Berebut Kecilnya Konsumen Motor Sport
- Julak Sendie Design
VIVA – Persaingan sepeda motor sport kelas bawah di Tanah Air tak lama lagi bakal makin sengit. Beberapa jenama memastikan diri siap melahirkan berbagai produk baru. Salah satunya Suzuki dengan Bandit 150.
Motor bergaya 'naked' itu akan menggunakan platform mesin dari Satria FU150. Sementara itu, frame menggunakan rangka sama dengan seri GSX-150. Suzuki sesumbar, Bandit bakal jadi salah satu 'jimat' mendongkrak penjualan dan akan diterima banyak pencinta roda dua.
"Tahun ini memang kami akan meluncurkan model baru untuk sport. Segera meluncur. Yang pasti, kami akan maksimalkan semua model yang kami punya," kata Head Marketing and Sales PT Suzuki Indomobil Sales Divisi Roda Dua, Yohan Yahya kepada VIVA.
Peluncuran TVS Apache RR310. Foto: Rushlane
Setali tiga uang, langkah sama juga tengah dipersiapkan TVS Motor. Merek asal India itu hanya dalam hitungan bulan bakal membuka selubung Apache RR310 di Nusantara. Menariknya, dengan mesin 300cc yang diusung, TVS menjanjikan harga jual murah Rp50 jutaan.
"Mudah-mudahan tahun finansial ini, karena tahun finansial mulai di April. Pasti, kami berharap secepatnya," kata Deputy Manager Corporate Communication PT TVS Motor Company Indonesia, Rio Aditya Putra kepada VIVA.
Dua motor baru di atas belum ditambah dengan sederet produk motor sport lainnya yang tengah dipersiapkan merek-merek raksasa, seperti Honda, Yamaha, dan Kawasaki.
Kesiapan beberapa merek roda dua tentu menimbulkan pertanyaan, sebegitu besarkah pasar motor sport, hingga banyak model terus lahir. Padahal, peminat paling besar sebenarnya ada di segmen skuter matik.
Menumbuhkan Pasar
Semangat yang tengah gencar didengungkan para pabrikan sepeda motor sebenarnya nampak kontras dengan fakta penjualan. Data Asosiasi Sepedamotor Indonesia (AISI) menyebut penjualan motor sport belakangan terus mengalami tren penurunan.
Per 2017, segmen sport hanya menyumbang 541.459 unit atau 9,20 persen dari penjualan nasional. Skor ini lebih kecil dari tahun sebelumnya. Pada 2016, segmen sport bisa menyumbang 13 persen. Sementara itu, jika melompat beberapa tahun sebelumnya, seperti 2012, motor sport bisa terjual hingga 765.520 unit.
Situasi ini tentu menggambarkan banyaknya model baru bakal mempersempit ruang gerak alias memperkecil porsi kue yang didapat dari penjualan motor sport.
Astra Honda Motor (AHM) selaku agen tunggal pemegang merek Honda di Tanah Air menyatakan, kehadiran berbagai produk baru yang makin mempersempit pasar tak membuatnya berkecil hati. Karena justru dengan adanya model baru makin menumbuhkan pasar yang tengah sepi.
"Semakin memberikan beragam pilihan bagi konsumen Indonesia," kata Thomas Wijaya, Direktur Pemasaran AHM kepada VIVA.
Honda CB150 Verza. Foto: Dok VIVA
Selain menumbuhkan, mereka juga menjaga citra baik ke konsumen. Karena siapa merek yang menghadirkan produk baru akan punya nilai plus tersendiri di mata penggemar setianya. Lantaran dianggap bagus dari sisi produk dan pelayanan kebutuhan pelanggan.
Apalagi tahun ini dianggap pas bagi berbagai pabrikan motor untuk merilis gacoan-gacoan sport barunya, karena diprediksi adanya peningkatan penjualan.
"Tren sport dapat bertumbuh seiring dengan kondisi perekonomian yang booming seperti tiga-lima tahun lalu, saat booming perekonomian komoditas. Yaitu saat GDP meningkat, perekonomian booming, kelas menengah ke atas membesar, penggunaan personal meningkat, dan motor tambahan meningkat," katanya lagi.
Sementara itu, menurut Deputy General Manager PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Eddy Ang, pihaknya mengakui pasar motor sport belakangan makin menyusut, walau masih lebih tinggi penjualannya ketimbang motor bebek.
Penyebabnya tak lain karena pergeseran selera pasar semenjak kehadiran skutik premium. "Banyak yang switch ke matik premium, sekarang kategori matik premium jadi dream bike sebagian orang yang tadinya sport user," kata Eddy kepada VIVA.
Tetapi bukan berarti Yamaha tak serius menggarap segmen sport. Karena motor di kelas itu dianggap tetap cukup besar kontribusinya.
Model Terlaris
Apa yang diungkapkan Honda dan Yamaha senada dengan fakta di lapangan. Motor sport kelas 150cc paling banyak menyumbang penjualan ketimbang 250cc yang makin sepi peminat.
Dari total 541.459 unit penjualan motor sport nasional, kelas 150cc berkontribusi sebanyak 417.120 unit. Sisanya baru datang dari 250cc.
Persaingan sengit terlihat di kelas 150cc antara Yamaha V-Ixion dan Honda CB150R. V-Ixion mencatatkan angka lego sepanjang 2017 sebanyak 109.813 unit. Di bawahnya ditempati Honda CB150R StreetFire dengan angka 107.991 unit.
Kawasaki Ninja 250. Foto: Indianautosblog
Penjualan motor sport naked lainnya dicatat Honda Verza dengan 53.278 unit, Yamaha Xabre 5.030 unit, Honda Mega Pro FI 3.678 unit, dan Yamaha Byson FI 678 unit. Sementara itu, Suzuki melalui GSX-S 150 yang baru didistribusi Maret 2017 mencatat penjualan 6.693 unit.
Di segmen motor sport 150 cc fairing, ada tiga motor yang bersaing, yakni Honda CBR150R, Yamaha R15 dan Suzuki GSX-R150. Honda CBR150R terjual 72.219 unit, Yamaha R15 sebanyak 50.798 unit, dan Suzuki GSX-R 150 dengan 28.990 unit.
Khusus untuk motor sport 250 cc yang dilengkapi fairing, Kawasaki Ninja 250 masih merajai segmen ini, dengan penjualan 7.572 unit. Posisi kedua ditempati Honda CBR250RR dengan 7.384 unit. Posisi ketiga ditempati Yamaha R25, yang hanya berhasil terjual sebanyak 1.806 unit secara nasional. (art)