Kiai Kohar Dikeroyok hingga Wafat saat Pulang Ngaji, Cek Faktanya

Hoax Kiai Kohar dikeroyok hingga meninggal
Sumber :
  • turnbackhoax.id

VIVA – Akun Berlian Mikhaila (fb.com/100033378554300) mengunggah sebuah foto dengan narasi:

Detik-detik Bos Perusahaan Game di Bekasi Aniaya Pegawai, Disemprot APAR hingga Dikeroyok sampai Babak Belur

“Innalilahi wainnallillahi raziunn telah menjadi korban lagi kiyai kohar orang bogor beliau pulang ngaji dari masjid tiba- tiba dikoroyok oleh orang yang tak dikenal sempat dilarikan ke Rumah sakit tapi sudah tidak ter tolong lagi maka berhati hati lah kepada ustadz ulama-ulama indonesia udah marak PKI PKI ..berkomplot ingin membinasakan ulama-ulama indonesia ..”

Penjelasan

Bukan Keturunan Kiai, Ternyata Ini Penyebab Miftah Dipanggil Gus

Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, seperti dilansir turnbackhoax.id, klaim bahwa Pimpinan Pondok Pesantren Rodotul Barolah, Haji Abdul Kohar, meninggal dunia karena dikeroyok orang tak dikenal adalah klaim yang salah.

Faktanya, bukan karena dikeroyok. Haji Abdul Kohar meninggal dunia karena pada 8 September 2020 karena gagal ginjal dan sempat terjatuh di kamar mandi.

Bukan Anak Kiai, Gus Miftah Diusir dari Grup WhatsApp Para Gus

Dikutip dari Kumparan.com, Kapolsek Babakan Madang Komisaris Silfia Sukma Rosa menjelaskan Kohar meninggal karena komplikasi penyakit dan ginjal serta sempat jatuh di kamar mandi. “Kematian Kiai Haji Abdul Kohar bukan karena tindak pidana penganiayaan, melainkan karena komplikasi penyakit dan ginjal yang dideritanya serta sempat terjatuh di kamar mandi,” kata Silfia.

Kapolres Bogor Ajun Komisaris Besar Roland Ronaldy mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing isu-isu liar seperti kabar ustaz meninggal karena dianiaya tersebut. “Kami mengimbau kepada masyarakat jangan mudah percaya dan terprovokasi dengan berita yang belum tentu kebenarannya. Lakukan pengecekan bersama muspika (musyawarah pimpinan kecamatan) dan polsek setempat serta lakukan tabayyun,” ujar Roland.

Pernyataan Kapolsek Babakan Madang Komisaris Silfia Sukma Rosa itu juga dimuat oleh Tribunnews pada 16 September 2020. Menurut Silfia, kesimpulan atas kematian Kohar tersebut adalah hasil dari kroscek yang dia lakukan bersama kepala satuan intelijen dan keamanan serta disaksikan oleh pihak keluarga, Ketua RT, Ketua RW, dan warga setempat.

Situs Jurnal Global pun memberitakan bantahan atas klaim yang beredar tersebut. Bantahan tersebut diberikan oleh Ketua RT 03 RW 05 Kampung Babakan Desa Karang Tengah dalam sebuah video yang disebar ke media sosial. Di dalam video tersebut, ia didampingi oleh istri dan anggota keluarga Kohar lainnya.

“Yang sebenarnya, Haji Abdul kohar meninggal karena sakit gagal ginjal dan jatuh di kamar mandi. Yang terlihat, mukanya memar, itu karena benturan. Dan kejadian meninggalnya pada Selasa jam 11.00 (8 September 2020), sudah sepuluh hari yang lalu,” ujar Ketua RT 03 RW 05 Kampung Babakan Desa Karang Tengah.

Tempo juga mendapatkan video klarifikasi Ketua RT 03 RW 05 Kampung Babakan Desa Karang Tengah tersebut yang diunggah oleh akun Twitter NcuhiRiwo pada 16 September 2020. Berikut penjelasan Ketua RT 03 RW 05 Kampung Babakan Desa Karang Tengah dalam video itu:

“Saya, Ketua RT 03 RW 05 Kampung Babakan Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, bersama istri dan keluarga almarhum Haji Abdul Kohar, ingin mengklarifikasi bahwa almarhum meninggal karena sakit divonis gagal ginjal dan sempat jatuh dari kamar mandi, bukan karena penganiayaan. Mohon doanya semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT.”

Kesimpulan

Bukan karena dikeroyok. Haji Abdul Kohar meninggal dunia karena pada 8 September 2020 karena gagal ginjal dan sempat terjatuh di kamar mandi.

Dengan begitu, unggahan akun Berlian Mikhaila tersebut masuk dalam kategori Konten yang Menyesatkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya