Pertarungan Dimulai, Jokowi 01 Vs Prabowo 02

Joko Widodo dan Prabowo Subianto ambil nomor urut di KPU.
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA – Sidang pleno Komisi Pemilihan Umum  tentang pengundian nomor urut capres dan cawapres untuk Piemilihan Presiden 2019 mendatang telah dilakukan, Jumat, 21 September 2018. Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin mendapat nomor urut 01 (satu), sementara Prabowo-Sandi Salahudin Uno mendapat nomor urut 02 (dua).

Mekanisme undian lebih dulu dilakukan oleh cawapres yang mengambil nomor untuk menentukan siapa yang akan mengambil undian nomor urut yang pertama dan yang kedua. Nomor terkecil menentukan siapa calon presiden yang akan mengambil nomor urut lebih dahulu.

Pada proses ini, Sandiaga Uno mendapat nomor 1 dan Ma’ruf Amin mendapat nomor 10. Karena itu, Prabowo sebagai capres mengambil nomor urut terlebih dahulu, disusul Jokowi. Teriakan pendukung menggema baik di dalam maupun di luar gedung KPU.  

"Nomor urut satu pasangan calon Bapak Joko Widodo dan Kiyai Haji Ma'ruf Amin. Nomor urut dua, pasangan Bapak Haji Prabowo Subianto dan Bapak Sandiaga Salahuddin Uno," ujar Ketua KPU Arief Budiman.

Prosesi ini berjalan sangat cair dan penuh dengan suasana keakraban. Prabowo, Jokowi, Sandiaga maupun Ma'ruf Amin terlihat mengumbar senyum dan sesekali tertawa menanggapai teriakan-teriakan pendukung.

Nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 1142/PL.02.2_KPT_06/KPU/IX/2018 tentang Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Peserta Pemilihan Umum Presiden Tahun 2019.

"Kami Joko Widodo dan Profesor KH Ma'ruf Amin mendapatkan nomor satu. Satu, memang yang diperebutkan adalah RI 1," kata Jokowi dalam pembukaan sambutannya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan bahwa pada malam yang berbahagia ini mengajak kepada seluruh masyarakat agar pilpres ini diisi untuk pendidikan politik yang baik pada masyarakat. Demi kematangan dan kedewasaan berdemokrasi.

Oleh sebab itu, Jokowi mengajak agar kontestasi politik dijalankan dengan adu kontestasi program, adu gagasan, ide, rekam jejak, dan prestasi. Jokowi meminta kepada seluruh masyarakat menjauhkan kontestasi politik dari saling fitnah, menghina, mencemooh, dan menjelekkan.

Buka Bersama, Sekjen Parpol Pendukung Jokowi-Maruf Harap Makin Solid

“Saya ingin, meskipun berkontestasi, saya masih bisa bertelepon dengan Pak Prabowo, bertelepon dengan Pak Sandi, karena beliau adalah sahabat-sahabat saya sejak lama. Saya kenal Pak Prabowo sejak lama, saya kenal Pak Sandi sejak lama,” ujarnya.

Jokowi menyatakan, bahwa untuk memajukan negara memang banyak rintangan, hambatan, dan perlawanan. "Tetapi tidak boleh kita menyerah, hanya ada satu pilihan: Indonesia maju,” tegasnya.

Pendukungnya Banyak Ditangkap, Komitmen Prabowo-Sandi Dipertanyakan

Sementara Prabowo Subianto dalam sambutannya menyampaikan, seluruh rakyat diharapkan agar melaksanakan pemilu dengan sejuk, damai dan semangat kekeluargaan, untuk mencari yang terbaik bagi bangsa.

"Bukan untuk cari kesalahan atau kekurangan masing-masing. Kita harus merasakan, bahwa kita semua satu keluarga besar, NKRI. Karena itu kita harus menyikapi ini semua, persoalan bangsa, persoalan keluarga besar kita," kata Prabowo.

PKS: Seharusnya Prabowo-Sandi Kuatkan Oposisi

Prabowo berharap semua pihak bersikap tenang, bijak, tidak emosional, menahan diri dan menyongsong proses demokrasi dengan baik, tenang. Dia berharap semua pihak melaksanakan tugas sebaik-baiknya.

Dari semua rangkaian proses pengambilan nomor urut, kedua pasangan sepakat menambahkan angka '0' di depan nomor urut mereka. Hal itu dilakukan karena untuk menghindari adanya menguntungkan salah satu partai. Sebab dalam Pemilu 2019 akan ada partai yang memiliki nomor urut 1 dan 2.

Tahapan Kampanye

Pelaksanaan pilpres dan pileg akan berlanjut pada tahapan kampanye calon Anggota DPR, DPD, dan DPRD, serta pasangan calon presiden dan wakil presiden. Tahapan ini berlangsung sejak 23 September 2018 sampai 13 April 2019.

