Cek Fakta: Klarifikasi Mengejutkan KSAD soal Tentara Positif COVID-19

Tangkapan layar (screenshot) sebuah akun Facebook yang mengunggah video liputan tentang KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa di kompleks Secapa TNI Angkatan Darat di Bandung.
Sumber :
  • Cekfakta.com

VIVA – Akun Facebook bernama Anyta Putry (fb.com/lana.firmansyah.9) mengunggah sebuah video berita milik iNews.id dengan narasi sebagai berikut:

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

“Pak KASAD klarifikasi….!!!!
setelah 1300 lebih anggota TNI di bandung dinyatakan Positif Corona Pak Andika KROSCEK langsung secara acak pada anggota nya , apa benar kena Covid ..??
ternyata rata2 membantah Positif kena Covid 19!!….
jadii Covid ituu sebenarnya…………???
waspada Pesantren &TNI mulai di gembosin, PKI benar2 sedang beraksi… dan mrka sangat jahaaat sekali”

HASIL CEK FAKTA

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Berdasarkan hasil penelusuran, sebagaimana dilansir dari Cekfakta.com, klaim bahwa anggota TNI di Bandung ternyata rata-rata membantah positif terkena COVID-19 adalah klaim yang menyesatkan.

Faktanya, bukan membantah, tapi menyatakan mereka tidak ada gejala secara fisik. Tidak terdapat pernyataan dari ketiganya yang membantah telah positif COVID-19 ketika ditanyai KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa. Siswa dan pelatih Secapa AD yang dinyatakan positif COVID-19 memang mencapai 1.262 orang. Namun, hanya 17 orang yang dirawat di rumah sakit. Sisanya berstatus orang tanpa gejala (OTG).

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Video yang diunggah oleh akun Anyta Putry itu memang bersumber dari kanal YouTube milik situs media iNews.id, iNews Portal. Video yang dibagikan pada 11 Juli 2020 itu diberi judul “Dikunjungi KSAD, Siswa Positif CovidCOVID-19 di Secapa Mengaku Sehat secara Fisik Namun Merasa Sedih”. Dalam video, Andika menanyakan kondisi ketiga siswa Secapa AD setelah dinyatakan positif COVID-19.

Berikut transkripnya:
Andika: Oke, kita pernah kordinasi soal saya akan tanya ke Zakiyah?
Zakiyah: Siap, tidak.
Andika: Belum pernah, ya?
Zakiyah: Siap, belum pernah.
Andika: Coba, saya ingin tahu, harus jujur, ya, Zakiyah, apa yang dirasakan setelah positif COVID-19?
Zakiyah: Siap, yang dirasakan saat kami dinyatakan positif COVID-19 adalah, pertama, kami merasa sehat, Jenderal, tidak ada keluhan flu, demam, atau pun yang lain-lain.
Andika: Jadi, sama sekali tidak ada yang dirasakan ya?
Zakiyah: Siap, tidak ada, Jenderal.

Pertanyaan yang sama juga diajukan oleh Andika kepada dua siswa lainnya, yakni Dede dan Aditya. Jawaban mereka sama dengan Zakiyah, yakni tidak merasakan keluhan secara fisik. Keduanya pun merasa sedih setelah dinyatakan positif COVID-19.

Kunjungan Andika ke Secapa AD juga diberitakan oleh Tempo. Andika mengatakan terungkapnya siswa Secapa AD yang tertular COVID-19 terjadi secara tidak disengaja. “Jadi, tepatnya dua minggu lalu, ada laporan pertama dari Komandan Secapa AD kepada saya. Diawali ketidaksengajaan,” kata dia di Makodam III/Siliwangi, Bandung, pada 11 Juli 2020.

Andika menjelaskan klaster COVID-19 Secapa AD berawal dari dua siswa yang berobat ke Rumah Sakit Dustira, Cimahi. “Yang satu keluhan karena bisul, demam, karena adanya infeksi, dan satu lagi masalah tulang belakang atau HMP. Tapi ternyata, saat mereka di-swab, positif,” ujar Andika.

Dilansir dari BBC Indonesia, sebanyak 1.262 siswa dan pelatih Secapa AD dinyatakan positif COVID-19. Namun, hanya 17 orang yang dirawat di rumah sakit, sementara sisanya yang berstatus orang tanpa gejala (OTG) menjalani isolasi di Secapa AD.

Berdasarkan arsip berita Tempo pada 29 Juni 2020, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Doni Monardo pernah menyatakan bahwa kasus positif COVID-19 di Indonesia didominasi oleh OTG. Karena itu, menurut Doni, penyebaran virus dari OTG harus benar-benar diwaspadai.

“Faktanya, di negara kita, lebih dari 70 persen. Bahkan, beberapa daerah ada yang mendekati 90 persen, mereka yang tidak ada gejala, positif Covid-19,” kata Doni usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada 29 Juni 2020.

Dilansir dari berita di Kompas.com pada 13 Juni 2020, OTG diartikan sebagai mereka yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 tapi memiliki kontak erat. Karena tidak dapat diketahui secara kasat mata, OTG sulit terdeteksi. OTG juga kerap disebut asimptomatik, yang berarti seseorang yang telah terinfeksi virus, namun tidak merasa sakit atau mengalami gejala apa pun. Meski begitu, menurut WHO, OTG dapat menularkan COVID-19. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan tingkat penularannya.

Orang yang tidak bergejala ini dapat melepaskan virus dengan berbagai cara, termasuk melalui meludah, batuk, dan bersin. Infeksi juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan orang lain atau dengan mencemari suatu permukaan atau benda. “Ketika Anda berbicara, kadang-kadang Anda akan meludah sedikit,” ujar Anne Rimoin, profesor epidemiologi di School of Public Health Universitas California Los Angeles.

KESIMPULAN

Bukan membantah, tapi menyatakan mereka tidak ada gejala secara fisik. Tidak terdapat pernyataan dari ketiganya yang membantah telah positif COVID-19 ketika ditanyai KSAD TNI Jenderal TNI Andika Perkasa.

RUJUKAN

https://cekfakta.com/focus/4489

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya