Cek Fakta: Keuntungan TikTok untuk Bangun Kamp Konsentrasi Uighur

Tangkapan layar sebuah akun Facebook yang menggunggah tulisan dengan klaim bahwa Tiktok menggunakan keuntungan finansialnya untuk membangun kamp konsentrasi etnis Uighur di Xinjiang, China.
Sumber :
  • Cekfakta.com

VIVA – Akun Sandt Astiga (fb.com/hasan.garut.9026) mengunggah sebuah gambar dengan narasi sebagai berikut:

TikTok Terancam Hilang di Amerika Serikat Mulai Januari 2025

“Masihkah sahabat bermain TIK-TOK sekalipun bukan tuk pamer aurat?
Seorang jurnalis muda dari Amerika bernama “Fira Aziz” datang ke Negeri Bambu (Cina) mencari kantor Tik-tok, menggali informasi kemanakah keuntungan aplikasi tik-tok mereka salurkan…
Ternyata diantara keuntungannya disalurkan untuk membuat camp konsentrasi warga Uighur…
Sahabat pernah mendengar kisah pilu Uighur???
Di camp tersebut anak2 muslim dipisahkan dari Orangtuanya untuk dicuci otak…
Disana saudara kita dipaksa Murtad…
Jika laki2 yang menolak, disiksa sampai mati…
Jika perempuan yang menolak, diperkosa oleh banyak lelaki sampai mati…

Anda tidak menyangka??? Anda Iba??? Anda peduli dengan Nasib saudara kita disana??? Hapus segera aplikasi Tik-Tok di HP anda! #TagMySelf #TagMyMuslimBrother”

Mengenal Diet 90-30-50 yang Lagi Viral di TikTok, Benarkah Ampuh Menurunkan Berat Badan?

HASIL CEK FAKTA

Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa jurnalis muda asal Amerika, Fira Azis, datang ke China mencari kantor TikTok dan mengungkapkan bahwa keuntungan aplikasi TikTok disalurkan untuk membuat kamp konsentrasi warga Uigur adalah klaim yang keliru.

Aaliyah Massaid Unggah Video Ciuman Usai Kepergok Jengkel Disentuh Thariq Halilintar

Bukan jurnalis. Ketika dicari, kata kunci Fira Aziz mengarah kepada Feroza Aziz, seorang remaja asal Amerika Serikat yang sempat viral karena unggahan mengkritik perlakuan China terhadap muslim Uighur di TikTok. Sejauh ini, tidak ada pula bukti-bukti yang bisa diakses secara terbuka mengenai apakah TikTok berkontribusi dalam pembiayaan kamp Uighur.

Berdasarkan artikel yang dimuat di Turnbackhoax.id pada 6 Januari 2020 yang berjudul “[SALAH] Pemasukan TikTok Digunakan untuk Mendirikan Kamp Konsentrasi Muslim Uighur China”, nama Fira Aziz, wartawan Amerika Serikat yang disebut melakukan kunjungan ke kantor TikTok di China, tidak ditemukan dalam platform data base jurnalis PressHunt (presshunt.co) dan PressFarm (press.farm).

Dikutip dari Tempo.co, nama Fira Azis identik dengan nama Feroza Aziz yang videonya pernah viral di TikTok karena menuding pemerintah China telah memasukkan umat muslim ke “kamp konsentrasi”. Namun, Feroza bukan jurnalis. Ia adalah siswa sekolah menengah berusia 17 tahun dari New Jersey, AS.

Belakangan, Feroza mencuit bahwa TikTok memblokir akunnya. Namun, TikTok membantah klaim itu. TikTok mengatakan telah secara permanen melarang salah satu akun lama Feroza pada 15 November 2019 karena mengirim sebuah video, tidak ada kaitannya dengan video yang viral itu, yang melanggar aturan tentang terorisme. Setelah mendapatkan berbagai kecaman, TikTok mencabut blokirnya dan mengaktifkan kembali akun Feroza.

Sensor itu memunculkan analisis dari para ahli di Pusat Kebijakan Siber Internasional Institut Kebijakan Strategis Australia. Dalam laporannya yang dilansir dari The Washington Post, mereka menyimpulkan bahwa banyak perusahaan teknologi China yang “terlibat dalam perilaku yang sangat tidak etis di Xinjiang, di mana pekerjaan mereka secara langsung mendukung dan memungkinkan pelanggaran HAM massal”.

Juru bicara ByteDance (perusahaan induk TikTok), Anna Wang, mengatakan bahwa layanan keamanan dapat membuka akun di platformnya. Namun, Wang menuturkan bahwa ByteDance “tidak memproduksi, mengoperasikan, atau menyebarkan produk atau layanan apa pun yang terkait dengan pengawasan”.

KESIMPULAN

Bukan jurnalis. Ketika dicari, kata kunci Fira Aziz mengarah kepada Feroza Aziz, seorang remaja asal Amerika Serikat yang sempat viral karena unggahan mengkritik perlakuan China terhadap muslim Uighur di TikTok. Sejauh ini, tidak ada pula bukti-bukti yang bisa diakses secara terbuka mengenai apakah TikTok berkontribusi dalam pembiayaan kamp Uighur.

RUJUKAN

https://cekfakta.com/focus/4712

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya