Ciduk Pelakor Via Detektif Perselingkuhan

Jennifer Dunn
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarok A

VIVA – "Kami dari detektif perselingkuhan apakah ada yang bisa kami bantu Bu? Kalau ada kami ingin menawarkan secara khusus untuk Ibu Franda free layanan probono kami tanpa imbal balik yaitu investigasi pasangan ibu selama 14 hari + free konsultasi senilai gratis 45jt rupiah."

Paula Verhoeven Ungkap Alasan Memilih Diam di Tengah Tuduhan Perselingkuhan

Demikian bunyi pesan yang dikirimkan sebuah akun penyedia jasa detektif perselingkuhan kepada artis cantik Franda, yang kemudian langsung membagikan tangkapan layar berisi pesan itu lewat Instagram Story miliknya. Namun, ia menyamarkan nama akun tersebut.

Franda menjadi artis yang pertama kali memberi tahu informasi kepada warganet tentang adanya jasa sewa detektif perselingkuhan lewat media sosial Instagram. Tentu saja, hal ini membuat heboh dunia maya.

Hati-hati Sama Zodiak Ini Disebut Tukang Selingkuh, Apa Ada di Pasanganmu?

Nah loh? Kok DM nya ajaib yes? Kirain cuma ada di acara2 tipi lhoo. Yg butuh jasanya bisa DM saya yah, tar saya kasih tau akunnya. Kali2 saya dapet persenan macem MLM. Btw mahal juga pake detektif,” tulis istri Samuel Zylgwyn itu dengan emoticon tertawa terbahak-bahak.

Usaha sewa jasa detektif perselingkuhan ini terbilang baru di Instagram. Banyak yang menduga hal tersebut terjadi lantaran maraknya kasus perebut laki orang atau pelakor dan perebut bini orang alias pebinor.

Luna Maya Blak-blakan Pernah Selingkuh dan Diselingkuhi

Detektif perselingkuhan.

Gara-gara Pelakor

Soal pelakor sendiri, yang ditengarai sebagai pemicu munculnya detektif perselingkuhan yang menawarkan jasa lewat media sosial, diibaratkan Samuel Zylgwyn sebagai seorang tamu. "Jika tamunya diizinkan masuk, ya itu berarti memang pemilik rumahnya yang keganjenan. Ya, tergantung sikap dari kitanya saja sih," katanya lagi.

Samuel juga mengatakan bahwa sang istri selama ini tidak begitu was-was dengan fenomena pelakor. Namun, ia mengaku bahwa Franda pernah mengingatkannya soal perselingkuhan, meski sambil dibawa bercanda.

Istilah pelakor sebenarnya mulai terdengar ketika ada sejumlah artis yang dituduh dan bahkan dicap sebagai perebut laki orang, seperti Mulan Jameela, Ayu Ting Ting dan yang paling terbaru adalah Jennifer Dunn.

Yang terakhir bahkan bisa dibilang sebagai pemicu maraknya fenomena pelakor. Mungkin Anda masih ingat bagaimana dunia maya waktu itu dihebohkan dengan video pelabrakan yang dilakukan Shafa Harris, anak seorang pengusaha bernama Faisal Harris, pada Jedun, sapaan Jennifer.

Dalam video itu Shafa terlihat emosi dan marah-marah sambil berusaha menjambak rambut Jedun yang waktu itu merupakan selingkuhan sang ayah. Belakangan diketahui bahwa Faisal dan Jedun ternyata telah menikah secara siri.

Shafa saat melabrak Jennifer Dunn.

Setelah kasus itu merebak, makin banyak kasus perselingkuhan lain yang melibatkan pelabrakan pelakor yang banyak diunggah ke media sosial. Menariknya, kasus-kasus ini tidak melibatkan selebriti maupun public figure, melainkan yang dialami orang biasa.

Banyak warganet yang saling men-share unggahan tentang pelakor. Tak sedikit pula akun-akun Instagram gosip yang mengunggah video atau tangkapan layar chat antara pelakor dengan mangsanya.

Para korban pelakor pun kian berani membongkar kasus perselingkuhan pasangannya lewat media sosial, yang mereka jadikan sebagai alat untuk balas dendam.

Korban seakan tak ragu mengumbar masalah rumah tangga dan menyebarkan identitas pelakor untuk mempermalukan mereka, dengan dalih agar si pelakor kapok dan tak ada lagi wanita yang jadi korban keganasan pelakor.

