VIVAnews -
Di hari kelima sejak hilangnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 secara misterius, pemerintah Malaysia masih belum menemukan titik terang mengenai keberadaan badan pesawat. Semua pihak masih menduga-duga, apakah pesawat tersebut meledak di udara, jatuh di laut, atau mungkin tersungkur di hutan belantara.
Sabtu, 8 Maret 2014 silam, Subang Air Traffic Control mengaku kehilangan kontak dengan pesawat nahas itu sekitar pukul dua pagi. Sontak saja insiden itu langsung menghiasi sejumlah laman media massa dunia, tak ketinggalan CNN, Reuters, dan BBC.
Pesawat jenis B777-200 itu lepas landas dari Kuala Lumpur sekitar pukul 00:41 waktu setempat, dan dijadwalkan tiba di Beijing sekitar pukul 06:30 waktu setempat pada hari yang sama. Pesawat membawa 227 penumpang, termasuk bayi, serta 12 awak pesawat.
Namun, hari ini, dunia mendapat hembusan kabar segar dari China. Satelit milik Negeri Tirai Bambu itu mengklaim berhasil menemukan tiga puing pesawat Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines yang nahas di perairan Laut China Selatan.
Diberitakan CNN, Kamis 13 Maret 2014, satelit China menangkap tiga puing yang mengambang di pertemuan antara Laut China Selatan dan Teluk Thailand, tempat yang diduga hilangnya penerbangan nomor MH370 itu. Citra itu ditangkap sekitar pukul 11 siang, Minggu 9 Maret lalu, namun baru dirilis Rabu lalu.
Dipantau dari mata satelit, objek itu tampak cukup besar. Masing-masing puing diperkirakan berukuran 13x18 meter, 14x19 meter, dan 24x22 meter. Sebagai perbandingan, rentang sayap pesawat yang hilang sekitar 61 meter dan panjang bodi 64 meter. Bisa jadi, objek yang ditemukan satelit China itu memang benar puing pesawat.
Objek itu ditemukan tenggelam di koordinat 105,63 bujur timur dan 6,7 lintang utara, sekitar sebelah timur laut dari tempat pesawat lepas landas di Kuala Lumpur, Malaysia, dan sebelah selatan Vietnam, dekat pertemuan antara Laut China Selatan dan Teluk Thailand.
"Di tempat memang seharusnya pesawat itu berada. Sekarang mereka harus mencapai tempat itu secepatnya," kata Peter Goelsz, mantan direktur pelaksana Dewan Keamanan Transportasi Nasional Amerika Serikat.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada informasi terbaru terkait tindak lanjut yang ditempuh pemerintah Malaysia terhadap temuan satelit China.
Bisa membantu
Hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 pun tidak luput dari perhatian pengguna Internet. Ya, Anda pun bisa menjadi sukarelawan dunia maya yang turut serta mencari lokasi jatuhnya puing pesawat.
Caranya tentu saja berbeda. Alih-alih turun ke lapangan memantau puing pesawat yang mungkin mengapung di permukaan laut, Anda bisa mencari jejak badan pesawat dengan cara yan lebih mudah, yaitu menjelajahi pencitraan satelit yang diambil oleh DigitalGlobe, sebuah perusahaan penginderaan jauh asal Colorado, Amerika Serikat.
Anda boleh langsung mencobanya dengan membuka situs Tomnod.com. Bukannya tanpa hasil, terbukti salah satu pengguna Tomnod, Mike Seberger sudah menandai sebuah gambar berupa penampakan pesawat dalam air, yang ia dapatkan pada Minggu pagi, sehari setelah pesawat jatuh.
Gambar yang diduga puing pesawat Malaysia Airlines MH370 di situs Tomnod.com
Awalnya, Seberger mengaku tak begitu percaya ia menemukan sesuatu petunjuk dengan cepat, namun kemudian dia akhirnya mengecek kembali. Dia berharap temuannya bisa segera diverifikasi.
"Mulanya, saya mengabaikan temuan itu, kemudian saya periksa lagi dan meyakinkan diri saya kalau itu memang mirip bodi sebuah pesawat," ujarnya.
Sejauh ini, pencitraan satelit DigitalGlobe sudah mengunggah 1.300 kilometer persegi pencitraan dalam situs Tomnod, dan terus bertambah.
Penasaran? Anda dapat masuk ke situs Tomnod lalu zoom in pada tiap pencitraan satelit dan meletakkan sebuah penanda jika menemukan lokasi yang diduga jatuhnya pesawat di titik tertentu.
Sistem situs akan memprosesnya dengan sebuah alat yang akan menandai temuan. Untuk beberapa temuan yang sama, sistem akan mengolahnya secara otomatis. Misalnya, ada lebih dari satu orang yang telah menemukan sesuatu yang signifikan pada wilayah tertentu.
