Cek Fakta: Moderna Produksi Virus dan Vaksin COVID-19 sebelum Pandemi

Tangkapan layar (screenshot) sebuah narasi oleh akun Twitter bahwa perusahaan biofarmasi Moderna telah memproduksi virus dan vaksin COVID-19 sebelum pandemi COVID-19 terjadi.
Sumber :
  • Cekfakta.com

VIVA – Beredar sebuah narasi oleh akun Twitter @yo2thok yang mengatakan bahwa perusahaan biofarmasi Moderna telah membuat produksi virus dan vaksin COVID-19 sebelum pandemi COVID-19 terjadi. Dalam narasi itu dilampirkan juga beberapa gambar dokumen “Material Transfer Agreement” antara National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID), Moderna dan University of North Carolina (UNC) di Chapel Hill. Dokumen itu tertandatangani pada 12 dan 17 Desember 2019.

Cek Fakta: Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia, Anita Jacoba Gah Dipecat Partai Demokrat

“SUDAH PADA TAHU BELUM ? Moderna memproduksi Virus COVID-19 dan Vaksinnya! Dokumen perjanjian menunjukkan bahwa anak perusahaan Pentagon, DARPA, Moderna dan Direktur NIAID Dr Fauci memiliki Vaksin Covid 19 hari sebelum kemunculan Virus Corona di Wuhan diajukan ke pengadilan.”

HASIL CEK FAKTA

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Berdasarkan hasil penelusuran, klaim itu salah. Faktanya, dokumen yang dilampirkan dalam narasi itu berfokus pada MERS-CoV, virus corona yang menyebabkan sindrom pernapasan Timur Tengah, yang pertama kali dilaporkan di Arab Saudi pada 2012. Virus SARS-CoV-2, virus corona yang menyebabkan COVID-19, tidak disebutkan di mana pun dalam dokumen itu. Klaim itu salah mengartikan kata “virus corona” sebagai COVID-19, padahal ada beberapa jenis coronavirus yang berbeda, yang pertama kali diidentifikasi pada tahun 1960-an.

Dilansir dari Factcheck.afp.com, seorang juru bicara NIAID mengatakan bahwa Pusat Penelitian Vaksin dan Moderna telah berkolaborasi dalam penelitian vaksin sejak 2017. Lalu juru bicara itu juga menegaskan bahwa materi yang ditransfer ke UNC pada Desember 2019 adalah kandidat vaksin untuk virus Corona Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan bukan SARS-CoV-2. Hal ini juga dibenarkan oleh UNC yang mengatakan bahwa dokumen itu merujuk pada pengembangan vaksin mRNA untuk melindungi dari MERS.

Bio Farma Raih Kontrak Ekspor Vaksin Rp 1,4 Triliun, Erick Thohir Dorong Produksi

Lalu hoaks serupa juga pernah dibahas oleh Turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Perusahaan Biofarmasi Moderna, Inc Mengembangkan Vaksin Covid-19 Sebelum Munculnya Pandemi” pada tanggal 2 Juli 2021.

Dengan demikian klaim oleh akun Twitter @yo2thok merupakan informasi yang keliru dan terkategori Konten yang Menyesatkan.

KESIMPULAN

Beredar hoaks lama yang bersemi kembali mengenai perusahaan biofarmasi Moderna yang memproduksi virus COVID-19 dan vaksinnya dengan bukti dokumen “Material Transfer Agreement” coronavirus sebelum pandemi COVID-19 terjadi. Faktanya dokumen itu bukan menyebut coronavirus SARS-CoV-2 melainkan coronavirus MERS-CoV yang merebak di Timur Tengah sejak tahun 2012.

RUJUKAN

https://cekfakta.com/focus/9707

Exclusive roundtable 'Peringatan Hari Pneumonia Sedunia 2024'

Angka Pneumonia Anak Masih Tinggi, Inilah Jadwal Imunisasi Terbaru dari IDAI untuk Vaksin PCV

ASI diketahui punya manfaat untuk kesehatan anak termasuk meningkatkan daya tahan tubuh mereka sehingga mereka tak mudah terpapar penyakit termasuk infeksi bakteri.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024