Mengukur Kesetiaan Pasangan

Bicara korban perselingkuhan, ada korban yang memilih diam dan menyelesaikan masalah rumah tangganya secara pribadi dengan pasangan. Ada juga yang berusaha menutup mata. Namun, sejak muncul fenomena pelakor, banyak korban, terutama ibu-ibu yang jadi berani menyebarluaskan perselingkuhan suaminya sebagai bagian dari balas dendam terhadap sang pelakor.

Mereka yang tidak pernah mengalami penderitaan karena kehadiran pelakor pun dibuat was-was. Mungkin itu lah yang kemudian membuat mereka yang mengaku sebagai detektif perselingkuhan kini merasa perlu untuk menawarkan jasanya lewat media sosial Instagram.

Samuel Zylgwyn mengatakan mengetahui sang istri, Franda ditawari jasa detektif perselingkuhan di Instagram dari grup WhatsApp keluarga. "Hahaha lucu ya sampai ada begituan. Ya begitu sih. Cuma jadi bahan becanda saja. Kok bisa ya sampai ada jasa kayak begitu?" ucapnya saat dihubungi Rabu, 25 April 2018.

Franda dan Samuel Zylgwyn

Dari penelusuran VIVA, kami menemukan akun Instagram bernama @detektifperselingkuhan, yang menawarkan jasa membongkar perselingkuhan. Namun, tidak diketahui apakah akun ini yang menawarkan jasanya ke Franda, dengan harga Rp45 juta tadi atau bukan.

"Lagi ramai berita tentang pelakor (perebut laki orang) dan pebinor (perebut bini orang). Sementara kami sudah 20 tahun membongkar perselingkuhan," demikian tertulis di salah satu unggahan mereka.

"Dia sering marah tanpa sebab? Dia sering pergi tanpa pamit? Dia sering ga balas jika di telp? Seharusnya anda tau mengapa dia begitu. Pasti ada sesuatu yang dia sembunyikan dari Anda. Jalan satu-satunya cari tau dan selidiki!" begitu tertulis di unggahan lainnya.

Saat kami mengetik kata kunci 'detektif perselingkuhan' di Google, ternyata banyak situs yang menawarkan jasa detektif atau PI khusus menyelidiki kasus perselingkuhan, mulai dari investigasi.id/services/infidelity, jasadetektif.com, detektifangel.com heatlove.net dan bahkan ada yang mengklaim sudah punya pengalaman sejak tahun 1997, yakni detektifperselingkuhan.com.

Sebenarnya istilah pelakor saja yang baru-baru ini muncul. Perilaku atau kebiasaan selingkuh sendiri boleh dibilang sudah marak sejak zaman baheula. Begitu juga dengan jasa detektif perselingkuhan yang bukan lah sesuatu yang baru di Indonesia. Hal itu diungkapkan Ulin Yusron, mantan detektif swasta yang dulu pernah beberapa kali menangani kasus perselingkuhan.

Meski sekarang lebih memilih menjadi pegiat socmed dan vlogger, namun ia mengaku pernah memiliki jasa private investigator (PI) dan menjalani profesi sebagai detektif sekitar delapan tahun lalu.

Menurutnya, profesinya sebagai detektif tahun 2010 silam diawali dengan menyelidiki kasus-kasus yang berkaitan dengan bisnis.

"Jadi detektif karena konteksnya bisnis. Klien orang luar, menyelidiki misalnya bos dan badan keuangan yang terlalu dekat, fraud (penipuan), penyalahgunaan kekuasaan. Detektif perselingkuhan bukan layanan utama, hanya bagian dari pekerjaaan sebagai detektif saja," kata Ulin kepada VIVA lewat sambungan telepon.

Kala itu ia mengatakan bahwa dirinya biasa dibayar per jam dengan mata uang dolar AS. Sebagai detektif perselingkuhan, proses penyelidikan yang ia lakukan meliputi mengikuti target operasi ke mana pun dia pergi, siapa yang dia temui dan di mana ia menginap.

"Kalau menginap di hotel kan kita enggak tahu apa yang dilakukan. Tapi ya, bisa mempersepsikan sendiri lah," ucapnya.

Ia sendiri juga mengaku tak tahu menahu dengan ending kasus-kasus perselingkuhan yang pernah ia tangani dulu. Ulin mengatakan, tugasnya hanya memberikan laporan dan menyediakan bukti-bukti. Keputusan terakhirnya kembali ke masing-masing orang.

