IIMS 2019, Gempita Jelang Hari Raya
- MMKSI
VIVA – Masyarakat Jakarta dan sekitarnya baru saja disuguhi aneka macam hiburan di pameran Indonesia International Motor Show 2019. Tak hanya sekadar memajang produk, ajang tahunan itu juga diisi berbagai macam pertunjukan menarik.
Seperti parade mobil dan motor klasik, serta hadirnya truk super besar pengangkut barang tambang. Tampil pula beragam kendaraan yang bisa dipacu di medan tanah, dan ada juga yang bisa melaju di atas air.
Semua itu dikemas dalam 11 hari pameran di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Hingga hari ke-9, menurut PT Dyandra Promosindo sebagai penyelenggara, sudah lebih dari 425 ribu pengunjung datang ke acara tersebut.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, angka itu sedikit lebih baik. Berdasarkan keterangan resmi dari panitia, jumlah pengunjung IIMS 2018 selama sembilan hari yakni sekitar 408 ribu orang.
Jika bicara soal angka penjualan, ada fakta yang cukup mengejutkan. Hal itu berkaitan dengan baru saja diselenggarakannya pemilihan umum di tahun ini.
Menurut data yang dilansir dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Rabu, 8 Mei 2019, jumlah kendaraan yang didistribusikan dari pabrik ke diler pada kuartal pertama 2019, turun 13 persen dari tahun lalu.
Begitu pula dengan penjualan dari diler ke konsumen. Angkanya lebih rendah 10 persen, jika dibandingkan kuartal pertama 2018. Namun, jumlah ekspor naik enam persen dan impor berkurang 36 persen. Sementara, angka produksi kendaraan turun 4,6 persen.
Angka tersebut sesuai dengan dugaan yang dilontarkan oleh beberapa agen pemegang merek kendaraan di Tanah Air. Mereka menganggap bisnis otomotif di tahun politik akan cenderung stagnan. Seperti yang diungkapkan Direktur Pemasaran dan Purna Jual PT Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy.
“Tahun ini kami enggak atur target (penjualan) sih sebenarnya. Karena kondisinya stagnan,” ujarnya belum lama ini.
Jonfis mengaku, target biasanya dihadirkan saat pasar otomotif sedang naik. Agar mereka tetap dapat pangsa pasar yang cukup untuk bertahan di industri tersebut.
Meski hal itu tampaknya memang benar terjadi, namun pameran otomotif seperti IIMS cukup ampuh untuk sedikit mendongkrak angka penjualan. Hal itu bisa dilihat dari naiknya nilai transaksi selama pameran.
Sejak pameran digelar pada 25 Mei hingga 3 Juni, menurut Presiden Direktur Dyandra, Hendra Noor Saleh, tercatat penjualan sebanyak 10.148 unit. Yang terdiri dari 9.134 unit mobil, dan 1.014 unit sepeda motor.
Angka itu lebih banyak dibandingkan dengan 2018, yang selama sembilan hari pameran hanya mencatatkan angka penjualan 874 unit motor dan 7.134 unit mobil. Nilai transaksi juga berbeda, Rp2,5 triliun di 2018 dan Rp3,1 triliun di 2019.
Momen jelang lebaran
Pihak Dyandra mengatakan, ada tiga faktor yang membuat pameran IIMS 2019 mencapai angka tersebut, yakni kepercayaan diri masyarakat untuk membeli kendaraan mulai terjadi sesudah pemilihan umum.
Kemudian waktu pameran yang mendekati musim libur lebaran, serta adanya produk-produk baru yang ditawarkan oleh agen pemegang merek mobil maupun sepeda motor.
Kebiasaan mengganti mobil jelang hari raya, kata Public Relation Manager PT Toyota Astra Motor, Rouli Sijabat, memengaruhi penjualan mobil selama diselenggarakannya IIMS 2019.
"Karena pelaksanaan IIMS tahun ini mendekati musim mudik lebaran, dimanfaatkan oleh konsumen yang mencari kebutuhan untuk mudik dan lain-lain," tuturnya.
Sementara itu, Executive General Manager TAM, Fransiscus Soerjopranoto, mengaku sudah mengantongi lebih dari tiga ribu surat pemesanan kendaraan (SPK), selama delapan hari diselenggarakannya pameran.
"Jumlah SPK kami sejak 26 April sampai dengan 3 Mei 2019, 3.098 unit," kata Soerjo.
Angka yang cukup menggembirakan juga didapatkan PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia. Selama 11 hari pameran, mereka berhasil mencatat 3.104 unit surat pemesanan kendaraan.
Xpander mendominasi pemesanan sebanyak 69 persen. Disusul Pajero Sport dengan 28 persen, serta gabungan Triton dan Outlander Sport menyumbang tiga persen dari total SPK.
Rasa bahagia juga diungkapkan Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor, Thomas Wijaya. Ia mengatakan, momentum IIMS tahun ini lebih pas dari sebelumnya.
“Momentum IIMS 2019 ini pas sekali, dekat-dekat lebaran. Jadi kami lihat sih, di edisi sekarang, AHM cukup terbantu. Penjualan dan prospek kami jauh meningkat,” tuturnya.
“Kurang lebih sampai Jumat 3 Mei, kami sudah menjual sekitar 1.000 unit. Kalau dibanding tahun lalu, tentu meningkat. Di edisi sebelumnya, kami hanya menjual 600 sampai 700 unit saja,” kata dia menambahkan.
Meski menorehkan angka penjualan yang cukup baik, namun dua produsen asal China, yakni Wuling dan DFSK belum mampu bersaing dengan rival mereka dari Jepang. Wuling hanya mencatat SPK sebanyak 711 unit, sementara DFSK belum memberikan data penjualan mereka.
IIMS 2019 juga menjadi ajang perdana bagi produsen sepeda motor listrik lokal, Gesits. Chief Executive Officer PT Gesits Technologies Indo, Harun Sjech mengaku, telah menerima seribuan SPK untuk motor bebas emisi tersebut.
“Total pemesanan ada 1.200 unit. Angka itu merupakan kombinasi dari konsumen pribadi dan borongan,” ungkapnya. (ase)