Kemudian temuan-temuan yang diunggah ke situs Tomnod akan diseleksi dan dianalisis para ahli. Sepuluh temuan paling siginifikan kemudian dikirimkan ke otoritas Malaysia, dengan harapan membantu menguak misteri hilangnya pesawat dengan rute Kuala Lumpur-Beijing yang membawa penumpang 239 orang itu.
Dilaporkan, setidaknya lebih dari 25 ribu sukarelawan telah ikut serta untuk membantu pencarian pesawat di Tomnod.com. Akibatnya, situs itu berulang kali
down
dan
error.
"Kami tengah bekerja serius untuk menangani tingkat trafik situs yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mendukung pencarian pesawat Malaysian Airlines," jelas DigitalGlobe dalam keterangan resminya.
Dibantu dukun
Ternyata, misteri hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 juga menarik minat salah satu "bomoh" atau dukun di Malaysia. Dukun bernama Ibrahim Mat Zin itu, Senin 10 Maret 2014 lalu, mendatangi Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) untuk melakukan ritual menggelikan dalam mencari keberadaan lokasi pesawat nahas itu.
Dilansir
The Malaysia Insider,
Ibrahim yang juga disebut Raja Bomoh Sedunia Nujum VIP, mengaku tiba di KLIA karena diundang oleh salah satu pemimpin top Negeri Jiran. Namun, pengakuannya ini tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya.
"Kami menggunakan kail perangkap ikan dan teropong bambu untuk mencari dan meminta agar penumpang di dalam pesawat bisa segera ditemukan," kata pria yang sudah menjadi dukun selama 50 tahun ini.
Media yang merekam aksinya melihat dia memanjatkan doa di pintu masuk bandara. Namun, sayang setelah berdoa, Ibrahim masih belum memperoleh petunjuk soal keberadaan pesawat itu.
"Di dalam doa, mata saya merasa sakit dan penglihatan saya menjadi hitam. Saya kira pesawat masih berada di udara atau telah jatuh ke laut," ujar dia.
(Lihat di
)
Dia berjanji, akan kembali lagi ke bandara dalam dua hari ke depan dan membawa sesuatu. Ibrahim pun turut meminta kepada semua pihak untuk berdoa bagi keselamatan para penumpang yang ada di dalam pesawat nahas itu.
Nama Ibrahim kesohor di Malaysia karena kerap menawarkan bantuan pada beberapa kasus. Salah satunya adalah tragedi runtuhnya bangunan apartemen Highland Tower yang terjadi pada 11 Desember 1993 lalu, menewaskan 48 orang.
10 satelit
Melihat lambannya gerak dalam memburu puing pesawat nahas Malaysia Airlines MH370, China mendesak pemerintah Malaysia agar lebih cepat. Tak mau banyak bicara, China langsung mengarahkan 10 satelit milik mereka untuk mencari jejak pesawat Boeing 777-200 itu.
Desakan ini disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Qin Gang. "Kami punya tanggung jawab untuk menuntu dan mendesak Malaysia meningkatkan upaya pencarian, melakukan penyelidikan secepatnya, dan menyediakan informasi yang relevan dengan benar pada China dengan waktu yang tepat dan singkat," ujar Qin, dikutip koran
People's Liberation Army Daily.
Koran pertahanan China tersebut juga mengatakan, satelit mereka memiliki kemampuan pencitraan Bumi beresolusi-tinggi, pencitraan cahaya, dan teknologi lainnya.
Upaya yang ditempuh China ini pun beralasan. Dalam pesawat itu, penumpang asal China adalah yang terbanyak. Dari total 239 penumpang dan awak pesawat, ada 153 warga China dan seorang warga Taiwan. Ratusan warga China ini adalah seniman kaligrafi yang tengah menghadiri acara di Malaysia.
Memasuki hari keenam, puluhan pesawat dan 40 kapal laut dari 10 negara, termasuk Indonesia, Australia, China, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat dan Vietnam masih belum menemukan apapun, bahkan jejak terkecil pun nihil. Ceceran minyak yang sebelumnya ditemukan ternyata bukan dari pesawat nahas itu.
Belakangan Jepang dan India yang ikut turun dalam pencarian belum membawa pengaruh yang signifikan. India menurunkan kapal perangnya, sementara Jepang mengerahkan Tim Pemulihan Bencana untuk operasi penyelamatan. Hingga saat ini, keberadaan pesawat Malaysia Airlines MH370 masih misterius. (umi)
Upah Minimum Nasional 2025 Sudah Diumumkan Prabowo Naik 6,5 Persen, Menaker: Penetapan Rampung Sebelum 25 Desember 2024
Presiden Prabowo resmi mengumumkan kenaikan rata-rata upah minimum nasional (UMN) sebesar 6,5 persen untuk tahun 2025. Penetapan UMP rampung sebelum 25 Desember 2024.
VIVA.co.id
30 November 2024