Ilustrasi selingkuh.

Perlukah Sewa Detektif?

Sekarang Ulin tak lagi menjadi detektif. Itu karena menurutnya, menjadi detektif perselingkuhan tidak memiliki tantangan dan penuh risiko. Effort-nya besar, tapi tak ada kepuasan yang ia rasakan. Banyak pekerjaan yang lebih menantang. Begitu katanya.

Menguntit seseorang untuk melihat kesetiaannya pada pasangan dan menyelidiki perselingkuhan yang mungkin atau tidak ia lakukan, juga tentu saja melanggar privasi orang tersebut.

"Itu masuk wilayah privasi orang. Kita kan bukan penegak hukum, sama-sama warga negara biasa," ucapnya.

Meski begitu, Ulin mengaku tak pernah ketahuan saat menjalani pekerjaannya sebagai detektif.

Saat ditanya soal pelakor dan apa yang menyebabkan orang selingkuh, ia juga mengaku tidak tahu menahu. Yang pasti, menurut dia itu adalah urusan hati seseorang. Yang mengejutkan, Ulin menilai bahwa Anda sebenarnya tidak perlu menyewa jasa detektif perselingkuhan hanya untuk mengetahui kesetiaan pasangan. Apalagi biayanya pun tidak murah, dan yang apa yang Anda minta pun melanggar privasi orang. Ia lantas menyarankan untuk melakukannya dengan usaha sendiri.

"Untuk mencari tahu pasangan selingkuh atau tidak, cukup pakai hati. Bisa dilihat dari passion, attitude, habit yang berubah. Kalau sudah tahu, keputusan berikutnya kembali ke masing-masing orang," ujarnya bijak.

Sementara itu Samuel mengatakan bahwa baik dirinya dan sang istri juga tidak pernah kepikiran sekali pun untuk menyewa jasa detektif untuk menguji kesetiaan masing-masing.

“Ya enggak lah! Intinya kan kita sebagai pasangan suami istri juga sudah saling komitmen ya dari awal,” ucapnya.

Kata Psikolog

Saat tersakiti, keinginan untuk menunjukkan rasa sakit kepada publik semakin membuncah. Tak jarang berujung pada tindakan 'mem-bully' wanita yang telah membuat sang suami berpaling. Kasus pelakor yang viral di media sosial, tentu tak lepas dari komentar negatif warganet.

Namun, meski menjadi pihak yang tersakiti, mengunggah masalah rumah tangga Anda yang rusak gara-gara pelakor ke media sosial bukanlah solusi yang tepat. Mengunggah dan memviralkan kasus pelakor di media sosial, biasanya menjadi sebuah bentuk hukuman untuk wanita tersebut.

Tetapi, dikatakan oleh psikolog anak dan keluarga sekaligus Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani, Sani Budiantini, hal tersebut bukan cara yang tepat.

"Mengumbar hal tersebut di medsos, sama saja mengumbar aib rumah tangga sendiri. Tentunya para korban pelakor harus memiliki strategi tersendiri dalam menghadapi pelakor," ujar Sani.

Terdakwa kasus dugaan penyalahgunaan narkoba Jennifer Dunn

Ia menilai, media sosial bukan wadah tepat untuk memberi hukuman kepada sang pelakor tersebut. Seharusnya masalah bisa diselesaikan secara personal dengan dibicarakan langsung.

"Lebih baik mengarah untuk menyelesaikan secara personal dan secara baik-baik dengan perempuan itu. Karena strategi itu lebih baik dibandingkan memviralkan lalu membuat pelakor itu mendapat gunjingan dari masyarakat," ucapnya.

Bagaimana pun juga, benar yang dikatakan bahwa selingkuh adalah sebuah pilihan. Jika suatu saat Anda berada di posisi sebagai korban perselingkuhan, berpikirlah dengan bijak sebelum bertindak.

Sebelum mem-bully dan membalas dendam kepada pelakor, Anda mungkin juga harus membicarakannya lebih dulu pada pasangan, karena orang yang setia tak akan memberikan kesempatan pada pihak ketiga. Apalagi jika hal itu terjadi lebih dari sekali. Ada kutipan terkenal yang berbunyi, 'You can't make the same mistake twice. The second time you make it, it's no longer a mistake, it's a choice'.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya