Menanti Si Kembar 'Pembunuh' Xpander
- VIVA/Pius Mali
VIVA – Pasar otomotif nasional dibuat gempar oleh Mitsubishi pada pertengahan 2017. Memanfaatkan salah satu pameran berskala internasional, pabrikan mobil berlogo Tiga Berlian itu membuat kejutan dengan menghadirkan Xpander.
Masuk dalam segmen mobil keluarga kasta terendah atau low multi purpose vehicle, Xpander awalnya diragukan untuk bisa membuat Mitsubishi sukses di pasar tersebut. Sejarah mereka yang beberapa kali kurang beruntung, menjadi salah satu alasannya.
Namun, di luar dugaan, pasar menyambut dengan baik. Peminat sampai harus rela menunggu hingga tiga bulan lamanya, sebelum bisa mengendarai mobil berkapasitas tujuh penumpang dengan penampilan gagah itu.
Bahkan, pabrik baru mereka yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat, juga kewalahan. Lini produksi mobil mereka yang jadi andalan selama ini, Pajero Sport sampai harus dikorbankan demi Xpander.
Kehadiran Xpander, sebenarnya sudah diantisipasi oleh beberapa pesaingnya. Honda misalnya, yang lebih dulu menghadirkan New Mobilio pada awal 2017. Meski demikian, angka penjualannya tidak seperti yang diharapkan.
Suzuki juga tidak tinggal diam. Pameran Indonesia International Motor Show 2018, dijadikan sebagai tempat untuk mengenalkan generasi kedua dari mobil keluarga kasta terendah andalan mereka, Ertiga.
Sayangnya, dua model itu belum bisa menggoyahkan keinginan sebagian besar masyarakat Indonesia untuk membeli Xpander. Hal itu terpampang jelas di data milik Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Dalam data Gaikindo periode Januari hingga Oktober 2018, tampak distribusi Xpander dari pabrik ke diler enam kali menembus angka 7.000 unit. Sedangkan pencapaian tertinggi Ertiga, hanya empat ribuan unit saja. Mobilio, bahkan cuma bisa menyentuh angka 3.000-an unit.
Satu-satunya model yang dianggap mampu melawan kedigdayaan Xpander hanya Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Dua kendaraan yang nyaris identik ini bahkan mendapat julukan mobil sejuta umat.
Namun, baik Avanza maupun Xenia sudah lama tidak mendapat penyegaran. Terakhir kali PT Astra Daihatsu Motor sebagai pihak yang dipercaya untuk membuat dua model itu, melakukan ubahan pada 2015.
Meski terus didesak oleh para pewarta, tetapi pihak ADM maupun PT Toyota Astra Motor, kompak tutup mulut soal kehadiran Avanza dan Xenia baru. Hingga akhirnya, jelang pergantian tahun muncul informasi dari beberapa sumber yang dekat dengan dua merek tersebut.
Isu mengenai kehadiran Avanza baru sejatinya sudah berembus sejak pertengahan 2018. Ada dua pameran otomotif besar yang digelar kala itu, IIMS dan Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS.
Namun, wujud baru mobil yang pertama kali diperkenal di Indonesia pada 2004 itu tak juga muncul. Sampai akhirnya VIVA mendapat petunjuk dari Product Improvement Department Head ADM, Bambang Supriyadi.
Meski tidak secara gamblang membocorkan rahasia soal dua mobil itu, namun Bambang memberi informasi yang sangat berharga, yakni soal sejarah dan siklus peremajaan Avanza dan Xenia.
“Meski 2003 akhir meluncur, tetapi hitungannya 2004, sebagai generasi pertama mesin 1.000cc dan 1.300cc. Setelah itu, 2006 minor change. Ada tambahan tipe E dan G, serta teknologi VVT-i,” ujarnya kepada VIVA, Kamis 6 Desember 2018.