Seberapa Penting Wasit Asing di Liga 1

Ilustrasi wasit asing di Liga 1.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dede Idrus

VIVA - Keberadaan wasit asing untuk memimpin pertandingan di Liga 1 ternyata masih akan diterapkan pada musim 2018. Lalu, seberapa pentingkah kehadiran para pengadil lapangan dari luar negeri ini untuk sepakbola di Indonesia?

Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3

Liga 1 musim 2017 sempat mengeluarkan kebijakan untuk memakai wasit asing akibat ada beberapa keputusan yang tidak wajar dari wasit lokal. PSSI mengimpor wasit dari berbagai negara untuk memimpin laga-laga krusial di Liga 1, sejak awal putaran kedua.

Namun seperti halnya wasit lokal, dari evaluasi yang dilakukan PSSI, wasit asing pun tak luput dari kesalahan. Chief Operating Officer (COO) PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Tigor Shalom Boboy, sempatĀ  mengungkapkan dalam Liga 1 2018 tak akan ada wasit asing.

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

"Saya pastikan tidak ada lagi penggunaan wasit asing. Sejatinya kemarin penggunaan wasit asing bagian dari strategi development (pengembangan)," kata Tigor pada awal Maret ini.

PSSI juga menunjukkan keseriusan memperbaiki kualitas wasit Indonesia agar bisa bersaing dan mampu memimpin pertandingan internasional.

Persib Bandung Waspadai Kekuatan Lini Depan MU

"Apalagi PSSI saat ini sudah menunjuk Toshiyuki Nagi untuk menjabat sebagai direktur Teknik Wasit di tubuh PSSI," Tigor melanjutkan.

Kehadiran Toshi di PSSI sangat dibutuhkan untuk membenahi kualitas wasit lokal. Mantan wasit AFC asal Jepang ini didatangkan melalui kerja sama antara PSSI dan Federasi Sepakbola Jepang (JFA).

Namun detik-detik menjelang kick off Liga 1 musim ini yang digelar 23 Maret 2018, PT LIB mengubah keputusannya. Masih pernyataan Tigor, lembaga tertinggi sepakbola Indonesia itu memutuskan akan tetap menyertakan wasit asing di beberapa laga musim ini.

Tigor menyatakan pihaknya memang terus berkomunikasi dengan PSSI terkait kebijakan penggunaan wasit asing. Hasilnya, jumlah wasit asing yang bertugas tak akan sebanyak musim lalu.

"PSSI merupakan otoritas yang mengurus itu. Kami terus berkomunikasi membahas penggunaan wasit asing. Yang bisa kami sampaikan, jumlah wasit asing tak sebesar musim lalu," kata Tigor.


Kontroversi

Saat musim Liga 1 2017 lalu, kehadiran wasit asing sebetulnya mendapat respons positif. Namun, pada paruh kedua musim, banyak keputusan kontroversial yang dibuat wasit impor ini.

Salah contohnya terjadi di pertandingan Persija Jakarta vs Persib Bandung di Stadion Manahan Solo, 3 November 2017. Kala itu, Persib merasa dirugikan oleh keputusan wasit asal Australia, Shaun Evans.

Wasit asal A-League itu yang menganulir gol Ezechiel N'Douassel di menit ke-28. Padahal berdasarkan tayangan ulang bola tersebut sudah masuk ke gawang Persija.

Alhasil, banyak protes juga yang dilancarkan beberapa pihak kepada PT LIB selaku operator Liga 1 karena wasit asing dinilai tak membantu menyelesaikan masalah. Itu yang membuat manajer Persib, Umuh Muchtar, berharap tak ada lagi wasit asing.

"Sebenarnya malu kita pakai wasit asing ya. Karena kalau wasit lokal masih bisa, kenapa tidak? Saya lihat juga kemarin, pakai wasit asing juga malah lebih buruk," kata Umuh kepada VIVA, Januari lalu.

Sementara itu, kubu PSM Makassar malah senang dengan keberadaan wasit asing. Hal tersebut disampaikan oleh Chief Executive Officer (CEO) PSM Makassar, Munafri Afruddin, bahkan dia meminta agar wasit lokal tak digunakan lagi.

Menurutnya, wasit asing membuat kompetisi sepakbola kasta tertinggi di Indonesia itu menjadi terjamin kejujurannya. Karena integritas mereka bisa dipercaya.

"Saya malah setuju kalau di Liga 1 masih gunakan wasit asing. Tapi, jangan campur-campur seperti kemarin. Seluruhnya asing," kata Munafri kepada VIVA.

Pria yang akrab disapa Appi tersebut mengatakan, masih ada pihak yang seringkali justru mengacaukan jalannya pertandingan. Dan baginya, hal itu akan merugikan sepakbola Indonesia.

"Jangan sampai kompetisi kita dikotori oleh oknum tidak bertanggung jawab, karena itu justru mencoreng," ujarnya.

"Kita ini (klub) sudah berjuang dan tidak mencari untung supaya bisa membuat kompetisi menjadi bagus, dan itu harus didukung pertandingan yang bersih," sambung Munafri.


Hargai Keputusan Wasit

Bila melihat beberapa laga di Liga 1 musim 2017 yang dipimpin oleh wasit asing, memang minim protest dari pemain. Berbeda ketika wasit lokal dianggap merugikan, pemain cenderung melakukan protes keras dan berlebihan.

Para pemain tampak lebih respek terhadap wasit asing. Wasit asal Australia, Shaun Evan, yang sempat memimpin laga di Liga 1 mengaku terbantu dengan respek dari pemain.

"Menjadi wasit, siapa pun dan di mana pun akan selalu berat, tapi yang penting adalah respons dan respek dari semua yang ada di lapangan. Menjadi wasit juga harus enjoy, sopan dan bersahabat dengan pemain, namun tetap tegas dengan aturan," kata wasit yang memulai debutnya di laga Persib kontra PS TNI.

Evans tak masalah dengan protes yang dilancarkan pemain asal dengan cara sesuai. Wasit kelahiran Melbourne berhara pemain memberikan kepercayaan pada wasit di atas lapangan dan melakukan komunikasi dengan baik.

"Pemain boleh tidak puas dengan keputusan wasit, tapi percaya saja wasit melakukan yang terbaik yang dia bisa. Tidak boleh protes berlebihan di lapangan. Yang penting juga kami bisa berkomunikasi dan mendapatkan penglihatan yang baik, karena selalu dekat dengan bola juga poin utama," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria, menilai kualitas wasit saja tidak cukup. Terpenting adalah kepercayaan para pemain kepada keputusan sang pengadil pertandingan.

ā€Ya, secara teknis keputusan-keputusannya (wasit asing) tepat, tegas, tapi yang kami paling apresiasi adalah penghargaan pemain terhadap keputusan wasit. Ini adalah highlight isu wasit di kita, karena selain tentang teknis kualitas wasit, isu kepercayaan dan reputasi pemain terhadap wasit juga penting,ā€ ujar Tisha.
Ā 
ā€œKita kembalikan ke pemain untuk melihat secara objektif bahwa kemampuan wasit-wasit kita tidak jauh berbeda dengan wasit asing. Jadi performa wasit asing terlihat lebih maksimal, karena kita juga bisa melihat dari reaksi pemain dalam keputusan yang diberikan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya