Oscar 2018: Wanita dan Jeritan Anti-kejahatan Seksual
- REUTERS/Lucas Jackson
VIVA – “And the Oscar goes to The Shape of Water," aktor senior Warren Beatty mengumumkan Film Terbaik tahun ini yang disambut tepuk tangan meriah para hadirin di Dolby Theatre, Los Angeles, California, Amerika Serikat, Minggu malam, 4 Maret 2018.
Guillermo del Toro berdiri bersama para kru dan pemain sinema ini. Toro naik ke atas panggung. Ia, bahkan meraih amplop yang dipegang Beatty dan membacanya dengan mata kepala sendiri, untuk memastikan, aktor yang sudah memboyong banyak Piala Oscar itu tidak salah baca pemenang.
Dia tak ingin kejadian tahun lalu terulang, presenter kala itu menyebut La La Land sebagai pemenangnya, lalu mengoreksi bahwa Moonlight-lah sang juara sesungguhnya.
Academy Awards untuk ke-90 kalinya digelar lagi. Piala Oscar dipersiapkan, sebagai bentuk penghargaan tertinggi bagi insan perfilman Hollywood.
The Shape of Water adalah pemenang terbanyak tahun ini, dengan empat kategori utama dari 13 nominasi yang diborongnya. Film dari Fox Searchlight Pictures ini memenangkan Film, Sutradara, Original Skor, dan Desain Produksi Terbaik.
Dunkirk, film yang disutradarai Christopher Nolan, memboyong tiga piala untuk kategori teknisnya, Editing, Sound Mixing, dan Sound Editing Terbaik. Sementara itu, Blade Runner 2049, Coco, Darkest Hour, dan Three Billboards Outside Ebbing, Missouri, masing-masing membawa pulang dua Piala Oscar.
Setiap tahun, perhelatan Oscar selalu menyedot perhatian dunia. Rasa politik biasanya selalu jadi bumbu ajang-ajang penghargaan besar di Amerika Serikat. Tahun ini tak terkecuali. Namun, acara yang kembali dibawakan oleh host dan komedian kondang Jimmy Kimmel, agak sedikit berbeda tahun ini.
Bagaimana perhelatan Oscar 2018 berlangsung? Apa isu-isu hangat yang membungkusnya?
Berikutnya, aksi anti-pelecehan seksual>>>
***
Aksi anti-pelecehan seksual
Skandal seks produser besar Harvey Weinstein yang terkuak di kuartal akhir 2017, menjadi salah satu pemantik aksi anti pelecehan seksual di dunia Hollywood. Kasus ini termasuk luar biasa, karena korbannya begitu banyak, dari karyawan biasa hingga selebriti top dunia.
Weinstein juga merupakan sosok yang sangat berpengaruh di Hollywood. Sebagai pemimpin The Weinstein Company, film-filmnya sangat unggul, baik di lini ajang penghargaan maupun komersil.
Beberapa di antaranya, ada Shakespeare in Love yang memborong Piala Oscar pada 1999, seperti Film dan Aktris Terbaik. Ada juga My Week with Marilyn yang membawa Michelle Williams sebagai Aktris Terbaik Golden Globes.
Tentu saja, kelakuan bejat Weinstein menjadi borok di industri perfilman nomor satu sedunia itu. Setelah itu, banyak skandal-skandal lain terkuak. Sutradara hingga aktor mesum diberondong hujatan dari para korban yang kini semakin berani buka suara.
Gerakan-gerakan anti-pelecehan seksual pun muncul dengan dukungan yang luar biasa. #MeToo dan Time's Up adalah beberapa gerakan peduli korban pelecehan seks yang menjadi pembungkus Oscar tahun ini.
Saat membuka acara Minggu malam itu, Jimmy Kimmel secara tegas langsung mengangkat isu ini. Dalam monolognya, Jimmy menyerukan bahwa aksi pelecehan dan kekerasan seksual sudah seharusnya dihentikan dari Hollywood.
"Kita tidak bisa membiarkan perilaku buruk ada lagi. Dunia memerhatikan kita. Kita harus menjadi contoh. Jika kita bisa bekerja sama untuk menghentikan kekerasan seksual di lingkungan kerja, para wanita hanya harus berurusan dengan masalah ini di tempat lain," katanya setengah bercanda-serius.
Dia pun mengajak semua orang untuk peduli dengan para korban pelecehan dan kekerasan seksual tersebut.
Selanjutnya, wanita mendominasi>>>
***
Wanita mendominasi
Sebelum Oscar 2018 berlangsung, publik resah karena Aktor Terbaik tahun lalu, Casey Affleck jadi pusat kontroversi atas skandal seksnya di masa lalu. Dia pernah dijerat gugatan hukum atas kasus kekerasan seksual, saat mengerjakan film I'm Still Here pada 2010. Publik meradang tiap kali membahas kasusnya.
Meski pihak Academy bungkam atas kontroversi tersebut, adik dari pemeran Batman, Ben Affleck ini akhirnya memutuskan untuk mundur dari hingar bingar Oscar 2018. Januari lalu, Casey menyatakan, tak akan hadir pada ajang besar ini.
Sudah menjadi tradisi bahwa pembawa pulang Piala Oscar di tahun sebelumnya menjadi presenter yang akan mengumumkan pemenang tahun ini. Dengan absennya Casey, Academy pun mengumumkan penggantinya.
Dikutip dari Variety, demi mendukung gerakan membela para wanita korban pelecehan seksual, Oscar akan menghadirkan Jennifer Lawrence dan Jodie Foster sekaligus untuk menggantikan posisi Casey Affleck.
Jennifer Lawrence adalah pemenang Oscar sebagai Aktris Terbaik pada tahun 2013, sedangkan Jodie Foster menjadi memenangkan kategori ini dua kali, pada tahun 1989 dan 1992. Keduanya membacakan pemenang Aktris Terbaik 2018.
Tak hanya itu, Jane Fonda (pemenang Aktris Terbaik Oscar tahun 1972 dan 1979) dan Helen Mirren (Aktris Terbaik Oscar 2007) juga membacakan kategori Aktor Terbaik.
Dikutip dari Vanity Fair, Oscar tahun ini diisi oleh 29 presenter untuk mengumumkan pemenang, hampir 60 persennya adalah wanita. Komposisi presenter yang didominasi aktris-aktris terbaik ini disebut sebagai salah satu pendobrak tradisi Oscar biasanya.
Berikutnya, pidato aktris terbaik>>>
***
Pidato aktris terbaik
Ketika Jennifer Lawrence dan Jodie Foster memanggil nama Frances McDormand sebagai Aktris Terbaik, wanita berusia 60 tahun itu bergetar hingga mengatakan seseorang harus siaga, jaga-jaga jika dia pingsan, karena banyak hal yang ingin diucapkannya.
Aktris dalam film Three Billboards Outside of Ebbing, Missouri tersebut meletakkan Piala Oscar yang baru diterimanya di lantai. Dengan lantang, dia meminta para nominasi wanita berdiri bersamanya.
"Semua wanita yang mendapat kehormatan ini (nominasi), berdirilah bersama kali ini, semuanya. Meryl (Streep), jika kamu berdiri, semua orang akan melakukannya, ayo," ujar France. Meryl, dan para nominasi wanita pun akhirnya bangun dan membuat studio bergemuruh dengan tepuk tangan.
"Lihatlah sekeliling, karena kita semua punya cerita untuk dikisahkan dan proyek-proyek yang harus dibiayai. Jangan bicarakan tentang hal ini dengan kami di pesta malam ini. Undang kami ke kantor kalian dalam beberapa hari ke depan, atau kalian bisa datang kepada kami. Bagaimana pun caranya, kalian bisa mendengar semua tentang mereka (para wanita ini)," seru aktris 60 tahun tersebut.
Selain pidato Frances yang menggugah, aksi para penggugat Harvey Weinstein, Ashley Judd, Salma Hayek, dan Annabella Sciorra di atas panggung pun jadi salah satu momen besar di Oscar 2018. Masih dalam mengampanyekan gerakan #MeToo dan Time's Up, Judd dan Hayek mengutuk tindakan bejat Harvey Weinstein.
"Kita bekerja keras untuk memastikan bahwa 90 tahun ke depan semakin menguatkan semua kemungkinan tak terbatas akan kesetaraan, perbedaan, penyertaan, dan interseksionalitas. Itulah yang tahun ini janjikan pada kita semua," kata Judd.
Korban Weinstein lain, Mira Sorvino, dalam video yang diputar pada momen tersebut mengatakan, "Semua gerakan ini, #MeToo, Time's Up membuat semua orang bisa berusaha untuk mengekspresikan sesuatu yang sudah terjadi selama ini, bukan hanya di Hollywood, tetapi juga di setiap langkah kehidupan." (asp)