Saatnya Timnas Era Bagas-Bagus Unjuk Gigi di Piala Dunia
- ANTARA FOTO/Zabur Karuru/foc/18.
VIVA – Sejarah tercipta. Indonesia terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021. Keputusan ini diambil dalam sela-sela FIFA Meeting Council yang berlangsung di Shanghai China 23-24 Oktober 2019.
Presiden FIFA, Gianni Infantino, menyampaikan selamat kepada Indonesia. "Kami sampaikan selamat kepada Indonesia. Kami memilih Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20," ujarnya.
Piala Dunia U-20 merupakan ajang yang diselenggarakan FIFA dalam jangka waktu dua tahunan. Indonesia harus segera berbenah, karena Piala Dunia U-20 2021 akan berlangsung pada 20 Mei hingga 11 Juni 2021.
Ini untuk kali pertama Indonesia menjadi tuan rumah turnamen yang diselenggarakan FIFA. Tentunya ini membuat Timnas Indonesia lolos otomatis ke turnamen dua tahunan tersebut. Di luar Indonesia, akan ada 23 tim dari 6 konfederasi yang ambil bagian.
Sebenarnya, ini bukan kali pertama Indonesia berpartisipasi di Piala Dunia U-20. Mundur ke belakang, Garuda Muda pernah tampil di Piala Dunia U-20 yang berlangsung di Jepang.
Indonesia lolos setelah menembus perempat final di Piala Asia U-19 tahun 1978. Irak yang seharusnya lolos ke Piala Dunia mengundurkan diri dan digantikan Indonesia.
Sayangnya, Indonesia U-20 sama sekali tak berdaya di Piala Dunia. Garuda Muda yang tergabung di Grup B bersama Argentina, Polandia, dan Yugoslavia menempati juru kunci grup, usai kalah dalam tiga pertandingan. Indonesia kebobolan 16 kali tanpa mencetak satu pun gol.
Indonesia saat itu menjadi saksi kehebatan Diego Maradona muda. Timnas U-20 dibantai 0-5 saat bersua Argentina. Maradona sukses menceploskan dua gol. Tiga gol Argentina lainnya dicetak Ramon Diaz.
Nama-nama tenar memperkuat Indonesia U-20 pada 1979. Dari mulai Subangkit, Bambang Nurdiansyah, dan Mundari Karya.
Apa Target Timnas?
Setelah menunggu 42 tahun, Indonesia akhirnya kembali berpartisipasi di Piala Dunia U-20. Tentunya kesempatan langka ini tak boleh disia-siakan. Indonesia tak hanya berharap sukses sebagai penyelenggara, tapi juga sukses secara prestasi.
Indonesia memiliki peluang untuk memperbaiki catatan pada 1979. Ya, berbeda dengan seniornya, di level junior seringkali tampil menawan.
PSSI memastikan jika Timnas U-19 yang akan diproyeksikan untuk tampil di ajang tersebut. Skuat asuhan Fakhri Husaini itu saat ini rata-rata menginjak usia 18 tahun dan saat Piala Dunia U-20 2021, usia mereka tidak melewati batas.
Timnas U-19 yang diperkuat si kembar Bagas Kaffa dan Bagus Kahfi, sudah disiapkan sejak masih di Timnas U-16. Kekompakan tentunya sudah mereka miliki.
Di level Asia Tenggara, era Bagas-Bagus terbilang cukup baik. Mereka pernah menjadi juara di Piala AFF U-16 2018 hingga melaju ke semifinal Piala AFF U-18 2019 di Vietnam.
Bahkan dua raksasa Asia yang kerap mempermalukan Indonesia di level senior, mampu ditekuk Timnas U-19. Iran dikalahkan 1-0, sedangkan China sukses ditekuk 3-1.
"Seperti yang selalu saya bilang, di kategori U-20 atau pemain muda, para pemain kita masih bisa bersaing di level dunia. Bahkan, Indonesia itu adalah sarangnya pemain muda. Cuma, bagaimana kita menjaga pemain tersebut agar terus berkembang," kata pelatih Timnas U-19, Fakhri Husaini, kepada VIVAnews.
Meskipun demikian, Fakhri belum mau sesumbar. Apalagi Piala Dunia masih berlangsung dua tahun lagi.
"Saya belum mau memikirkan hal yang belum pasti, maksudnya masih lama terjadi kan ada dua tahun lagi. Saya hanya fokus untuk menjalani tugas saya sekarang dengan baik. Sesusai target yang diberikan PSSI kepada saya," kata Fakhri.
"Tentu mereka harus terus mengasah kemampuan mereka, agar tidak di level yang itu-itu saja. Ini juga bukan hanya kesempatan untuk pemain muda. untuk pelatih juga bisa melahirkan pemain-pemain muda yang dapat menjadi harapan Indonesia," lanjut dia.
Sementara itu, anggota Exco PSSI, Refrizal, sedikit memberikan tambahan. Lolos dari penyisihan grup, sudah menjadi hal yang sangat bagus untuk Indonesia. Apalagi, bintang-bintang dunia bakal tampil di Piala Dunia nanti.
"Sebenarnya belum dibicarakan tentang target, tapi yang pasti kami tidak mau kalah di babak penyisihan. Setidaknya kami bisa lolos dari babak penyisihan," lanjut dia.
PR Besar Menunggu
FIFA tentunya punya alasan kuat menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah. Presentasi dari Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, mampu memikat banyak pihak. Hingga akhirnya, Presiden FIFA, Gianni Infantino, secara resmi mengumumkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia.
"Alhamdulillah kerja keras kita membuahkan hasil. Presentasi kita dinilai dan diterima baik oleh FIFA. PSSI mengucapkan banyak terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang memberikan dukungan penuh kepada PSSI," ujar Tisha dikutip dari situs resmi PSSI.
PSSI mengajukan 10 stadion yang akan digunakan di Piala Dunia U-20. Yakni, Stadion Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Wibawa Mukti (Cikarang), Patriot Candrabhaga (Bekasi), Jakabaring (Palembang), Si Jalak Harupat (Bandung), Pakansari (Bogor), Mandala Krida (Yogyakarta), Manahan (Solo) serta Gelora Bung Tomo (Surabaya) dan I Wayan Dipta (Bali).
Foto: Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi
Masih ada PR besar yang menunggu sebelum menjadi tuan rumah dua tahun lagi. Beberapa fasilitas stadion yang diproyeksikan jadi tuan rumah Piala Dunia U-20, harus diperbaiki. Bahkan, detail dari stadion-stadion itu harus ditambah.
"Ketika inspeksi beberapa waktu lalu, memang ada lapangan yang belum berstandar FIFA, termasuk Gelora Bung Tomo. Contohnya saja kursinya yang belum single seat. Nah, saat saya berada di sana, Pemerintah berjanji akan merenovasi. Itu komitmen mereka," kata anggota Komite Eksekutif PSSI, Refrizal.
Sementara itu, Bekasi mulai berbenah menyambut event tersebut. Apalagi ada dua stadion di Bekasi, yakni Patriot Candrabhaga dan Wibawa Mukti yang bakal dipergunakan.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, menyatakan Piala Dunia U-20 menjadi tantangan serius baginya. Sebab, di sisa waktu yang ada, Rahmat harus melakukan pembenahan di dua stadion tersebut.
Terkait perbaikan, Rahmat menyatakan pihaknya harus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan PSSI. Sebab, dua otoritas itu paling paham dengan detail apa saja terkait perbaikan yang diperlukan di Stadion Patriot dan Wibawa Mukti.
"Semua sudah standar, hanya beberapa saja yang ada catatan FIFA. Kami harus mencari solusi bersama pemerintah pusat dan PSSI," ujar Rahmat.
Rupanya euforia keterpilihan tak cuma menjangkiti Tanah Air. Konfederasi Sepakbola Asia Tenggara (AFF) juga merasakan kesenangan atas keputusan FIFA tersebut.
Presiden AFF, Khiev Sameth, memastikan Indonesia takkan berjalan sendiri dalam persiapan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Dia akan mengajak negara Asia Tenggara lainnya untuk membantu.
"Kami sangat senang dengan adanya berita ini dan memberikan ucapan selamat kepada Indonesia atas kemenangan dalam proses," ujar Sameth, dikutip dari laman resmi AFF.
"Ada banyak yang harus dilakukan selama dua tahun ke depan dan kami di AFF akan menawarkan bantuan yang diperlukan. 12 negara anggota AFF akan berkumpul untuk mendukung Indonesia," katanya. (ase)