Sejumlah strategi telah disiapkan partai koalisi dan tim pemenangan kedua kandidat capres dan cawapres untuk meraih simpati masyarakat. Dari daftar pemilih tetap, KPU memutuskan ada sebanyak 185.732.093 pemilih dan 805.075 tempat pemungutan suara di seluruh Indonesia. Jumlah pemilih laki-laki sebanyak 92.802.671 dan pemilih perempuan mencapai 92.929.422.  

Jokowi memaknai nomor 01 yang diperolehnya dalam kontestasi Pilpres 2019. Menurut dia, nomor satu makin memudahkannya berkomunikasi ke publik dalam berkampanye. Komunikasi itu ditujukan agar pesta demokrasi lima tahunan ini berjalan damai, meski dihadapkan pada beda pilihan.

"Ya, Alhamdulillah, kita mendapatkan nomor urut satu. Ini memudahkan kita berkomunikasi dengan masyarakat. Karena kita ingin bersatu," kata Jokowi

Jokowi menambahkan, setelah penetapan nomor urut ini, tim kampanyenya langsung bersiap menentukan semboyan, logo dan model kampanye yang akan disampaikan ke publik. Ia memastikan, semuanya itu akan rampung pada 23 September 2018, waktu pertama dimulainya masa kampanye.

Sementara Tim Kampanye Nasioanal Koalisi Indonesia Kerja sudah menyiapkan slogan untuk masa kampanye selama tujuh bulan ke depan. Jargon itu seperti yang sudah diselipkan saat Jokowi berpidato. Jargon itu adalah 'Indonesia Maju' dan dipilih seakan untuk melanjutkan seruan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla di Pilpres 2014: 'Indonesia Hebat'.

"Kita sudah punya tagline Jokowi-Maruf Amin Indonesia Maju," kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Airlangga mengakui, teori efek ekor jas atau coat tail effect membuat semua partai akan berebut popularitas calon presiden dan wakil presiden yang diusung.

Sementara Prabowo Subianto mengakui senang dengan nomor urut 02. Dia sangat optimis dan akan menang dalam pertarungan ini. Nomuor 02 dia anggap sebagai lambang kemenangan. "Kita sangat bersyukur. Nomor 02 lambang kemenangan," katanya.

Sedangkan Sandiaga menyampaikan kalau nomor urut 02 menggambarkan dua isu ekonomi utama bangsa Indonesia saat ini. Yaitu soal lapangan kerja dan harga bahan pokok.

Sandiaga yang setelah pengundian nomor urut di KPU, langsung menyapa relawan di Posko Prabowo-Sandi di Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, meminta relawan berjuang untuk memenangkan Prabowo-Sandi.

Dia merasa bersyukur dengan kehadiran para relawan yang sudah berkumpul sejak sore. Sandiaga mengajak, agar para relawan menyerukan memilih pasangan nomor urut dua Prabowo-Sandiaga.  

Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menjadi Ketua Dewan Pembina Timses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, memastikan akan memberikan dukungan secara total untuk Prabowo dan Sandi. Dia akan memberikan masukan dan pandangan kepada kedua pasangan calon.

Tak hanya itu, ia juga nantinya akan berperan menyerap aspirasi dari masyarakat dan membangkitkan suara partai Demokrat.

"Tentunya kami akan memberikan berbagai masukan dan pandangan-pandangan, termasuk apa yang menjadi concern masyarakat. Saya pun akan turun langsung, selain tentunya juga untuk bisa membangkitkan suara Demokrat," kata AHY.

Seluruh partai pengusung Prabowo dan Sandi telah sepakat dengan tagline 'Adil Makmur bersama Prabowo-Sandi'. Ini sesuai dengan keinginan mereka untuk mengatasi problem bangsa dan negara. Yaitu masalah keadilan ekonomi, hukum dan kemakmuran.

"Ini adalah sesuatu yang jadi cita-cita juga bagi rakyat sehingga kita bersungguh-sungguh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.

Setelah masa kampanye, pilpres akan memasuki masa tenang pada 14 April 2019 hingga 16 April 2019. Kemudian, pemungutan dan penghitungan suara akan dilaksanakan pada 17 April 2019. Setelah itu, digelar rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara Pemilu tingkat nasional. Ini akan dilakukan pada 25 April hingga 22 Mei 2019.

Kemudian pada 23 Mei 2019 hingga 15 Juni 2019, dilakukan penyelesaian sengketa hasil pemilu presiden dan wakil presiden bila hal itu memang ada. Bila masalah ini telah selesai, Agustus hingga Oktober 2019 akan dilakukan pengucapan sumpah dan janji.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya