Hoax atau Fakta: Kampus Pemujaan Setan di Bandung

Tangkapan layar (screenshot) unggahan atas sebuah video yang diklaim sebagai kegiatan kelompok/sekte pemuja setan di satu kampus swasta di Bandung.
Sumber :
  • Cekfakta.com

VIVA – Ramai di media sosial Twitter tentang informasi sekte pemuja setan di salah satu kampus swasta di Bandung, Jawa Barat. Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh sejumlah pengguna Twitter, kampus yang dijadikan sebagai tempat pemujaan setan merujuk ke Institut Teknologi Nasional (Itenas).

Ustaz Khalid Basalamah Ungkap Kenapa Bayi Baru Lahir Menangis: Iblis Menekan Perutnya

HASIL CEK FAKTA

Otoritas kampus Itenas, dalam akun Instagram-nya, @itenas.official, menyatakan bahwa informasi yang beredar tentang sekte pemujaan setan adalah tidak benar. Itenas menjelaskan kegiatan pada foto atau video yang beredar merupakan kegiatan “Jumat Seram” atau “Jumat Senang Ramai-Ramai”.

Foto Penampakan Hewan Laut Menyeramkan Ini Sudah Ditonton 12 Juta Kali Dalam Sehari

Berikut adalah klarifikasi yang disampaikan oleh Instagram @itenas.official:

“Sehubungan dengan beredarnya berita/informasi/video/postingan di media sosial Instagram, Twitter dan Youtube “Kampus Pemujaan Setan di Bandung” dengan hastag # Bandung # PemujaanSetan # Kampus, kami menilai adanya penggiringan opini/persepsi bahwa kegiatan pemujaan setan yang dimaksud terjadi di kampus kami, Institut Teknologi Nasional Bandung. Hal ini terlihat dari pernyataan “di kampus It*n*s” yang terletak di Jl. PHH Mustapa Bandung.

Berantas hoax dengan bijak menggunakan bersosial media”

Unik, Pawai Takbir di Lombok Ada 'Setan' dan Miniatur Masjid dari Botol

Penjelasan serupa juga dituturkan oleh Kepala Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Itenas Yulianti Pratama. Informasi yang beredar, katanya, dirasa dapat menggiring opini bahwa kegiatan itu terjadi di kampus Itenas. Yulianti menegaskan di kampus Itenas tidak ada sekte pemuja setan maupun dengan ritualnya.

“Kami meminta agar pihak-pihak yang dengan sengaja menyebarkan berita/narasi/fotopostingan tersebut agar segera menghentikan dan menghapusnya. Atau pihak-pihak yang menerima berita/narasi/foto/postingan tersebut agar tidak menyebarluaskannya,” kata Yulianti.

KESIMPULAN

Informasi tersebut salah: bukan kegiatan pemujaan setan. Kegiatan itu adalah bagian dari kegiatan “Jumat Seram atau “Jumat Senang Ramai-Ramai” yang diadakan pada November 2019. (ren)

RUJUKAN

https://cekfakta.com/focus/4503

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya