Mobil Bongsor, Wabah Baru Kendaraan Indonesia
VIVA.co.id – Demam SUV, sepertinya sebutan itu bukan bualan belaka. Sebab, mobil dengan bentuk bongsor itu kini tengah sukses melumerkan hati para pemburu kendaraan roda empat di dunia dan Tanah Air.
Mungkin tak semua orang tahu apa itu SUV. Tiga huruf itu tentu terdengar asing bagi telinga masyarakat awam. Namun bagi para pencinta otomotif, jelas mengetahui jika SUV merupakan kendaraan roda empat yang setidaknya menjadi dambaan banyak kaum Adam di dunia.
SUV merupakan kepanjangan dari Sport Utility Vehicle. Kendaraan model ini terbilang macho, kekar, nan gagah karena bentuknya yang terlihat jumbo. Menjadi sensasi tersendiri bagi orang yang membesut kendaraan tersebut. Jarak antara tanah dengan bodi (ground clereance) mobil juga tinggi, aman jika harus berbasah-basah ria menerjang banjir.
Menurut kamus Merriam-Webster, SUV merupakan kendaraan mirip dengan station wagon, namun dibangun di atas sasis truk ringan. SUV didefinisikan sebagai kendaraan pribadi dengan ukuran agak besar yang dirancang untuk digunakan di permukaan kasar, tapi bisa juga difungsikan di jalan-jalan perkotaan. Kebanyakan, SUV dibekali dengan empat tenaga penggerak di rodanya.
Dan fakta menyebutkan, SUV makin digila-gilai. Penjualannya terus melejit, tak terkecuali Indonesia. Dari hasil analisis sejumlah data, penggemar SUV datang dari pengguna mobil keluarga alias Multi Purpose Vehicle (MPV) yang berusaha naik kelas. Tak sedikit pula penggemar sedan yang beralih ke SUV, karena segmen ini memang dikenal sebagai kendaraan yang nyaman seperti sedan namun dengan kaki-kaki yang kokoh.
Pajero Sport 2016. Rushlane
Sebenarnya pasar Asia memang terkenal memiliki daya serap tinggi terhadap mobil jenis MPV. Namun pasar kini mulai berkata lain, SUV terus mencengkeram kuat pasar di sejumlah negara di Asia, meski MPV masih menjadi pasar utamanya. Potret demikian tentu menyerupai kondisi pasar otomotif di Eropa dan Amerika Serikat.
Dari beberapa publikasi yang disampaikan, pencapaian SUV saat ini menyumbang 23 persen dari seluruh penjualan mobil Eropa pada tahun 2015, dan hingga 35 persen dari seluruh penjualan di AS. Sementara pada tahun 2020, analis mengklaim tren SUV akan mencapai 50 persen dari seluruh penjualan mobil di seluruh dunia.
Indonesia mendadak SUV
Gejala demam SUV juga terus menjalar ke-seantero negeri. Menurut pengamat otomotif Suhari Sargo, kendaraan SUV di pasar otomotif nasional saat ini mulai banyak dilirik karena pengguna mobil keluarga alias MPV seperti Avanza, Xenia, Ertiga, Livina dan sejenisnya yang berusaha naik kelas.
Alasan lainnya, pabrikan mobil kini memang getol mulai memperkenalkan model-model baru untuk kategori SUV. "SUV memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki mobil di segmen lain, sehingga mobil yang identik dengan tubuh bongsor itu mampu menarik minat pasar Tanah Air," kata dia kepada VIVA.co.id.
SUV dikatakannya mampu menampung banyak penumpang sama seperti MPV. Cocok dengan karakter masyarakat Indonesia yang senang guyub menuju satu tempat dalam satu mobil, seperti plesiran atau liburan dan mudik misalnya.
“Banyak produsen melihat peluang untuk pasar ini cukup besar, terlebih untuk mereka yang tinggal dengan kondisi jalan tidak terlalu baik. Selain itu, persaingan dan daya serap pasar membuat beberapa merek mobil berlomba menghadirkan pilihan di segmen ini,” katanya.
Pasar SUV diprediksi akan semakin populer ke depan, karena banyak pabrikan yang sudah mulai menghadirkan kendaraan tersebut dengan harga terjangkau, seperti Honda BR-V, HR-V, Toyota Rush, Daihatsu Terios, Chevrolet Trax, serta Nissan Juke.
Salah satu pabrikan yang getol menghadirkan model SUV adalah Honda Prospect Motor (HPM), agen tunggal pemegang merek (ATPM) Honda di Tanah Air. Menurut Jonfis Fandy, Marketing & Aftersales Service Director PT HPM, serbuan produk SUV di Indonesia lantaran model ini memang tengah digandrungi. Hal itu berkaca dari larisnya produk HR-V mereka.
Honda HR-V. Foto: Dian Tami/VIVA.co.id
“Tahun ini model SUV akan terus menjadi tren yang digemari konsumen Indonesia. Kesuksesan penjualan Honda HR-V di tahun lalu serta pemesanan Honda BR-V yang saat ini banyak di seluruh Indonesia semakin menegaskan tren SUV ini," ujarnya.
Honda BR-V. Foto: Herdi Muhardi/VIVA.co.id
Dengan skema tren berdasarkan pantauan mereka dan kesiapan terhadap produk-produk yang akan jadi pilihan konsumen, Honda bahkan menyebutkan bahwa mereka akan pasang target lebih besar dari pada tahun lalu sebesar 159.253 unit.
"Didukung dengan berbagai penyegaran model yang akan diperkenalkan, terutama Honda BR-V yang mulai dijual di tahun ini, Honda kembali menargetkan peningkatan penjualan di tahun ini dengan target 180.000 unit," katanya.
Selanjutnya>>> Daftar SUV terlaris di Indonesia
***
SUV terlaris di Indonesia
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada Maret 2016, menggambarkan jika pasar SUV terus melebar. Di Indonesia, diketahui ada dua jenis SUV yang dibagi menurut kapasitas mesin. Low SUV dengan kapasitas mesin di bawah 1.500cc, dan SUV yang memiliki kapasitas mesin di atas 1.800cc.
Sepanjang Maret 2016, penjualan Low SUV mengalami peningkatan yakni mencapai 13.913 unit. Sementara bulan sebelumnya hanya sebesar 11.289 unit.
Menariknya, kelas Low SUV yang awalnya hanya didominasi Toyota Rush dan Daihatsu Terios, kini ditempati Honda BR-V yang mampu terjual 6.089 unit dan level sedikit di atasnya, Honda HR-V, yang mencapai 4.535 unit. Sedangkan untuk Toyota Rush hanya terjual 1.724 unit dan Daihatsu Terios sebanyak 1.218 unit
Namun, penjualan semringah tak dialami kelas SUV. Di mana mengalami penurunan dari bulan sebelumnya Februari 2016. Jika pada Februari terjual 8.107 unit pada Maret 2016 menjadi 7.067 unit.
Untuk kelas SUV, mobil yang menjadi terlaris adalah Mitsubishi Pajero Sport yang mencapai 2.046 unit dan posisi kedua Toyota Fortuner 1.750 unit. Sementara Honda HR-V sendiri berada di urutan ketiga dengan perolehan 1.499 unit.
Berikut daftar SUV terlaris Maret 2016:
Total Low SUV 13.913 unit
- Honda BR-V = 6.089 unit
- Honda HR-V = 4.535 unit
- Toyota Rush = 1.724 unit
- Daihatsu Terios = 1.218 unit
- Chevrolet Trax = 260 unit
- Nissan Juke = 78 unit
Nissan Juke. Foto: Top Gear
Total SUV 7.067 unit
- Mitsubishi Pajero Sport = 2.046 unit
- Toyota Fortuner = 1.750 unit
- Honda HR-V = 1.499 unit
- Honda CR-V = 624 unit
- Nissan X-Trail = 535 unit
- Mitsubishi Outlander = 190 unit
- Mazda CX-5 = 119 unit
- Chevrolet Captiva = 71 unit
- Lexus RX 200 = 38 unit
- Lexus NX 200 = 33 unit
- BMW X1 sDrive 18i = 29 unit
- Hyundai Santa Fe = 26 unit
- Renault Duster = 23 unit
- Mercedes Benz GLA = 18 unit
- Mercedes Benz GLC = 16 unit
- Grand Vitara = 10 unit
Renault Duster. Foto: Herdi/VIVA.co.id
Selanjutnya>>> Tren SUV tak akan lama?
***
Tren SUV tak akan lama?
Demam SUV juga memantik merek Korea Selatan untuk mencari peruntungan di segmen tersebut. Meski pasar Asia identik dengan mobil jenis MPV, banyak yang memprediksi, tahun ini pasar MPV bakal digeser oleh SUV.
Salah satu pabrikan yang mempercayai hal tersebut adalah Hyundai. Dilansir Rushlane, Hyundai bahkan membatalkan rencana pembuatan mobil MPV terbaru mereka gara-gara hal tersebut. Mobil MPV yang tadinya akan diluncurkan yaitu versi produksi dari mobil konsep Hexa, yang pernah dipamerkan beberapa tahun lalu.
Awalnya, Hexa akan dihadirkan sebagai penantang Suzuki Ertiga dan Honda Mobilio. Namun, Hyundai nampak banting setir. Karena, survei yang mereka lakukan menyatakan jika pasar MPV akan menemui titik jenuh. Penyebabnya, tak lain karena konsumen kini cenderung memilih mobil jenis SUV.
Langkah Hyundai semakin mantap setelah SUV terbaru mereka di India mendapat sambutan positif. Permintaan mobil SUV mereka, Creta, meningkat tajam. Mobil itu di India dipesan sebanyak 100 ribu unit dan menunjukkan tren terus mengalami peningkatan. Kini mereka pun juga berencana menghadirkan SUV baru yang diberi nama Carlino.
Hyundai Creta. Foto: Worldcarfans
Berbeda dengan Hyundai, pabrikan asal Prancis, Peugeot justru beranggapan beda. Menurut Chief Executive Officer Peugeot Maxime Picat, tren SUV tidak akan berlangsung lama, karena itulah Peugeot tak hanya berfokus pada model SUV.
Pernyataan ini terbilang berani, karena tren SUV sedang menjamur di seluruh negara beberapa waktubelakangan. “Tidak semua konsumen menginginkan model SUV, tetapi juga tertarik dengan model lain yang lebih segar serta sesuai kebutuhannya. Untuk itu harus ada pembaruan yang lebih energik guna menjelajahi apa yang diharapkan dan diinginkan konsumen,” kata Picat seperti dilansir Paultan.
“Kami mencoba mempertanyakan ide-ide menarik yang dapat diterapkan dalam produk di tengah ledakan SUV yang sangat kuat di pasar otomotif,” tambahnya.
Meski demikian Peugeot bukan tanpa SUV, mereka saat ini tetap mengembangkan dua generasi berikut dari model SUV yang terealisasi pada model Peugeot 2008. Picat percaya dalam memilih mobil, konsumen tidak hanya terpaku pada tipe tubuh mobil tersebut, tetapi juga yang paling efisien untuk kebutuhannya.
Benarkah prediksi bos Peugeot? Atau justru sebaliknya? Kita tunggu angka-angka penjualan SUV ke depan.