Cek Fakta: Gempar Kabar Wisuda 4.000 Penghafal Alquran di Bosnia
- Cekfakta.com
VIVA – Akun Facebook bernama @FadeUmar membagikan sebuah foto dengan klaim “Acara Wisuda 4000 Hafidz Al-Qur’an di Sarajevo”. Akun itu menuliskan narasi bahwa jika peristiwa tersebut terjadi di Indonesia pastilah akan gempar, dan Menteri Agama akan menudingnya bagian dari gerakan radikal Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Berikut ini keterangan yang dituliskan akun @FadeUmar:
Acara Wisuda 4000 Hafidz Al-Qur’an di Sarajevo, Bosnia…??????????
bagaimana ini kalau terjadi di @+62 apa kata Menag…???!!! ..????????
ini sangat berBahaya…
Kalimat …HTI, KILAFAH, RADIKAL & RADIKUL…keluar tuh
Badannya pada Kepanasan…????????????????
HASIL CEK FAKTA
Berdasarkan hasil penelusuran, sebagaimana dilansir dari Cekfakta.com, foto serupa ditemukan pada artikel Misbar.com yang terbit pada 26 Juli 2020. Dijelaskan bahwa foto tersebut adalah acara wisuda siswa-siswi di sekolah Elci Ibrahim Pasha, Travnik, Bosnia. Travnik merupakan kota yang berjarak 91 kilometer dari ibu kota Sarajevo.
Pada 12 Juli 2020, sekolah Elci Ibraham Pasha menggelar upacara wisuda atau prosesi kelulusan kelas 253, dengan jumlah yang tidak lebih dari 101 siswa. Fakta lain yang diterbitkan oleh Misbar.com adalah seorang profesor di yayasan itu, Ahmed Adelovich, menyatakan bahwa jumlah penghafal Alquran di Elci Ibrahim Pasha tidak melebihi lusinan terhitung sejak tahun 1994 hingga 2012.
Jika merujuk pada seluruh referensi, klaim akun @FadeUmar tidak sesuai dengan fakta, dan terkategori false context atau konteks yang salah.
KESIMPULAN
Informasi itu salah. Acara wisuda pada foto bukan terjadi di Sarajevo melainkan di Travnik, sebuah wilayah yang berjarak 91 kilometer dari Ibu Kota Sarajevo. Upacara wisuda itu diselenggarakan pada 12 Juli 2020 dan diikuti tidak lebih dari 101 siswa.
RUJUKAN
https://cekfakta.com/focus/5047
Tragis! Gegara Tak Hafal Surah Alquran, Bocah di Batam Dianiaya hingga Diikat Rantai Besi oleh Ibu Kandung
Dalam video singkat tersebut, bocah perempuan itu mengalami luka tragis usai mendapatkan kekerasan dari ibu kandungnya sendiri.
