Banjir Hadiah untuk 33 Penambang Chile
- (AP Photo / Jose Manuel de la Maza)
VIVAnews - "Kalian kini tidak lagi sama, begitu pula dengan bangsa ini yang tidak lagi sama setelah peristiwa ini. Kalian telah menjadi inspirasi."
Begitu seru Presiden Chile, Sebastian Pinera, kepada pemimpin 33 penambang yang paling akhir diselamatkan, Luis Alberto Urzua, Rabu tengah malam, 13 Oktober 2010, waktu setempat (Kamis pagi WIB).
Pinera benar. Hidup para penambang itu kini tak lagi sama.
Dalam beberapa hari terakhir ratusan juta pasang mata di penjuru dunia menyaksikan bagaimana sebuah operasi penyelamatan bersejarah--yang menelan biaya sedikitnya US$22 juta--digelar untuk mereka, dan sukses dengan sempurna.
Setelah kembali ke muka bumi, para penambang itu tak lagi dipandang sebagai orang biasa. Mereka sudah menjadi pahlawan kelas pekerja di Chile. Baru kali ini publik melihat 33 orang mampu bertahan hidup dalam kegelapan di bawah tanah selama lebih dari dua bulan, setelah jalur keluar-masuk tempat mereka bekerja tertimbun bebatuan.
Determinasi dan daya juang para pekerja untuk tetap bertahan hidup menunggu pertolongan, diliput langsung oleh lebih dari dua ribu jurnalis dari mancanegara, langsung dari area pertambangan San Jose, di padang gurun Atacama.
"Kita sudah melakukan sesuatu yang ditunggu-tunggu seluruh dunia," kata Urzua kepada Presiden Pinera yang tak segan-segan memeluk dan menepuk-nepuk punggungnya dengan hangat.
Itulah sebabnya kini para penambang itu mendapat status istimewa dan ditawari berbagai hadiah menggiurkan--mulai dari iPod, uang tunai, sampai jalan-jalan ke luar negeri.
Bahkan ada desakan kepada lembaga pencatat rekor terkemuka, Guinness World Records, untuk memberi penghargaan khusus kepada 33 penambang di Chile itu sebagai orang-orang yang mampu bertahan selama 69 hari kendati terkubur hidup-hidup di kedalaman 700 meter.
Menurut laman berita MSNBC, mereka bahkan sudah mendapat hadiah saat masih menunggu diselamatkan, yaitu berupa kacamata gelap Oakley dan cakram musik Elvis Presley. Kacamata itu tetap mereka pakai setelah berhasil diangkat ke atas karena berguna melindungi mata mereka dari teriknya sinar matahari setelah 69 hari tidak melihat cahaya secara normal.
Kantor berita Associated Press mewartakan seorang eksekutif perusahaan tambang di Cile, Leonardo Farkas, juga sudah menyiapkan cek sebesar US$10 ribu untuk setiap penambang. Farkas merupakan seorang filantropi terkemuka di Cihle yang setiap tahun menggalang amal lewat siaran televisi untuk anak-anak penderita kelainan fisik.
Hadiah juga datang dari para staf perusahaan pertambangan asal Yunani, Elmin. Mereka menggalang dana agar bisa membiayai perjalanan 33 penambang dan pendamping masing-masing ke salah satu pulau di Yunani yang mereka suka. "Kami ingin mereka rileks di pantai menikmati sinar matahari dan laut," kata eksekutif Elmin, Liberis Polixronopulos.
Bos perusahaan Apple Inc., Steve Jobs, juga telah mengirim pemutar musik iPod bagi para penambang. Hadiah itu sebenarnya sudah sampai sebelum operasi penyelamatan berlangsung. Namun, menurut harian The Guardian, hadiah itu tak langsung diberikan karena dikhawatirkan bisa mengundang kecemburuan bagi rekan-rekan penambang lain yang turut memberi dukungan dan pertolongan.
Seorang penambang, Edison Pena, ditawari hadiah khusus. Berhubung dia adalah penggemar lagu-lagu Elvis Presley, Pena diundang untuk berkunjung ke rumah mendiang Raja Rock 'n Roll itu di Graceland, AS. Maskapai Amerika, Delta Airlines, sudah bersedia menanggung semua biaya perjalanan.
Saat masih terjebak, Pena meminta tim penyelamat mengirim lagu-lagu Elvis supaya bisa dinyanyikan bersama dengan teman-temannya di perut bumi. Ini berguna untuk membangkitkan semangat mereka selagi menunggu evakuasi. Pena bersama istri menyatakan senang berangkat ke Graceland, namun mereka belum memastikan kapan waktu keberangkatannya.Â
Hadiah pun datang dari lapangan hijau.
Pesepakbola legendaris klub Manchester United (MU), Bobby Charlton, juga mengundang semua penambang yang selamat untuk menonton salah satu pertandingan MU di Stadion Old Trafford. Charlton, yang merupakan pimpinan kehormatan MU, amat bersimpati soalnya dia pun berasal dari keluarga penambang.
Seorang penambang yang dulunya pesepakbola profesional, Franklin Lobos, menerima hadiah khusus dari para pemain Barcelona. Klub sepakbola terkemuka di Spanyol itu mengirimkan sebuah bola yang disertai dengan coretan pesan dan tandatangan para pemain. Barcelona pun mengirim kaos yang dibubuhi tanda tangan pemain bagi semua penambang yang terjebak.
Tak cuma itu, penambang yang lain, Victor Segovia, dikabarkan sedang diincar para penerbit buku kelas dunia. Pasalnya, dialah satu-satunya penambang yang menulis jurnal selama terjebak di bawah tanah. Namun, keluarga Segovia menegaskan bahwa catatan itu belum akan mereka tawarkan ke penerbit manapun.
Popularitas Pinera
Presiden Pinera pun kebagian berkah dari penyelamatan gemilang ini.
Sebagai mantan konglomerat media, Pinera tampak memanfaatkan betul gencarnya liputan media massa, baik dari Chile maupun internasional, atas penyelamatan bersejarah itu. Tanpa ragu-ragu, presiden berusia 60 tahun itu memeluk para pekerja tambang begitu keluar dari dalam lubang, meski mereka sudah lebih dari dua bulan tidak mandi.Â
Baru terpilih menjadi presiden pada Maret lalu, Pinera rela menunda kunjungan perkenalan ke sejumlah negara Eropa.
Pinera dengan sabar menunggui operasi penyelamatan itu, siang dan malam. Di lokasi pertambangan, dia selalu mengumumkan perkembangan terakhir operasi penyelamatan.
Menurut laman The Telegraph, berkat empati yang ditunjukkannya itu popularitasnya di kalangan rakyat Chile kini melambung tinggi. Sebelum publik mendengar berita terjebaknya para pekerja tambang ini, popularitas Pinera hanya 46 persen. Kini, angka itu melonjak menjadi 57 persen.
Sebelum insiden itu, hanya 16 persen responden warga Chile yang tahu siapa itu Pinera. Kini, meningkat menjadi 86 persen!
Pinera pun menerima ucapan selamat dari sejumlah pemimpin negara, termasuk Barack Obama dari Amerika Serikat. Bahkan, Presiden Bolivia, Evo Morales, rela terbang dari negaranya ke Chile. Selain turut meninjau operasi penyelamatan, di mana diantara para pekerja ada seorang warga Bolivia, Morales pun memberi dukungan langsung kepada Pinera.
Tragedi itu pun kini mengubah Chile, khususnya soal jaminan keselamatan para pekerja kerah biru seperti Urzua dan kawan-kawan. Pinera berjanji melakukan perubahan radikal dan membuat peraturan yang lebih ketat untuk melindungi keselamatan kaum pekerja.
"Jangan lagi kita membiarkan rakyat bekerja di lingkungan yang begitu tidak aman dan tidak manusiawi seperti yang terjadi di pertambangan San Jose, dan juga di banyak tempat di negeri ini," kata Pinera seperti dikutip kantor berita Associated Press.
Tambang San Jose, yang telah dieksploitasi untuk menghasilkan emas dan tembaga sejak 1885, menurut Pinera, tidak akan lagi dipakai karena terbukti sudah rapuh dan berbahaya bagi penambang di bawah tanah. Belum ada tanggapan resmi dari perusahaan swasta San Esteban Mining Company sebagai pemilik tambang. Masalahya, menurut BBC, perusahaan tambang itu kini di ambang kebangkrutan setelah menanggung biaya dan utang akibat kecelakaan yang menimpa para pekerjanya.
Namun, naga-naganya San Jose akan tetap menjadi tambang penghasil uang dengan cara yang lain. Menurut rencana, di situ akan dibangun musium untuk mengundang turis mengenang keajaiban yang telah menginspirasi dunia ini. (kd)