Musik 90-an Tak Lekang oleh Waktu

Grup Sheila On 7
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zarqoni Maksum

VIVA –  "Dan, dan bila esok datang kembali. Seperti sedia kala di mana kau bisa bercanda Dan, perlahan kau pun lupakan aku. Mimpi burukmu di mana tlah ku tancapkan duri tajam. Kaupun menangis, menangis sedih. Maafkan aku.”

Vierratale, Kunto Aji, dan Musisi Kampus Siap Semarakkan Student Nite Festival UI 2024

Tentu bagi yang berada di era tahun 90-an masih ingat lirik lagu yang dibawakan Duta, vokalis grup band Sheila on 7.  Ya, telah satu lebih dekade sejak era 1990an dimulai, era yang dikenal dengan puncak musik terbaik Indonesia hingga saat ini. 

Masa 1990-an memang tidak bisa diulang layaknya masa lalu. Namun masa 1990-an dapat diciptakan kembali, begitu pula dengan musik-musiknya.  Tahun ini Festival musik nostalgia era 90an hadir kembali untuk yang keempat kalinya dan siap digelar pada Sabtu,10 November 2018 di Gambir Expo Kemayoran Jakarta Pusat. 

Festival Jazz Gunung Burangrang, Kolaborasi Seni, Alam, dan Musisi Lintas Generasi

Era musik tahun 90-an memang telah berlalu. Namun tidak dapat dipungkiri, hingga kini musik tersebut masih menjadi digemari. Bukan hanya dari mereka yang berada di masa kejayaan musik 90-an tapi juga generasi milenial saat ini.

The 90’s Festival hadir dengan nuansa musik yang akan menjawab semua kerinduan para pencipta musik di era tahun tersebut.

Ajak Nostalgia di Pestapora, Ari Lasso: Makasih Ya karena Menyaksikan Penyanyi Tua Ini

Arinda, promotor dalam acara ini mengungkapkan bahwa dalam ajang yang ke-4 ini, The 90’s Festival akan menghadirkan sesuatu yang spesial, di antaranya adalah dari segi pengisi acara. 

The 90’s Festival 2018 tahun ini akan membawa pengunjung bernostalgia dengan sederet artis penyanyi terkenal dalam dan luar negeri, yang khusus didatangkan untuk menghibur para pengunjung. Pengisi acara tersebut di antaranya adalah Blue, The Moffatts, Padi Reborn, Sheila On 7, B3, Kidnap Katrina, Iwa K, Lingua, dan masih banyak yang lainnya. 

Tak lekang

Sepanjang satu dekade itulah tidak dapat dipungkiri, ada sejumlah grup band yang bongkar pasang personel hingga membubarkan diri.  Namun ada band yang nyatanya masih tetap eksis hingga saat ini. 

Salah satu pengisi acara di Festival 90-an, Sheila On 7 (S07) yang mengeluarkan album pertama mereka pada  tahun 1999 dan masih terus berkarya hingga kini mengeluarkan single terbaru berjudul Film Favorit. 

“Jawaban singkatnya karena masih di kasih umur  sama Allah tapi kan ada dinamikanya, kita harus melewati masa kelam, bongkar pasang personel dengan segala permasalahan yang ada,” tutur Adam Muhammad Subarkah, basist S07 saat diwawancara VIVA lewat sambungan telepon beberapa waktu lalu.

Sebagai empat remaja yang memiliki egoisme tinggi, Duta, Eross, Brian dan Adam dulu sering sekali bertengkar dalam berbagai hal, bahkan di luar musik. 

“Satu band kan laki-laki semua egois semua bisa dibayangkanlah semua kepentingan bebenturan. Apapun lah orang milih tempat makan aja bisa berantem. Kalau zaman kelam itu, milih tempat makan milih tempat duduk dalam pesawat bisa berantem,” tutur Adam.

Hal yang sama juga dialami grup band yang juga mengisi acara di Festival 90-an, Padi Reborn yang masih bertahan hingga saat ini.  Band ini mengawali debut kariernya pada 1990an. 

Semenjak memulai debutnya, band yang beranggotakan lima laki-laki tersebut tetap sukses hingga saat ini, meski sempat vakum selama tujuh tahun lamanya.

Vokalis Padi Reborn Fadly (tengah), gitaris Piyu (kiri) dan gitaris Ari menghibur penggemarnya saat tampil dalam Soundrenaline 2018

Saat dihubungi VIVA, sang gitaris Piyu mengatakan bahwa salah satu alasan Padi Reborn tetap bisa terkenal hingga saat ini adalah karena kekompakan di antara para personelnya. Terlebih lagi Padi Reborn adalah salah satu band legendaris di Indonesia yang tidak pernah berganti personel.

“Iya kekompakan (alasanya), kita mungkin salah satu dari band di Indonesia yang punya personel yang enggak pernah berubah dengan tetap yang asli tidak dikurang dan ditambah,” ucap Piyu saat dihubungi VIVA, Senin, 5 November 2018.

Kembalinya Padi Reborn ke dunia musik Tanah Air juga ditandai dengan berubahnya nama band tersebut. Diakui Piyu, nama itu menjadi penanda bahwa saat ini ia dan personel yang lain telah memiliki semangat yang baru di belantika musik Indonesia.

“Reborn tuh seperti ada semangat yang membuat kita punya semangat lebih sari sebelumnya. Beda dalam segi semangatnya antara Padi dan Padi Reborn. Kita akan melanjutkan mimpi kita yang sempat tertunda selama kurang lebih tujuh tahun (vakum),” ujar Piyu.

Bukti kembalinya Padi ini, dikatakan Piyu sangatlah berhasil. Pria kelahiran Surabaya itu mengaku bahwa jadwal manggung Padi Reborn kembali padat yakni sekitar 12 sampai 13 kali dalam satu bulan.

Di luar itu semua, Piyu pun mengatakan bahwa perkembangan musik khususnya band di Indonesia mengalami perbedaan mulai dari tahun 1990an hingga saat ini. Contohnya dalam segi musik saja, saat ini banyak mengalami perkembangan yang dapat membuat setiap seniman semakin kreatif.

“Padi pun memiliki eranya jadi tahun 90an kita lebih alternatif. Awal tahun 2000an kita lebih matang ya. Musik semakin ke sini kan lebih simple lagi kan ya kayak pakai-pakai elektronik musiknya juga enggak mau terlalu banyak melodi gitar. Mungkin band-band skarang sudah enggak ada yang main-main gitar gitu jarang sekali,” ujar Piyu.

Lebih lanjut, pria kelahiran 45 tahun lalu itu juga mengatakan bahwa saat ini musik di Indonesia sedang mengalami perkembangan mengikuti pasar dan tren musik dunia.

“Ya musik Indonesia pasti mengikuti perkembangan musik dunia, saya rasa musik Indonesia ini beragam banget dan Indonesia sangat kreatif ya. Indonesia itu lebih maju ya dari segi musik daripada negara-negara tetangga kita,” kata Piyu. (hd) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya