Dolar Gagal Mengadang Laju Motor

Pameran sepeda motor IMOS 2016.
Sumber :
  • API Event

VIVA – Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sudah mulai terlihat sejak Februari 2018. Pada akhir Mei 2018, rupiah sempat menguat, namun kembali terpuruk hingga saat ini.

Industri otomotif juga merasakan dampaknya. Para agen pemegang merek kendaraan, baik roda dua maupun empat, tidak bisa bertahan dengan harga jual yang telah diatur sebelumnya.

PT Astra Honda Motor sebagai APM sepeda motor Honda, resmi menaikkan harga kendaraan mereka mulai awal Juli 2018. Hal itu lantaran nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di atas Rp14 ribu selama beberapa waktu terakhir.

Direktur Pemasaran AHM, Thomas Wijaya, mengatakan, beberapa motor yang mengalami perubahan harga berada di segmen skuter matik atau skutik. Seperti PCX, Vario Techno, dan Scoopy. Besaran kenaikannya sekitar Rp100 ribu.

Sepeda motor All New Honda Vario 125

Jajaran motor gede Honda juga mengalami perubahan harga. Kenaikannya bisa cukup besar, mengingat harga moge dipengaruhi oleh kurs rupiah dan pajak penghasilan impor, yang angkanya baru saja dinaikkan oleh Kementerian Keuangan.

"Kami akan jelaskan ke konsumen, kenapa harga naik cukup besar. Kami berharap, tidak akan terlalu berdampak ke permintaan. Karena, karakter konsumen di segmen big bike berbeda dengan konsumen motor segmen lainnya yang relatif lebih sensitif terhadap kenaikan harga produk," ungkap Thomas.

Hal senada diungkapkan tenaga penjual Kawasaki di Jakarta. Sales yang enggan disebutkan namanya itu menjelaskan, kenaikan harga motor Kawasaki sudah terjadi sejak awal Agustus tahun ini.

Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Balik Melemah Usai Trump Menangkan Pemilu AS

“Harga kalau dibandingkan awal diluncurkan beda, ada kenaikan. Tapi, enggak sampai Rp500 ribu kenaikannya. Begitu juga dengan model yang lain," tuturnya.

Stan Kawasaki di GIIAS 2018

Rupiah Ambruk ke Level Rp 15.848 per Dolar AS

Meski demikian, Deputy Head Sales and Promotion PT Kawasaki Motor Indonesia, Michael C Tanadhi tidak mau isu kenaikan harga produknya dikaitkan dengan rupiah. Ia mengaku, koreksi dilakukan akibat bea balik nama.

"Itu bukan karena dolar. Jadi kalau ditanya ada kenaikan lagi untuk motor Kawasaki, tentu saja enggak ada," kata Michael.

Rupiah Melemah ke Rp 15.788/US$ Tertekan Pilpres AS hingga The Fed

Sementara itu, Public Relation Manager PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Antonius Widiantoro mengatakan, dampak kenaikan dolar AS terasa untuk komponen yang masih diimpor.

"Kalau bicara dolar, kan kami masih monitor terus. Dampak pasti ada untuk beberapa komponen yang masih diimpor," kata Anton di Jakarta belum lama ini.

Namun, ia mengatakan, hingga saat ini, agen pemegang merek sepeda motor Yamaha di Indonesia tersebut belum berencana melakukan koreksi pada harga jual.

Harga naik, konsumen enggak peduli

Meski Honda sudah mulai menaikkan harga sepeda motornya pada Juli tahun ini, kondisi itu tidak memengaruhi penjualan. Bahkan, angkanya justru lebih tinggi dari bulan sebelumnya.

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia atau AISI, sepanjang Januari hingga Juli 2018, penjualan motor sudah mencapai 3.596.502 unit.

Menelisik penjualan Juli tahun ini, angkanya mencapai angka 593.749 unit. Jumlah tersebut naik 58 persen jika dibandingkan Juni 2018 atau tepat satu bulan pasca Lebaran, yang hanya mencapai 375.034 unit.

Pabrik perakitan sepeda motor Honda.

Dari total penjualan pada Juli 2018, jenis skuter matik mendominasi penjualan dengan raihan 504.580 unit. Sementara itu, motor bebek laku 49.608 unit dan motor jenis sport 39.561 unit.

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, raihan di bulan ke-7 tahun ini juga lebih baik. Pada Juli 2017, total penjualan motor hanya sebanyak 538.176 unit, atau lebih rendah sekitar sembilan persen.

Dari tiga segmen yang ada, kenaikan hanya terjadi di skuter matik dan bebek. Sementara itu, penjualan motor sport merosot tajam hingga 50 persen.

Namun, tidak semua motor model sport turun peminatnya. Sebagai contoh, motor dengan desain klasik buatan Kawasaki, W175. Resmi diluncurkan pada November 2017, motor berdesain klasik tersebut hampir tidak ada saingan dari sesama produsen motor asal Jepang.

Kawasaki W175.

Distribusi W175 dari pabrik ke diler menunjukkan angka 1.588 unit pada Juli 2018. Angka tersebut naik 245 persen dari bulan sebelumnya, yang tercatat sebanyak 460 unit.

“Kalau bicara persentase, maka W175 itu menyumbang sekitar 20 sampai 25 persen, bahkan lebih besar dari Ninja," ujar Michael.

Melemahnya rupiah juga tidak memengaruhi penjualan motor bekas pakai. Alasannya, harga jual tidak ditentukan oleh dolar AS, melainkan seberapa banyak peminat dan ketersediaan unitnya.

Sebagai contoh, pemilik diler jual beli motor bekas Rudy Motor, Rudy. Ia mengaku, mampu menjual lebih dari 20 unit motor setiap bulannya.

Sepeda motor matik bekas

“Untuk motor bekas di bawah Rp5 juta sampai sekarang masih banyak yang cari, tapi memang harga segitu banyakan motor bebek. Matik juga ada, tapi tidak banyak, karena pasti tahun tua," katanya kepada VIVA.

Untuk kisaran harga, Vega R tahun 2006, 2007, 2008 dibanderol sekitar Rp4-5 juta. Sementara itu, Supra X 125 tahun 2005, 2006, 2007 memiliki harga Rp5 juta, dan Mio 2010 di kisaran harga yang sama.

"Tapi semuanya kembali lagi pada kondisi motor seperti apa. Karena, harga motor bekas itu enggak bisa ditetapkan tanpa melihat kondisi motornya," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya