Si Gesits, Belum Tayang Banjir Pesanan

Bocoran motor listrik Gesits
Sumber :
  • Instagram @gesitsmotor

VIVA – Mimpi kendaraan berenergi listrik sudah ada sejak zaman dulu. Namun, baru pada 2010 evolusinya mulai menyita perhatian masyarakat dunia.

Produk Lokal Ini Bisa Atasi Ancaman Bahaya Kebakaran Baterai di Kendaraan Listrik

Di Indonesia, banyak yang menduga bahwa kehadiran kendaraan listrik akan dimulai dari roda empat. Hal itu lumrah, mengingat citra tentang teknologi listrik yang membutuhkan ruang besar melekat di imajinasi mereka.

Namun ternyata, era itu dimulai lebih dulu oleh sepeda motor. Pada 2015, dua perusahaan sama-sama mengembangkan sepeda motor berpenggerak setrum, yakni PT Triangle Motorindo dan Garansindo.

Motor Listrik Honda Bisa Tempuh Jarak Jauh, Ini Rahasianya

Dikutip dalam laman resminya, Rabu 14 November 2018, Triangle Motorindo mulai melakukan riset terhadap Viar Q1. Satu tahun kemudian, perusahaan asal Semarang, Jawa Tengah itu memperkenalkan purwarupa Q1 di Pekan Raya Jakarta 2016.

Motor listrik Viar Q1 pesanan PLN.

Masyarakat Bali Mulai Lirik Motor Listrik Honda EM1

Mereka juga menggandeng Universitas Gajah Mada untuk pengembangan lebih lanjut. Lalu pada 2017, berkat kerja sama dengan Bosch sebagai penyedia motor penggerak, Viar mulai menjual motor ramah lingkungan tersebut. Angka penjualannya 500 unit per bulan.

Meski sama-sama memulai riset, namun motor Gesits garapan Garansindo dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa masuk ke jalur produksi.

Telah diuji jalan dari Jakarta ke Bali pada 2017, Gesits rencananya akan diluncurkan pada akhir 2018. Hal itu diungkapkan oleh Chief Executive Officer PT Gesits Technologies Indo, Harun Sjech.

“Rencana mulai produksi akhir tahun ini. Penjualan ke konsumen mulai tahun depan,” ungkapnya kepada VIVA.

Motor listrik Gesits yang digunakan untuk touring Jakarta-Bali.

Berbeda dengan Q1, nama Gesits tenar lebih dulu sebelum wujud resminya muncul. GTI melakukan langkah taktis, yaitu memamerkan motor tersebut ke beberapa petinggi negara.

Mulai dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan, hingga Presiden Joko Widodo sudah mencoba motor yang mengusung bentuk skuter matik tersebut.

"Enggak ada suara knalpotnya. Saya senang yang greng greng greng. Tadi enggak ada, jadi agak bingung menyesuaikan. Enggak ada knalpotnya, enggak ada suara greng-greng-nya, halus sekali dan sangat ramah lingkungan," tutur Presiden.

Berbeda dengan mobil listrik yang payung hukumnya sedang menunggu teken dari dirinya, Jokowi mengatakan bahwa motor listrik tidak membutuhkan syarat tersebut.

PRESIDEN MENJAJAL MOTOR LISTRIK GESITS

“Enggak usah lah payung-payungan (payung hukum). Nambahin urusan saja senangnya. Asal kompetitif, barangnya bagus, konsumen pasti serbu. Hukum bisnis ya begitu.” ujarnya.

Salah satu faktor yang membuat Jokowi kagum dengan Gesits adalah proses pembuatannya. GTI mengklaim bahwa motor itu dibuat oleh anak bangsa dan dengan komponen lokal yang kandungannya sangat tinggi.

Kehadiran Gesits didukung oleh banyak pihak. Antara lain PT WIjaya Konstruksi sebagai manufaktur, PT Pindad menyediakan motor penggerak, dan komputer pengatur buatan PT Len Industri.

Pesanan berjibun

Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi, Muhammad Nasir menjelaskan, kehadiran motor lsitrik akan memberi dampak positif dalam hal polusi udara dan penghematan. Biaya operasional motor listrik diklaim lebih rendah ketimbang model konvensional.

“Saat uji coba, dalam sehari biaya operasional Gesit hanya berkisar Rp9 ribu. Lebih murah tiga kali lipat bila dibandingkan motor berbahan bakar fosil,” ungkapnya

Ketertarikan akan motor listrik tidak hanya muncul di kalangan pemerintah saja, namun juga sudah menjalar ke level Tentara Nasional Indonesia. Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto tertarik dengan motor tersebut.

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya (Marsdya) Hadi Tjahjanto

"Setelah saya melihat foto Bapak (Jokowi) mengendarai sepeda motor bermerek Gesits karya anak bangsa ini, muncul ide mengalokasikan beberapa ribu unit untuk operasional Babinsa," tulisnya dalam akun Twitter miliknya.

Soal jumlah pesanan, Harun mengungkapkan bahwa jumlahnya kini sudah mencapai puluhan ribu unit. Meski, harga belum juga dimunculkan secara resmi.

“Yang pesan Telkom, Kadin Bali, PLN, Bank BJB, Menristekdikti untuk kampus-kampus, Presiden Jokowi, dan akan datang Panglima TNI untuk Babinsa,” ujarnya kepada VIVA.

Hal lain yang tak kalah menakjubkan, motor tersebut sudah ditaksir oleh tiga negara. Tak tanggung-tanggung, salah satu peminatnya adalah negara di Benua Eropa.

Motor listrik Gesits

Chief Executive Officer Garansindo Group, Muhammad Al Abdullah mengatakan, perusahaannya memang bercita-cita agar produk motor Gesits bukan hanya bisa diterima oleh masyarakat Indonesia, namun juga bisa menjadi produk global.

"Kan cita-citanya bukan hanya untuk pasar lokal, untuk ekspor juga. Saya enggak bisa sebut detailnya, tapi dua dari negara Asia Tenggara dan satu Eropa. Ini yang serius ya, kalau yang datang lihat doang sih banyak," ungkapnya beberapa waktu lalu.

Sayangnya, meski ikut serta mengembangkan Gesits, namun kini ITS tidak lagi diperbolehkan menggunakan nama tersebut untuk sepeda motor yang mereka pajang.

Saat VIVA mengunjungi pameran otomotif di Surabaya belum lama ini, ada sebuah motor listrik yang dipajang di stan ITS. “Ini motor purwarupa. Dulunya Gesits, tapi sekarang tidak lagi,” kata mahasiswa bernama Yoga yang menjaga stan tersebut.

Ia menjelaskan, nama Gesits kini sudah menjadi milik Garansindo, sehingga ITS tidak lagi bisa memakainya untuk motor yang mereka tampilkan. “Makanya enggak ada nama Gesits di motor ini. Sekarang sudah diserahkan ke Garansindo,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya