemenangan Aa Gatot -- sapaan beken Gatot Brajamusti-- setelah didapuk kembali sebagai Ketua Umum Parfi (Persatuan Artis Film Indonesia) malam itu, Minggu 28 Agustus 2016 mendadak jadi petaka baginya. Gatot digerebek oleh pihak kepolisian dari Polres Lombok dan Polres Mataram dengan barang bukti sabu saat bersama istri ketiganya.
Penangkapan Gatot malam itu sontak menjadi pemberitaan serius di banyak media. Gatot juga dipertanyakan soal kepemimpinannya kembali di Parfi lantaran tersandung kasus narkoba tersebut.
Gatot pun didemo. Kantornya yang bertempat di lantai 4 Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI) disegel oleh artis senior. Kini Gatot pun harus meringkuk di rumah tahanan Polres Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), mempertanggungjawabkan ulahnya dengan barang bukti sabu tersebut.
Artis senior Roy Marten mengaku prihatin dengan tertangkapnya Gatot Brajamusti oleh polisi karena kasus narkoba. Menanggapi kasus ini, Roy Marten tak ingin berkomentar banyak.
"Ya saya enggak komentar apa-apa. Kalau makai narkoba ya risikonya ketangkap," ujar Roy saat dihubungi VIVA.co.id via sambungan telepon.
Roy mengungkapkan, soal Gatot yang terlibat narkoba sebenarnya sudah tercium BNN (Badan Narkotika Nasional) sejak lama. Namun baru sekarang bisa terbukti.
"Dari BNN sudah lama nanya ke saya, tentang Gatot yang pengguna narkoba. Tapi saya enggak tahu. Itu BNN nanya sudah lama sekali, karena dengar isu dahulu dia (Gatot) makai narkoba," kata ayah Gading Marten tersebut.
Reza Artamevia Turut Terseret
Enam dari delapan artis anggota Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) dinyatakan positif mengonsumsi narkoba. Mereka ditangkap polisi di Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu malam, 28 Agustus 2016 bersama Gatot Brajamusti.
Salah satu nama yang menjadi sorotan adalah diva Tanah Air, Reza Artamevia. Reza harus dibekuk polisi karena saat digeledah ditemukan barang bukti narkoba jenis sabu.
Reza menjalani pemeriksaan urine dan hasilnya positif ditemukan kandungan zat Metamfetamin yang terdapat pada narkotika jenis sabu-sabu.
Menurut Kepala Kepolisian Resor Kota Mataram, Ajun Komisaris Besar Polisi Heri Prihanto, semua yang ditangkap, termasuk dua di antara mereka yang dinyatakan negatif narkoba, masih ditahan di Markas Polres setempat.
Keluarga pun tak mau banyak komentar soal penangkapan Reza Artamevia. Aaliyah Massaid, anak kandung Reza, memilih bungkam.
"Soal pertanyaan itu aku enggak bisa jawab. Maaf ya," ucap Aaliyah saat dihubungi melalui telepon, Selasa, 30 Agustus 2016.
Menurut Aaliyah, sampai saat ini belum ada keterangan pasti yang diperolehnya. "Aku enggak mau jawab pertanyaan apapun dahulu sampai ada yang lebih jelas," ujarnya.
Hal serupa juga diucapkan paman Aaliyah, Mudji Massaid. Ia tak mau berkomentar dan lebih memilih fokus mengurus keponakannya itu.
"Aku belum mau kasih komentar tentang semua ini karena ini baru terjadi dan aku mau fokus jagain anak-anak kakak aku dahulu. Itu yang prioritas nomor satu," kata Mudji saat dihubungi terpisah.
Mudji juga mengakui belum bisa berkomunikasi dengan pelantun Pertama itu. Meski begitu, anak-anak dan keluarga tetap mengetahui apa yang terjadi kepada Reza saat ini.
"Kalau komunikasi dengan Reza kita belum bisa. Mereka tahu masalahnya, tapi keluarga jagain dan support, anak-anak baik-baik," ucapnya.
Menambah Daftar Panjang Selebriti Narkoba
Tertangkapnya Reza Artamevia bersama Ketum Parfi, Gatot Brajamusti, menambah panjang deretan selebriti yang terlibat kasus narkoba. Sebut saja nama-nama musisi, pelawak, pesinetron ini yang mendadak jadi sorotan publik karena kasus narkoba yang dilakoninya.
Musisi dan penyanyi yang tertangkap narkoba seperti Yoyo PADI, Sammy Simorangkir, Fariz RM, Andika Kangen Band, Robby Geisha. Lalu menyusul para pelawak yang didominasi dari grup lawak Srimulat seperti Gogon, Yoyok dan Tessy.
Meski cukup kaget saat mendengar penangkapan Reza Artamevia, artis senior Roy Marten berharap ada hikmahnya. Roy mendoakan Reza bisa sembuh dan terlepas dari narkoba.
"Saya kaget banget dengarnya. Ambil hikmahnya, dengan ditangkapnya Reza harus sembuh," ucap Roy.
Roy Marten yang pernah dua kali tersandung kasus yang sama menyebut bahwa narkoba tidak hanya menjadikan artis sebagai sasaran empuk atau target. Siapapun bisa terpengaruh oleh barang haram tersebut.
"Sebenarnya narkoba sudah menjalar, enggak cuma di kalangan artis, seluruh profesi di Indonesia sudah dimasuki narkoba. Sekarang juga banyak kok dari kalangan pejabat atau profesi lainnya yang terkena narkoba," ujar Roy.
Roy pun menyarankan salah satu faktor yang bisa menyelamatkan mereka yang terjerumus narkoba adalah keluarga.
“Saya selalu berdoa dan bersyukur, dukungan keluarga yang istimewa, saya dikasih kesempatan yang benar-benar bisa saya jaga hingga saat ini. Terimakasih Tuhan," ucapnya.
Menurut pengalaman Roy, dia sempat tak bisa memikirkan masa depan saat tertangkap polisi karena kasus narkoba. Saat itu Roy syok.
"Biasanya mereka linglung, enggak bisa mikir apa-apa, pastinya syok. Setelah 2-3 hari baru sadar berita kita besar. Dan sudah membuat martabat jatuh, keluarga malu," ucap Roy.
Roy pun mengalami trauma yang cukup berat saat itu. Dia pun berharap tak ada artis lagi yang terjebak kasus narkoba.
"Setiap orang enggak sama, saya dua sampai tiga hari baru pulih kembali, setelah saya mimpi yang buruk. Trauma banget dan cukup lama, tapi lima tahun saja masih mimpi buruk digerebek polisilah dan lain-lain," kenangnya.
Roy menegaskan kepada artis dan pelaku dunia hiburan untuk tak main-main dengan narkoba. Baginya, narkoba bisa merusak masa depan sang artis nantinya.
"Narkoba itu harus kita lawan. Lawan narkoba. Jadi lebih baik menghindari daripada mengobati. Pokoknya siapapun jangan coba-coba narkoba," ucap Roy.